a. Penciptaan iklim usaha- usaha KUMKM yang kondusif. b. Pengembangan kewirausahaan, dan keunggulan kompetitif KUMKM.
c. Pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUMKM. d. Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
e. Pembinaan dan pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan Non- Perbankan.
10. Urusan Penanaman Modal
Laju pertumbuhan Investasi yang ditanamkan melalui Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, pada
periode Tahun 2009 –2010, memperlihatkan kecenderungan meningkat.
Kondisi ini memberikan sinyalemen bahwa iklim investasi di Kabupaten Garut, cukup memberikan peluang para pemodal untuk menanamkan
investasinya. Namun masih memberikan indikasi bahwa investasi yang cukup besar tersebut, belum sepenuhnya dapat memberikan efek
langsung dalam meningkatkan kualitas dan menyerap sumber daya manusia daerah.
Tabel 4.1 Pembentukan Modal Tetap Bruto Investasi dan Laju Investasi
Tahun 2005-2009
URAIAN TAHUN
2005 2006
2007 2008
2009
Pembentukan Modal Tetap Broto PMTB a.d.h.Berlaku Milyar Rp.
1.796,3 2
1.983,7 2.293,7
2.462,3 7
2.922,4 6
Laju Investasi 22,03
10,43 15,63
7,35 18,68
Sumber : BPS Kab. Garut, Desember 2009, Angka Sangat Sementara
Kebijakan:
a. Meningkatkan investasi di daerah.
Strategi:
a. Inventariasi potensi daerah, penciptaan iklim yang kondusif dan promosi investasi.
Program Kerja:
a. Penyiapan potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah. b. Peningkatan iklim dan realisasi investasi.
c. Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
11. Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Berkenaan dengan urusan energi dan sumber daya mineral, pemerintah
sangat berperan
terhadap pengendalian
aktivitas penambangan, diantaranya dengan melaksanakan pengawasan dan
penertiban kegiatan pertambangan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan melalui perizinan untuk perusahaan yang akan melakukan
kegiatan penambangan. Jumlah perusahaan pertambangan yang mempunyai izin pertambangan yaitu kuasa pertambangan KP atau ijin
usaha pertambangan IUP eksplorasi mineral logam pada tahun 2008 sebanyak 22 perusahaan sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 20
perusahaan. Sementara itu pada tahun 2009 jumlah perusahaan pertambangan yang memiliki IUP eksploitasi mineral non logam
sebanyak 38 perusahaan. Jumlah tersebut menurun dibandingkan dengan tahun 2008 sebanyak 52 perusahaan. Pada tahun 2008 jumlah
perusahaan pertambangan yang memiliki IUP eksploitasi mineral logam sebanyak 6 perusahaan, sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 8
perusahaan.
Kebijakan:
a. Meningkatkan Nilai tambah Produk Bahan Galian.
Strategi:
a. Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Air Tanah secara profesional.
Program Kerja:
a. Pengembangan Usaha Pertambangan Rakyat Skala Kecil. b. Pengkajian, pengembangan dan pemanfaatan bahan galian.
c. Pembinaan Teknik Penambangan Bawah Tanah Under Ground Minning Sistem Penyanggaan, Ventilasi Tambang, Teknik Bukaan.
d. Pelatihan Pengolahan Batu setengah Permata. e. Pengembangan dan Pengkajian Batu Bara peringkat rendah sub-
bituminous dan bituminous sebagai bahan bakar alternatif untuk konsumsi industri dan usaha kecil menengah.
f. Penyusunan profil investasi. g. Pembinaan dan pengendalian potensi pertambangan emas rakyat
tradisional. h. Menyelenggarakan apresiasi bidang pertambangan.
i. Penertiban Penambangan tanpa ijin dan habis ijin. j. Pendataan Objek dan Subjek pajak.
k. Inventarisasi pengambilan AT. l. Pembinaan penertiban dan pengambilan AT.
m. Pengawasan dan pengendalian pemakai air bawah tanah. n. Pengelolaan Sistem Informasi Pertambangan.
Misi 3: Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik, bersih dan berkelanjutan
1. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan