Peran Peer Educator PE Remaja dalam Pemberian Informasi Kesehatan

B . Pembahasan

1. Peran Peer Educator PE Remaja dalam Pemberian Informasi Kesehatan

Reproduksi Remaja Pendidik sebaya atau peer educator remaja adalah suatu prinsip yang bekerja menurut dasar dari remaja, untuk remaja, dan oleh remaja. Metode ini secara sederhana menggunakan teman sebayaseusia sebagai konselorpendidik untuk membantu teman lainnya agar dapat mengambil keputusan sendiri atas permasalahan yang dihadapinya. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa kosep dari peer educator remaja yang sedang diteliti adalah merupakan sebuah program dari sebuah lembaga swadaya masyarakat yang ada. Bentuk kerja dari peer educator remaja ini adalah bersifat sukarela. Para peer educator ini mempunyai kewajiban dalam menjalankan perannya. Sesuai dengan statusnya sebagai peer educator, remaja mempunyai peran dalam memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja kepada teman sebayanya. Selain itu, mereka berperan untuk membantu teman sebayanya dalam memecahkan permasalahan reproduksinya. Sebagaimana diketahuai bahwa peran adalah aspek dinamis yang berupa tindakan atau perilaku yang dilaksanakan oleh seseorang yang menempati suatu posisi dan melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Dari hasil penelitian yang ada, sebelum menjadi peer educator, para informan mengikuti pelatihan dari sebuah lembaga yang memberdayakan remaja dalam pemberian informasi kesehatan reproduksi remaja yaitu PKBI Lampung. Hal ini bertujuan agar para peer educator remaja mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi sebelum menyampaikan informasi tersebut kepada teman sebayanya. Setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan, umumnya para peer educator remaja informan akan mempunyai pengetahuan yang baik tentang kesehatan reproduksi remaja. Pengetahuan yang telah dimiliki oleh peer educator diantarnya adalah organ seks remaja dan fungsinya, sistem reproduksi dan permasalahannya, perilaku seksual, kehamilan dan aborsi, IMS, HIVAIDS dan Narkoba. Dalam memberikan informasi seputar kesehatan reproduksi remaja, peer educator remaja dituntut untuk mampu berinteraksi dengan baik kepada teman sebayanya. Oleh sebab itu, mereka harus mempunyai pengetahuan yang cukup bahkan lebih menguasai informasi kesehatan reproduksi remaja. Karp dan Yoels Kamanto Sunarto, 2000, mengemukakan bahwa untuk dapat berinteraksi dan mengambil peran orang lain, seseorang perlu mempunyai informasi mengenai orang yang ada dihadapannya. Dengan memberikan informasi, peer educator remaja membantu teman sebayanya untuk mempunyai pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja. Peer educator remaja wajib memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja yang benar, oleh karena itu mereka harus mempunyai pengetahuan yang baik mengenai informasi kesehatan reproduksi remaja. Selain itu, mereka harus peka terhadap permasalahan yang dihadapi remaja pada umumnya dan teman sebaya mereka pada khususnya. Dalam menyampaikan informasi kesehatan reproduksi remaja, peer educator memakai metode berdiskusi nonformal atau berbicara langsung dengan teman sebayanya. Cara ini diakui oleh peer educator lebih efektif karena informasi yang mereka berikan akan langsung bisa diterima oleh teman sebaya remaja. Namun kelemahan metode ini adalah peer educator tidak bisa memberikan informasi kepada teman sebayanya dalam jumlah yang banyak sekaligus dalam satu waktu untuk berdiskusi karena diskusi ini sifatnya nonformal dan hanya memakai pendekatan pribadi. Lain halnya bila diskusi yang diadakan secara formal, maka peer educator dapat menyampaikan informasi kepada remaja dengan jumlah yang banyak. Ketika memberikan informasi kesehatan reproduksi remaja, peer educator remaja jarang memakai media atau alat bantu. Hanya sebagian dari peer educator informan yang memakai alat bantu. Media atau alat yang pernah informan pakai diantarnya laptop atau komputer, handphone hp, brosur atau selebaran dan leaflet. Umumnya dengan menggunakan media yang membuat informasi itu lebih menarik, maka para remaja biasanya lebih antusias umtuk mengetahui informasi kesehatan reproduksi remaja tersebut.

2. Peran Peer Educator PE Remaja dalam Melakukan Penjangkauan