Faktor Eksternal Pengukuran Variabel Independen 1. Faktor Internal

c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju diberi skor 1 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 12,5 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 12.5

2. Faktor Eksternal

a. Variabel Tugas Pengukuran variabel tugas didasarkan atas 13 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 1 b. Setuju diberi skor 2 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 4 e. Sangat tidak setuju diberi skor 5 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 32,5 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 32,5 b. Variabel Organisasi Kerja Universitas Sumatera Utara Pengukuran variabel organisasi kerja didasarkan atas 10 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 1 b. Setuju diberi skor 2 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 4 e. Sangat tidak setuju diberi skor 5 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 25 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 25 c. Variabel Lingkungan Kerja 1. Lingkungan Kerja Fisik Pengukuran Lingkungan kerja fisik didasarkan atas 5 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 1 b. Setuju diberi skor 2 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 4 e. Sangat tidak setuju diberi skor 5 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 12,5 Universitas Sumatera Utara b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 12,5 2. Lingkungan Kerja Biologis Pengukuran Lingkungan kerja biologis didasarkan atas 5 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju diberi skor 1 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 12,5 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 12,5 3. Lingkungan Kerja Kimiawi Pengukuran Lingkungan kerja kimiawi didasarkan atas 4 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 5 b. Setuju diberi skor 4 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 2 e. Sangat tidak setuju diberi skor 1 Selanjutnya dikategorikan: Universitas Sumatera Utara a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 10 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 10 4. Lingkungan Kerja Psikologis Pengukuran Lingkungan kerja psikologis didasarkan atas 6 pertanyaan yang diajukan dengan alternatif jawaban: a. Sangat Setuju diberi skor 1 b. Setuju diberi skor 2 c. Ragu-ragu diberi skor 3 d. Tidak setuju diberi skor 4 e. Sangat tidak setuju diberi skor 5 Selanjutnya dikategorikan: a. Baik, jika responden memperoleh skor median skor 15 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor median skor 15

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini mencakup: 1. Penghitungan standar beban kerja dan kebutuhan perawat dengan menggunakan metode WISN setelah itu, 2. Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal variable independen dan dependen dalam bentuk distribusi frekuensi. 3. Analisis bivariat, yaitu untuk melihat hubungan variable independen dengan dependen menggunakan uji spearman pada taraf kepercayaan 95 p0.05. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Medan

