Model-model Pengembangan Masyarakat Pengertian Pengembangan Masyarakat

xli pilihan. 32 Dalam konsep ini Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei menyamakan pemberdayaan dengan konsep pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan masyarakat juga dapat dilihat dari persepsi makro dan mikro, Pengembangan sumber daya manusia secara makro adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan di sini mencakup perencanaan, pambangunan, dan pengelolaan sumber daya manusia. Pengembangan masyarakat secara mikro adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal. 33 Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 34 Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa pengembangan masyarakat adalah suatu model gerakan dengan cara memberdayakan masyarakat sekitar dengan maksud tercapainya suatu keinginan bersama masyarakat tersebut.

1. Model-model Pengembangan Masyarakat

32 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi, Strategi, sampai Tradiri Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001, h. 29. 33 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia Jakarta: Rineka Cipta, 2003, h. 39. 34 Edi Suharto, op. cit., h. 39 xlii Model pengembangan masyarakat merupakan bagian dari intervensi makro dalam Ilmu Kesejahteraan Sosial. Adapun yang dimaksud dengan intervensi makro menurut beberapa pendapat para ahli adalah: 35 Netting, mengemukakan bahwa intervensti makro adalah Macro practice is professionally directed intervention and communities . Intervensi makro merupakan bentuk intervensi langsung yang dirancang dalam rangka melakukan perubahan secara terencana pada tingkat organisasi dan komunitas. Rothman dan Tropman memberikan argumen tentang intervensi makro bahwa Macro intervention involves methods of professional changing that target system above the level of the individual, group, and family, i.e., organization, communities, and regional and national entities. Macro practice deals with aspects of human service activity that are non clinical in nature, but rather focus on broader social approaches to human betterment . Intervensi makro mencakup bebagai metode profesional yang digunakan untuk mengubah sistem sasaran yang lebih besar dari individu, kelompok dan keluarga, yaitu: oraganisasi, komunitas baik di tingkat lokal, regional maupun nasional secara utuh. Praktek makro berhubungan dengan aspek pelayanan masyarakat yang pada dasarnya bukan hal yang bersifat klinis, tetapi lebih memfokuskan pada pendekatan sosial yang lebih luas dalam rangka meningkatkan kehidupan yang lebih baik di masyarakat. Jack Rothman mengembangkan tiga model dalam memahami konsepsi tentang pengembangan masyarakat: 1 Pengembangan masyarakat lokal locality 35 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 57-58. xliii development ; 2 Perencanaan sosial social planing; 3 Aksi sosial social action .

a. Pengembangan Masyarakat Lokal

Pengembangan masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan untuk menciptakan kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif anggota masyarakat itu sendiri. Anggota masyarakat dipandang bukan sebagai klien yang bermasalah melainkan sebagai masyarakat yang unik dan memiliki potensi, hanya saja potensi tersebut belum dikembangkan. Pengembangan masyarakat lokal pada dasarnya merupakan proses interaksi antara anggota masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pekerja sosial. Pekerja sosial membantu meningkatkan kesadaran dan mengembangkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan. Pengembangan masyarakat lokal lebih bernuansa bottom up dimana setiap anggota masyarakat bertanggung jawab untuk menentukan tujuan dan memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut. Model pertama ini lebih berorientasi pada tujuan proses process goal daripada tujuan tugas atau tujuan hasil task or product goal. 36 Dimana masyarakat dicoba untuk diintegrasikan serta dikembangkan kapasitasnya community integration dan community capacity dalam upaya memecahkan masalah mereka secara kooperatif berdasarkan kemauan dan 36 Edi Suharto, op. cit., h. 42. xliv kemampuan menolong diri sendiri self help dengan prinsip-prinsip demokratis. 37

b. Perencanaan Sosial

Perencanaan sosial menunjuk pada proses pragmatisuntuk menentukan keputusan dan menteapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu dan biasanya berhubungan dengan masalah- masalah sosial yang kongkrit concrete social problem seperti kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan buta huruf, kesehatan masyarakat yang buruk, dan lain-lain. Adapun nama-nama bagian departemen merekajuga mencirikan hal ini, seperti Deperteman Kesehatan, Direktorat Penyalahgunaan Obat dan Narkotika, Departemen Sosial, dan lain sebagainya. 38 Perencanaan sosial lebih berorientasi pada tujuan tugas task goal . Pekerja sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang anggota masyarakat sebagai konseumen atau penerima pelayanan beneficiaries. Keterlibatan para penerima pelayanan dalam proses pembuatan kebijakan, penentuan tujuan, dan pemecahan masalah bukan merupakan prioritas, karena pengambilan keputusan dilakukan oleh para pekerja sosial di lembaga-lembaga formal baik pemerintah maupun swasta. 39

c. Aksi Sosial

Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahan-perubahan fundamental dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses 37 Isbandi Rukminto Adi, op. cit., h. 70 38 Ibid., h. 71. 39 Edi Suharto, op. cit., h. 44. xlv pendistribusian kekuasaan distribution of power, sumber distribution of resources , dan pengambilan keputusan distribution of decision making. Pendekatan aksi sosial didasarisuatu pandangan bahwa masyarakat adalah sistem klienyang seringkali menjadi korban ketidakadilan struktur. Aksi sosial berorientasi baik pada tujuan proses dan tujuan hasil. Masyarakat diorganisir melalui proses penyadaran, pemberdayaan dan tindakan-tindakan aktual untuk mengubah struktur kekuasaan agar lebih memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan equality dan keadilan equity. 40

2. Tahapan Pengembangan Masyarakat