2.4.2. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang dikembalikan dalam suatu organisasi dan disatukan apabila dipandang perlu dengan
maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan. Baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern untuk dasar pengambilan keputusan
dalam rangka mencapai tujuan organisasi Laudon, 2005: p.58-59.
Sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi
yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Sistem informasi manajemen dikoordinasi secara
terpusat untuk menjamin bahwa data yang diproses secara otomasi dikembangkan dan dioperasikan dengan cara terencana dan terkoordinasi Scott, 1997.
Sistem Informasi manajemen didefenisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan
yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal perusahaan atau sub-unit yang memiliki sub-sistem informasi yang merupakan bagian
dari keseluruhan dan merupakan sistem yang terpadu. Sebagian dari sistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau satu lapis organisasi, sementara yang lainnya
berperan sebagai multi-level atau melaksanakan kegiatan berganda. Struktur keseluruhan dari sistem berganda harus disusun secara cermat dan ditetapkan sebagai
bagian dari rencana sistem jangka panjang McLeod, et al., 2004.
Universitas Sumatera Utara
Sistem informasi manajemen meningkatkan produktivitas dan mampu melaksanakan tugas rutin dalam penyiapan dokumen lebih efektif, dan mampu
memberikan layanan terbaik bagi organisasi eksternal dan individu dan mampu memberikan peringatan dini tentang masalah internal dan ancaman eksternal, dapat
juga meningkatkan berbagai kesempatan membantu proses manajemen yang normal, serta mampu meningkatkan kemampuan manajemen untuk mengatasi masalah tak
terduga. Karena setiap sistem informasi manajemen akan melaksanakan pengolahan
transaksi sebagai salah satu unsurnya, maka sebuah sistem pengolahan data yang agak bisa dapat disebut sebagai sistem informasi manajemen bila disertai dengan
database sederhana, kemampuan, menentukan kembali satu atau dua model perencanaan atau keputusan. Gagasan sistem informasi untuk mendukung manajemen
dan pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang memperluas kemampuan pengorganisasian untuk menerapkan sistem. Perluasan
kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga sistem informasi manajemen dianggap sesuatu yang baru dan sebagai sistem informasi berdasarkan komputer yang
dirancang untuk memberikan informasi secara tepat kepada manajemen guna mengambil keputusan yang efektif. Sistem informasi manajemen melayani level
manajemen dari organisasi, memberikan laporan-laporan kepada manajemen dan dalam beberapa kasus menyediakan akses online ke kinerja organisasi dan catatan
historisnya. Biasanya sistem informasi manajemen mengarah secara ekslusif kepada kegiatan-kegiatan internal, bukan eksternal. Tugas utama sitem informasi manajemen
adalah merancangkan, mengendalikan, dan membuat keputusan pada level
Universitas Sumatera Utara
manajemen. Umumnya sistem informasi manajemen tergantung pada data yang berasal dari hasil pemprosesan transaksi sebagai gerbang inputnya.
Sesuai dengan makna istilahnya, sistem informasi manajemen harus ditinjau dengan pendekatan sistem. Hal ini berarti menajemen itu sendiri yang proses
informasinya berlangsung harus dilihat sebagai sistem, dalam hal ini “total system”. Dengan demikian, sistem informasi manajemen merupakan salah satu subsistem dari
sekian banyak subsistem yang tercakup oleh total sistem tersebut. Dalam prosesnya menuju tujuan yang telah ditetapkan organisasi, manajemen sebagai total sistem
selain dipengaruhi oleh subsitem, yaitu faktor-faktor di luar sistem. Meskipun pada subsistem dalam suatu organisasi dengan
manajemennya itu terdapat fungsionalisasi dan spesialisasi, keseluruhan subsistem harus bergerak menuju satu arah, yaitu yang sudah ditetapkan untuk dicapai. Karena
dampak subsistem ini besar sekali dalam keseluruhan sistem, maka gerak subsistem perlu diawasi sehingga tidak menyeleweng dari jalur. Dan setiap manajer
bertanggungjawab terhadap setiap gejala yang datang dari luar. Disinilah diperlukan informasi yang harus dikelola secara sistematis karena sistem informasi bukan saja
diperlukan secara efektif dan efisien dari puncak organisasi ke bawah secara timbal balik, tetapi juga keluar organisasi secara timbal balik.
2.4.3 Tujuan Sistem Informasi Manajemen