Rumah sakit pirngadi didirikan tanggal 11 Agustus 1928 oleh pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Gementa zieken Huis yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang anak berumur 10 tahun bernama Maria Constantia Macky, anak dari Walikota Medan saat itu dan diangkat sebagai Direktur Dr. W. Bays. Rumah Sakit ini direbut Jepang dan berganti nama dengan Syuritsu Byusono Ince dan sebagai direktur dipercayakan kepada putra Indoensia Dr. Raden Pirngadi Gonggo Putro yang akhirnya dijadikan menjadi nama rumah sakit ini. Rumah Sakit Umum Pirngadi langsung diambil alih dan diurus oleh Pemerintah Negara Bagian Sumatera Timur Republik Indonesia Sementara RIS setelah Bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Negara bagian RIS dihapus semua dan diganti dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI pada tanggal 17 Agustus 1950 akibat pergolakan politik yang sangat cepat saat itu. Rumah Sakit Umum pirngadi diambil alih dan diurus oleh Pemerintah PusatKementrian Kesehatan di Jakarta. Rumah Sakit Pirngadi mempunyai peran yang sangat penting dalam sejarah proses pendirian Fakultas Kedokteran USU dalam periode tahun 1950 sampai dengan tahun 1952 karena salah satu syarat pendirian Fakultas Kedokteran tersebut harus ada Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit sebagai pendukung. Pada umumnya saat itu para dokter yang bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini kebangsaan Belanda dan Indonesia sendiri. Rumah Sakit umum Dr. Pirngadi berubah status dari Rumah Sakit pendidikan menjadi Rumah Sakit Tempat Pendidikan dengan ditetapkannya RSU H. Adam Malik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran USU pada Januari 1993 sehingga dengan status ini Rumah Sakit Umum Dr.Pirngadi dengan fasilitas dan kapasitas yang dimiliki disamping masih digunakan unutk pendidikan para calon dokter dari Fakultas Kedokteran USU, juga membuka diri untuk mendidik para calon dokter dari Fakultas lain baik yang ada di Provinsi Sumatera Utara maupun Sumatera Barat dan Lampung Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi ini tidak memiliki data yang pasti kapan diserahkan kepemilikannya dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara kepada Pemerintah Kota Medan pada tangal 27 Desember 2001. Pemerintah Kota Medan mempunyai perhatian dan tekad yang besar untuk kemajuan Rumah Sakit Pirngadi melalui pembenahan dan perbaikan di segala bidang, hal ini diwujudkan dengan Peraturan Daerah Kota Medan No. 30 Tahun 202 tanggal 6 September 2002 tentang Perubahan Kelembagaan RSU Dr. Pirngadi menjadi Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi Kota Medan, sehingga terjadi restrukturisasi Organisasi, Personil dan Manajemen dimana sebagai Direktur diangkat Dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA dan diikuti pembenahan Sarana, Prasarana dan Pengadan Peralatan-peralatan canggih sebagai pendukung pelayanan. Pada era ini pula sejarah Universitas Sumatera Utara mencatat suatu gebrakan besar dan berani Bapak Walikota Medan dengan melakukan pembangunan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi 8 delapan tingkat dilengkapi dengan peralatan canggih, yang peletakan batu pertamanya telah dilaksanakan 4 Maret 2004 dan mulai dioperasikan tanggal 16 April 2005. Berdasarkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dalam pelaksanaan pendidikan, maka Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan mengjaukan peningkatan status dari Rumah Sakit Tempat pendidikan menjadi Rumah Sakit Pendidikan. Berdasarkan rekomendasi dari ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia IRSPI, maka selanjutnya dilaksanakan penilaian kelayakan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan menjadi Rumah Sakit Pendidikan oleh Tim Visitasi yang terdiri dari Direktur Bina Pelayanan Medik Spesialistik, Ditjen Bina Pelayanan Medik, Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Sekjen Depkes, Ketua Ikatan RSU Pendidikan serta Kepala Bagian Hukum dan Organisasi, Sek. Ditjen. Bina Pelayanaan Medik. Akhirnya pada tanggal 10 April 2007 Badan Pelayanan Kesehatan RSU Dr. Pirngadi kota Medan resmi menjadi Rumah Sakit Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 433MenkesSKIV2007. Urutan Pimpinan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan adalah sebagai berikut: 1. Dr. W. Bays 1930 – 1939 2. Dr. A. A. Messing 1930 – 1942 3. Dr. Raden Pirngadi Gonggoputro 1942- 1947 Universitas Sumatera Utara 4. Dr. Ahmad Sofyan 1947- 1955 5. Dr. H. A. Darwis Datu Batu Besar 1955 – 1958 6. Dr. Mohammad Arifin 1958 – 1965 7. Dr. Paruhum Daulay 1965 – 1969 8. Dr. Zainal Rasyid Siregar, SKM 1969 – 1983 9. Dr. J. E. Sudibyo, Sp.B 1983 – 1986 10. Dr. Raharjo Slamet, Sp.KJ 1986 – 1990 11. Prof. Dr. Rizal Basjrah Lubis, Sp.THT 1990 – 1998 12. Dr. Alogo Siregar, Sp.A 1998 – 2002 13. Dr. H. Sjahrial Anas, MHA 2002 – 2009 14. Dr. Dewi Fauziah Syahnan, Sp.THT 2009 - 2012 15. Dr. H. Amran Lubis, Sp.Jp, K, FIHA 2012 – 2014 16. Dr. Edwin Effendi, MSc 2014 - sekarang 4.2 Motto, Visi dan Misi RSUD Dr. Pirngadi Medan 4.2.1 Motto