d. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi. e. Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
f. Penataan Struktur Industri.
8. Urusan Perdagangan
Sektor yang cukup dominan terhadap PAD Kabupaten Garut adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, dimana pada tahun 2009
sektor perdagangan, hotel dan restoran diproyeksikan mampu menciptakan nilai tambah atas dasar harga berlaku sebesar Rp.6,060
trilyun dengan kontribusi sebesar 27,10, atau mengalami peningkatan 11,31 dari sebesar Rp.5,444 trilyun pada tahun 2008 dengan kontribusi
sebesar 26,74. Peranan sektor perdagangan, hotel dan restoran cenderung terus mengalami peningkatan nilai tambah selama periode
tahun 2004-2009 yaitu dari sebesar Rp.2,143 trilyun atas dasar harga berlaku pada tahun 2004 dengan kontribusi sebesar 24,64 menjadi
sebesar Rp.6,060 trilyun pada tahun 2009 dengan kontribusi sebesar 27,10.
Kondisi tersebut merupakan indikasi dari peningkatan volume barang jasa yang diperdagangkan di wilayah Kabupaten Garut.
Tingginya peranan sektor perdagangan terhadap perekonomian didominasi oleh sumbangan dari subsektor perdagangan besar dan
eceran yang diikuti peranan subsektor hotel dan restoran. Pada dasarnya, subsektor hotel dan restoran, di Kabupaten Garut merupakan
potensi yang masih dapat dikembangkan lebih jauh, karena banyak wilayah pariwisata di garut yang dapat dikembangkan sampai pada skala
nasional, atau bahkan sampai skala internasional. Kendala umum yang dihadapi untuk dapat mengembangkan potensi tersebut adalah sulitnya
menumbuhkan minat para investor baik lokal maupun internasional untuk menanamkan investasi di kabupaten garut yang infrastrukturnya terlihat
masih sangat minim.
Kebijakan:
a. Meningkatkan akses dan distribusi perdagangan. b. Meningkatnya Sistem Perdagangan.
Strategi:
a. Mengupayakan ketersediaan dan keamanan komoditas perdagangan yang memadai.
b. Revitalisasi pasar tradisional.
Program Kerja:
a. Perlindungan konsumen dan Pengamanan Perdagangan. b. Peningkatan effisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
c. Peningkatan dan pengembangan ekspor. d. Pembinaan pedagang kakilima dan asongan.
e. Pengembangan SDM aparatur perdagangan. f. Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri.
9. Urusan Koperasi dan UKM