Bagan Alur Penelitian Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia

23

3.6 Bagan Alur Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa proses sebelum pada akhirnya data disajikan. Proses penyajian data tersebut dapat dilihat pada alur penelitian di bawah ini. Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Evaluasi Penggunaan Analgetika Pada Pasien Yang Menderita Kanker Sistem Reproduksi Wanita Rawat Inap di RSUP H. Adam Malik Medan 3.7 Cara Kerja 3.7.1 Pengumpulan Data Pengambilan data dilakukan dengan mengumpulkan data rekam medis, dan SIRS pasien yang menderita kanker sistem reproduksi wanita rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan periode Mei - Juli 2014. Adapun data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: a. mengelompokkan data rekam medis, dan SIRS pasien berdasarkan kriteria inklusi. Mengumpulkan data penggunaan analgetika dari rekam medis dan SIRS pasien Merekrut data yang memenuhi kriteria inklusi Melakukan evaluasi data berdasarkan ketepatan penggunaan analgetika, kesesuaian dosis, dan kejadian interaksi obat Melakukan pengolahan data Melakukan penyajian hasil Diperoleh populasi studi dan menetukan besarnya sampel Universitas Sumatera Utara 24 b. mengelompokkan data penanganan pasien kanker yang menerima pengobatan analgetika meliputi tingkat keparahan nyeri, jenis analgetika yang diterima, dan data pasien usia, stadium kanker. c. mengevaluasi data berdasarkan ketepatan analgetika, kesesuaian dosis, dan terjadinya interaksi obat berdasarkan studi literatur.

3.7.2 Seleksi Data

Memilah data yang memenuhi kriteria inklusi. 3.8 Pengolahan Data 3.8.1 Evaluasi Penggunaan Analgetika Evaluasi penggunaan analgetika pada pasien kanker sistem reproduksi wanita yaitu sebagai berikut: a. ketepatan analgetika dianalisis dengan berpedoman kepada referensi resmi yaitu prosedur tetap penatalaksanaan nyeri yang disusun oleh RSUP HAM Medan yang mengacu kepada World Health Organization WHO. b. kesesuaian dosis analgetika dianalisis dengan berpedoman kepada refrensi resmi yaitu guidelines on pain management dan situs internet terpercaya http:www.medscape.comdruginfodruginterchecker . c. kajian interaksi obat dievaluasi menggunakan situs internet terpercaya http:www.medscape.comdruginfodruginterchecker,http:www.drugs.comdrug _interactions.php dan literatur berupa E-book Stockley’s Drug Interaction, 2008 Universitas Sumatera Utara 25

3.8.2 Analisis Data

Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif menggunakan Statistical Package For The Social Sciences SPSS versi 16,0. Universitas Sumatera Utara 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh populasi target sebesar 103 pasien kanker sistem reproduksi wanita yang menjalani rawat inap di RSUP HAM Medan periode Mei – Juli 2014 dan hanya 81 pasien kanker sistem reproduksi wanita yang memenuhi kriteria inklusi populasi studi. Seluruh populasi studi akan dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Karakteristik pasien penderita kanker sistem reproduksi wanita tertera pada Tabel 4.1.

4.1 Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia

Distribusi gambaran karakteristik pasien berdasarkan usia ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Distribusi pasien kanker sistem reproduksi wanita berdasarkan usia. Kelompok Usia Jumlah Pasien Persentase Dibawah 20 tahun 20 - 39 tahun 40 - 59 tahun 60 - 69 tahun Diatas 69 tahun 2 9 58 10 2 2,5 11,1 71,6 12,3 2,5 Total 81 100 Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan penderita kanker sistem reproduksi wanita terbanyak adalah pada rentang usia 40 - 59 tahun yaitu sebesar 71,6. Peningkatan jumlah penderita kanker ini akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia hingga puncaknya pada rentang usia 40 - 59 tahun. Berdasarkan penelitian Higashi, et al., 2012, kelompok umur penyakit kanker sistem reproduksi wanita dimulai pada umur 20 tahun hingga 70 tahun, dan Universitas Sumatera Utara 27 menggambarkan penderita kanker mengalami peningkatan maksimal di umur 40 - 59 tahun. Peningkatan penyakit kanker sejalan dengan bertambahnya usia, ini dikarenakan timus yang terletak di atas jantung di belakang tulang dada adalah organ tempat sel T menjadi matang. Sel T sangat penting sebagai limfosit untuk membunuh bakteri dan membantu sel lain dalam sistem imun. Seiring perjalanan usia, volume jaringan timus berkurang maka jumlah sel T atau limfosit T juga berkurang. Jika hal ini terjadi, maka dapat mengarah pada penyakit autoimun yaitu sistem imun tidak dapat mengidentifikasi dan melawan kanker atau sel-sel jahat. Inilah alasan mengapa resiko penyakit kanker meningkat sejalan dengan usia Fatmah, 2006.

4.2 Karakteristik Pasien Berdasarkan Jenis Kanker Sistem Reproduksi Wanita