4.2.2 Distribusi Luaran Bayi Berat Lahir Rendah
Pada Tabel 4.2 menunjukkan distribusi luaran bayi berat lahir rendah lebih banyak dengan berat badan lahir rendah 1501-2500 gram 71 orang 71,
selebihnya 6 orang 6 dengan berat bayi lahir amat sangat rendah ≤1000 gram.
Tabel 4.2 Distribusi Luaran Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan
No Bayi Berat Lahir Rendah
n
1 Berat bayi lahir rendah 1501-2500 gram
71 71
2 Berat bayi lahir amat rendah 1500 gram
23 23
3 Berat bayi lahir amat sangat rendah
≤ 1000 gram
6 6
Total 100
100
4.2.3. Distribusi Masa Gestasi Bayi Berat Lahir Rendah
Pada Tabel 4.3 menunjukkan distribusi masa gestasi lebih banyak dengan bayi berat lahir rendah dengan masa kehamilan di bawah 37 minggu atau prematur murni
95 orang 95, selebihnya 5 orang 5 ibu melahirkan bayi berat lahir rendah dengan kecil masa kehamilan.
Tabel 4.3 Distribusi Masa Gestasi Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan
No Masa Gestasi
Bayi Berat Lahir Rendah n
1 Prematur Murni
95 95
2 Prematur Kecil Masa Kehamilan
5 5
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
4.2.4. Distribusi Kunjungan Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah
Pada Tabel 4.4 menunjukkan distribusi kunjungan kelahiran bayi berat lahir rendah lebih banyak pada kunjungan ketiga K3 61 orang 61, kunjungan kedua
K2 34 orang 34, dan paling sedikit pada kunjungan keempat K4 5 orang 5.
Tabel 4.4 Distribusi Kunjungan Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan
No Kunjungan Kelahiran
n
1 Kunjungan kedua K2
34 34
2 Kunjungan ketiga K3
61 61
3 Kunjungan keempat K4
5 5
Total 100
100
4.2.5. Distribusi Pemeriksaan Kehamilan Ibu Distribusi pemeriksaan kehamilan meliputi kunjungan kehamilan K1-K4,
berat badan ibu, tekanan darah, pemberian imunisasi toxoid, zat besi Fe, dan tinggi fundus uteri, terlihat pada tabel berikut.
Pada Tabel 4.5 menunjukkan distribusi kunjungan yang dilakukan ibu selama kehamilan lebih banyak tidak lengkap 4 kali 74 orang 74, selebihnya 26 orang
26 dengan kunjungan lengkap ≥ 4 kali selama hamil.
Tabel 4.5 Distribusi Kunjungan Kehamilan di Rumah Bersalin Kota Medan No
Kunjungan Kehamilan K1-K4 Ibu n
1 Lengkap
≥ 4 kali selama hamil 26
26 2
Tidak lengkap 4 kali selama hamil 74
74
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.6 menunjukkan distribusi berat badan ibu selama kehamilan lebih banyak normal pada kunjungan terakhir 47 kg 87 orang 87, selebihnya 13
orang 13 dengan berat badan ibu tidak normal ≤ 47 kg.
Tabel 4.6 Distribusi Berat Badan Ibu di Rumah Bersalin Kota Medan No
Berat Badan Ibu n
1 Normal 47 kg pada kunjungan terakhir
87 87
2 Tidak normal
≤ 47 kg pada kunjungan terakhir
13 13
Total 100
100
Pada Tabel 4.7 menunjukkan distribusi tekanan darah ibu selama kehamilan keseluruhan normal dengan 11080-14090 mmHg.
Tabel 4.7 Distribusi Tekanan Darah Ibu di Rumah Bersalin Kota Medan No
Tekanan Darah Ibu n
1 Normal 11080 -14090 mmHg
100 100,0
2 Tidak Normal 11080 dan 14090 mmHg
Total 100
100
Pada Tabel 4.8 menunjukkan distribusi pemberian imunisasi toxoid ibu pada
masa hamil lebih banyak tidak normal 2 kali 84 orang 84, selebihnya 16 orang 16 pemberian imunisasi toxoid normal 2 kali.
Tabel 4.8 Distribusi Pemberian Imunisasi Toxoid Ibu di Rumah Bersalin Kota
Medan No
Pemberian Imunisasi Toxoid
n
1 Normal 2 kali
16 16
2 Tidak Normal 2 kali
84 84
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.9 menunjukkan distribusi pemberian tablet zat besi Fe ibu selama kehamilan lebih banyak tidak normal 90 tablet 73 orang 73, selebihnya
27 orang 27 pemberian tablet zat besi Fe normal 90 tablet.
Tabel 4.9 Distribusi Pemberian Tablet Zat Besi Fe Ibu di Rumah Bersalin Kota Medan
No Pemberian tablet zat besi Fe
n
1 Normal, 90 tablet
27 27
2 Tidak normal, 90 tablet
73 73
Total 100
100
Pada Tabel 4.10 menunjukkan distribusi tinggi fundus uteri ibu selama
kehamilan keseluruhan tidak normal 33 cm 100 orang 100.
