Jenis Kanker Sistem Reproduksi Wanita

10 iv. Gangguan Keseimbangan Hormonal Hormon bukan karsinogen tetapi dalam keadaan tertentu memicu terjadinya kanker. Estrogen dan progesteron merupakan hormon yang saling bertolak belakang. Hormon estrogen berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker. Hormon progesteron berfungsi untuk melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ketidakseimbangan hormon estrogen dapat mengakibatkan terjadinya kanker rahim. Sebelum menopause, ovarium memproduksi hormon estrogen dan progesterone yang membantu mengendalikan siklus bulanan masa haid. Pada masa ini, sel telur akan dilepas dari ovarium dan membuat dinding rahim tumbuh lebih tebal untuk mempersiapkan kehamilan. Apabila tidak terjadi pembuahan maka lapisan dinding rahim akan datang dan pergi setiap bulannya. Setelah menopause, ovarium tidak lagi memproduksi hormon, akan tetapi wanita masih dapat menghasilkan beberapa estrogen dalam lemak tubuh mereka. Ketika estrogen terlalu banyak dan tidak ada progesteron yang mengimbanginya maka risiko kanker rahim akan meningkat Subagja, 2014.

2.1.4 Jenis Kanker Sistem Reproduksi Wanita

Beberapa jenis kanker sistem reproduksi wanita, yaitu: a. Kanker Serviks Kanker serviks adalah penyakit tumor ganas pada daerah mulut rahim yang disebabkan oleh pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya Subagja, 2014. Universitas Sumatera Utara 11 Gejala yang dialami pasien kanker serviks biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal telah berubah menjadi ganas dan menyebar ke jeringan sekitarnya. Gejala-gejala tersebut seperti Subagja, 2014: i. pendarahan vagina yang tidak normal terjadi diantara 2 menstruasi setelah melakukan hubungan intim dan setelah menopause ii. menstruasi yang tidak normal lebih lama dan lebih banyak iii. keputihan yang menetap dengan cairan yang encer, berwarna pink, cokelat, merah atau hitam serta berbau busuk. iv. nafsu makan berkurang, berat badan menurun, dan merasa lelah. v. nyeri panggul b. Kanker Endometrium Kanker endometrium disebut juga kanker rahim. Kanker rahim adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam lapisan rahim, yaitu endometrium tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi Subagja, 2014. Penyebab kanker rahim belum diketahui secara pasti. Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kanker rahim terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan terjadinya tumor ganas pada lapisan dalam rahim endometrium Setiati, 2009. Gejala-gejala yang mungkin timbul dari adanya kanker rahim yaitu Setiati, 2009: i. terjadi pendarahan pada wanita menopause ii. terasa sakit sewaktu berhubungan seks iii. terasa sakit saat berkemih iv. muncul rasa lelah yang terus-menerus Universitas Sumatera Utara 12 v. terdapat rasa nyeri pada perut bagian bawah atau kram panggul. c. Kanker Ovarium Kanker Ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering ditemukan pada perempuan dan menempati urutan kedua setelah kanker serviks Sihombing dan Sirait, 2007. Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel pada ovarium berubah dan tumbuh tidak terkendali Subagja, 2014. Keluhan yang dirasakan oleh penderita kanker ovarium biasanya dirasakan pada stadium yang sudah lanjut. Adapun keluhan dan gejala yang dialami penderita kanker ovarium yaitu Subagja, 2014: i. bagian perut membengkak ii. perut terasa kembung iii. gangguan pencernaan kandungan gas tinggi atau mual yang berkepanjangan iv. hilangnya selera makan v. sakit punggung pada bagian bawah vi. merasa sakit saat berhubungan badan dengan pasangan vii. sering buang air kecil d. Kanker Vulva Kanker vulva adalah tumor ganas yang terjadi di daerah vulva. Vulva adalah bagian luar dari sistem reproduksi wanita. Kanker vulva termasuk jenis kanker yang jarang ditemukan, kira-kira hanya sekitar 4 - 5 dari kanker sistem reproduksi wanita dan banyak terjadi pada wanita pascamenopause. Insidennya meningkat seiring dengan pertambahan usia Setiati, 2009. Universitas Sumatera Utara 13 Penderita kanker vulva datang dengan keluhan benjolan di daerah vulva, dapat disertai dengan riwayat gatal-gatal kronis berkaitan dengan adanya distrofi dinding vulva Rasjidi, 2007.

2.2 Nyeri