pengembangan sistem yang terstruktur dan merupakan dokumentasi sistem yang baik Jogianto, 2005.
2.8 Perancangan Basis Data
Basis data adalah sekumpulan file-file, tabel-tabel yang saling berhubungan satu dengan yang lain yang disimpan secara bersama –sama pada suatu media dengan
cara meminimalkan proses redudansi yang tidak perlu kerangkapan data, data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakanatau
ditampilkan kembali. Data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan program yang akan menggunakannya dan data disimpan sedemikian rupa sehingga
proses penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan dengan mudah dan terkontrol Sutanta, 2004.
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai berikut:
1. Kecepatan dan kemudahan Speed. Pemanfaatan database memungkinkan kita untuk dapat menyimpan data,
melakukan manipulasi terhadap data maupun menampilkan data tersebut dengan lebih mudah dan cepat.
2. Keakuratan Accuracy. Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama
dengan penerapan aturan tipe data, domain data dan sebagainya, yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah database, sangat berguna
untuk menekan ketidakakuratan penyimpanan data.
Universitas Sumatera Utara
3. Ketersediaan Availability. Pertumbuhan data baik dari sisi jumlah maupun jenisnya sejalan dengan
waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu dibutuhkan. Karena itu dapat
memilah adanya data utama, data transaksi, data histori hingga data kadaluarsa.
4. Efisiensi ruang penyimpanan Space. Karena keterkaitan yang erat antara kelompok data dalam sebuah basis
data, maka redudansi data pasti akan selalu ada. Banyaknya redudansi ini tentu akan memperbesar ruang penyimpanan yang harus disediakan baik
di memori utama maupun memori sekunder.
2. Keamanan Security. Sebuah sistem yang besar dan serius membuthkan aspek keamanan yang
ketat. Dengan begitu, kita dapat menentukan siapa saja yang boleh menggunakan basis data beserta objek apa saja didalamnya dan
menentukan jenis-jenis operasi apa saja yang terdapat didalamnya. 6. Pemakaian secara bersama.
Pemakaian database seringkali tidak terbatas hanya pada satu pemakai saja, di satu lokasi atau satu sistem saja. Database yang dikelola oleh
sistem yang mendukung lingkungan multiuser akan dapat memenuhi kebutuhan ini, tetapi tetap dengan menjaga dan juga menghindari
munculnya persoalan baru seperti inkonsistensi data karena data yang
Universitas Sumatera Utara
sama diubah oleh banyak pemakai pada saat bersamaan atau kondisi deadlock yaitu banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data. 7. Kelengkapan Completeness.
Lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah database bersifat relatif, baik terhadap kebutuhan pemakai maupun
terhadap waktu
2.9 Model Entity-Relationship