Tabel 4.10 Distribusi Tinggi Fundus Uteri Ibu di Rumah Bersalin Kota Medan No
Tinggi fundus uteri n
1 Normal 33-38 cm
2 Tidak normal 33 cm
100 100
Total 100
100
4.2.6. Distribusi Status Gizi Ibu LLA Pada Tabel 4.11 menunjukkan distribusi status gizi ibu LLA selama
kehamilan lebih banyak normal ≥ 23,5 cm 52 orang 52, selebihnya 48 orang
48 memiliki status gizi LLA tidak normal 23,5 cm.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11 Distribusi Status Gizi Ibu Berdasarkan LLA di Rumah Bersalin Kota Medan
No Status Gizi Ibu
n
1 Normal
≥23, 5 cm 52
52,0 2
Tidak normal 23, 5 cm 48
48,0
Total 100
100
4.3. Analisis Bivariat 4.3.1
. Hasil Uji Kruskal Wallis Pemeriksaan Kehamilan dengan Luaran Bayi Berat Lahir Rendah
Hasil tes pemeriksaan kehamilan berdasarkan kunjungan K1-K4 pada output rank,
diketahui nilai mean rank berat bayi lahir rendah pada mean rank lebih besar dari pada berat bayi lahir amat rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah.
Berdasarkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p = 0,108 atau p 0,05 dengan nilai
χ²
= 4,460. Hal ini dapat disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata kunjungan K1-K4 terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah di Rumah Bersalin Kota Medan.
Tabel 4.12 Hasil Uji Kruskal Wallis Kunjungan K1-K4 dengan Luaran Bayi
Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Kunjungan K1-K4
Mean Rank χ²
P BBLR
BBLAR BBLASR
54,22 42,59
36,83 4,460
0,108
Hasil tes pemeriksaan kehamilan berdasarkan berat badan ibu pada output
rank, diketahui nilai mean rank berat bayi lahir rendah pada mean rank lebih besar
dari pada berat bayi lahir amat rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah. Berdasarkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p = 0,000 atau p 0,05 dengan nilai
χ²
Universitas Sumatera Utara
= 15,990. Hal ini dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata berat badan ibu terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah di Rumah Bersalin Kota Medan.
Tabel 4.13 Hasil Uji Kruskal Wallis Berat Badan Ibu dengan Luaran Bayi
Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Berat Badan
Tinggi Badan Ibu Mean Rank
χ² P
BBLR BBLAR
BBLASR 56,85
40,59 13,42
15,990 0,000
Hasil tes pemberian imuniasi toxoid pada output rank, diketahui nilai mean rank
berat bayi lahir amat sangat rendah pada mean rank lebih besar dari pada berat bayi lahir rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah. Berdasarkan uji Kruskal
Wallis diperoleh nilai p = 0,332 atau p 0,05 dengan nilai
χ² = 3,865. Hal ini dapat
disimpulkan tidak ada perbedaan rata-rata pemberian imunisasi toxoid pada ibu terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah di Rumah Bersalin Kota Medan.
Tabel 4.14 Hasil Uji Kruskal Wallis Pemberian Imunisasi Toxoid Ibu dengan
Luaran Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Pemberian Imunisasi
Toxoid Ibu
Mean Rank χ²
P BBLR
BBLAR BBLASR
53,11 39,41
62,17 3,865
0,332
Hasil tes pemberian tablet zat besi Fe pada output rank, diketahui nilai mean
rank berat bayi lahir rendah pada mean rank lebih besar dari pada berat bayi lahir
amat rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah. Berdasarkan uji Kruskal Wallis diperoleh nilai p = 0,010 atau p 0,05 dengan nilai
χ² = 9,150. Hal ini dapat
Universitas Sumatera Utara
disimpulkan ada perbedaan rata-rata pemberian tablet zat besi Fe pada ibu terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah di Rumah Bersalin Kota Medan.
Tabel 4.15 Hasil Uji Kruskal Wallis Pemberian Tablet Zat Besi Fe Ibu dengan
Luaran Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Pemberian Tablet Zat Besi
Fe Mean Rank
χ² P
BBLR BBLAR
BBLASR 55,51
39,70 32,58
9,150 0, 010
Hasil tes pengukuran Tinggi Fundus Uteri TFU pada output rank, diketahui
nilai mean rank berat bayi lahir rendah pada mean rank lebih besar dari pada berat bayi lahir amat rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah. Berdasarkan uji
Kruskal Wallis diperoleh nilai p = 0,000 atau p 0,05 dengan nilai
χ² = 19,729. Hal
ini dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata tinggi fundus uteri yang dimiliki ibu terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 4.16 Hasil Uji Kruskal Wallis Tinggi Fundus Uteri Ibu dengan Luaran
Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Tinggi Fundus Uteri Ibu
Mean Rank χ²
P BBLR
BBLAR BBLASR
58,42 33,02
23,83 19,729
0, 000
4.3.2
. Hasil Uji Kruskal Wallis Status Gizi dengan Luaran Bayi Berat Lahir
Rendah
Hasil tes status gizi berdasarkan LLA pada output rank, diketahui nilai mean rank
berat bayi lahir rendah pada mean rank lebih besar dari pada berat bayi lahir amat rendah dan berat bayi lahir amat sangat rendah. Berdasarkan uji Kruskal Wallis
Universitas Sumatera Utara
diperoleh nilai p = 0,000 atau p 0,05 dengan nilai
χ² = 11,164. Hal ini dapat
disimpulkan ada perbedaan rata-rata status gizi LLA terhadap luaran berat badan bayi lahir rendah.
Tabel 4.17 Hasil Uji Kruskal Wallis Status Gizi LLA dengan Luaran Bayi
Berat Lahir Rendah di Rumah Bersalin Kota Medan Status Gizi LLA Ibu
Mean Rank χ²
P BBLR
BBLAR BBLASR
56,02 40,83
22,25 11,164
0,000
4.3.3 Hail Uji Whitney untuk Perbedaan Pemeriksaan Kehamilan K1-k4,