diberikan oleh tenaga profesional yaitu dokter spesialisasi bidan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan. Untuk itu selama masa kehamilannya ibu hamil
sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ibu merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan asuhan antenatal. Bidan
melakukan pemeriksaan klinis terhadap kondisi kehamilannya. Bidan memberi KIE Komunikasi, Informasi, Edukasi kepada ibu hamil, suami dan keluarganya tentang
kondisi ibu hamil dan masalahnya Depkes RI, 2007. Ketidakpatuhan dalam melakukan Ante Natal Care selama kehamilan dapat
menyebabkan tidak diketahuinya berbagai komplikasi pada ibu dan janin. Apalagi ibu hamil tidak melakukan Ante Natal Care, maka tidak akan diketahui apakah
kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami resiko tinggi dan komplikasi yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya. Dan dapat menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi Indiarti, 2009.
2.1.2 Pelayanan Ante Natal Care
Pelayanan antenatal dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan, dan perawat bidan. Perawatan
antenatal dapat diberikan di ruang praktek dokter, klinik di rumah sakit, atau klinik bidan swasta. Ibu hamil harus diberikan kesempatan untuk memilih fasilitas yang
disukainya Liewellyn, 2001. Perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, bukan saja bila ibu sakit dan
memerlukan perawatan saja, tetapi juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar
Universitas Sumatera Utara
tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat Mochtar, 1998.
Sasaran pelayanan antenatal adalah ibu hamil, dengan perhitungan bahwa sasaran ibu hamil baru setiap tahun adalah “Crude Birth Rate” CBR
PropinsiKabupaten x Jumlah Penduduk x 1,1. Sedangkan target pelayanan antenatal adalah jumlah ibu hamil yang harus dicakup, yang perhitungan setiap tahunnya
ditentukan oleh daerah tingkat I dan daerah tingkat II. Standar pelayanan kehamilan yang bertujuan memantau kemajuan kehamilan
untuk memastikan kesehatan umum dan tumbuh kembang janin, mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil,
deteksi risiko tinggi anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual, memberikan pendidikan kesehatan serta mempersiapkan persalinan cukup bulan,
melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin Depkes RI, 2002.
Perawatan antenatal pada ibu hamil mencakup: a Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal, untuk mendeteksi dan
mengatasi setiap kelainan yang timbul juga antisipasinya. b Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara mengatasi gejalanya
mengenai gaya hidupnya. c Persiapan, baik fisik maupun psikologis untuk persalinan nantinya. d Dukungan dan dorongan mental jika terdapat masalah-
masalah sosial ataupun psikologis dalam kehamilan Farrer, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan ibu dan janin sangat penting dijaga, dengan melakukan pemeriksaan ke dokter, bidan atau puskesmas. Pemeriksaan kehamilan harus
dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan berlangsung, yakni pada trimester pertama, kedua dan ketiga. Namun, idealnya pemeriksaan dilakukan sebulan sekali
pada bulan 1-6, dua kali pada bulan 7-8, dan seminggu sekali pada bulan ke-9 hingga bersalin Indiarti, 2009.
Ante Natal Care bertujuan untuk memantau kemajuan kehamilan untuk
memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan anak, mengenal secara
dini ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan
persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI Eksklusif dan mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
2.1.3 Standar Pelayanan Ante Natal Care ANC