Pelaksanaan Penelitian Variabel yang diamati

17

3.6 Variabel pendukung

Data komponen hasil tanaman sorgum digunakan dalam analisis korelasi. Variabel komponen hasil tanaman sorgum diantaranya sebagai berikut: 3.6.1 Jumlah biji per malai Jumlah biji per malai dihitung dengan menggunakan alat Seed Counter yang dinyatakan dalam satuan butir. 3.6.2 Bobot biji per malai Bobot biji per malai dihitung dengan menggunakan timbangan elektrik dalam satuan gram g. 3.6.3 Bobot 100 butir biji kering Bobot biji kering didapatkan dengan pengovenan selama tiga hari dengan suhu 80 o C. Dipilih 100 butir biji tanaman sorgum untuk dilakukan pengamatan kadar air, setelah diketahui persen kadar air setiap sampel maka dilakukan perhitungan untuk penyetaraan kadar air 14. Pengamatan ini menggunakan timbangan elektrik dan Moisture Meter. Penyetaraan bobot 100 butir biji kering dengan kadar air dihitung dengan rumus: 100 kadar air terukur 100 14 x bobot 100 butir terukur Bobot 100 butir biji kering yang sudah disetarakan dengan kadar air 14 dinyatakan dalam satuan gram g. 18 3.6.4 Bobot brangkasan basah Bobot brangkasan basah didapat dari tanaman sampel sorgum yang telah dipanen kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital dan dinyatakan dalam satuan gram g. 3.6.5 Bobot brangkasan kering Bobot brangkasan kering didapat dari tanaman sampel sorgum yang telah dijemur dan dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 80 o C selama 3 hari dan ditimbang dengan menggunakan timbangan elektrik dan dinyatakan dalam satuan gram g. 3.6.6 Bobot biji per m 2 Bobot biji per m 2 dihitung dari nilai rata-rata bobot bijimalai pada tiap petak percobaan dengan menggunakan rumus: rata-rata bobot bijimalai x kerapatan tanam x 1 m 2 : jarak tanam Gambar 1. Tata Letak Percobaan 16 m g2p4 g3p3 g1p1 g2p1 g2p3 g1p3 g3p1 g3p2 g1p4 g3p4 g2p2 g1p2 g2p3 g2p2 g3p4 g3p2 g1p1 g1p3 g2p4 g2p1 g1p4 g3p3 g1p2 g3p1 g3p4 g2p3 g3p3 g2p2 g2p4 g1p4 g1p2 g3p1 g3p2 g1p3 g2p1 g1p1 65 m 1 m 0,5 m Ulangan I Ulangan II Ulangan III S T U B 19 20 4 m 5 Keterangan : Gambar 2. Denah Tata Letak Tanaman Sorgum Pada Petak Percobaan Gambar 2. Tata letak lubang tanam petakan Keterangan: x : Tanaman Ubikayu dengan jarak tanam 60 cm x 80 cm 0 : Tanaman Sorgum dengan jarak tanam 20 cm x 80 cm x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x 0 0 5 m

Dokumen yang terkait

DISTRIBUSI BAHAN KERING BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorghum bicolor [L.] Moench) YANG DITUMPANGSARIKAN DENGAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz.)

0 4 23

AKUMULASI BAHAN KERING BEBERAPA VARIETAS TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON 1 PADA TINGKAT KERAPATAN TANAMAN BERBEDA

0 7 47

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I PADA TINGKAT KERAPATAN TANAMAN YANG BERBEDA

1 12 57

PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) RATOON I PADA TINGKAT KERAPATAN TANAMAN YANG BERBEDA

4 33 57

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench)

1 18 55

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench)

2 13 55

RESPONS BEBERAPA GENOTIPE SORGUM (Sorgum bicolor [L.] Moench) TERHADAP SISTEM TUMPANGSARI DENGAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz)

8 37 27

PENGARUH TINGKAT KERAPATAN TANAMAN TERHADAP KERAGAAN DAUN, PERTUMBUHAN BIJI DAN DAYA KECAMBAH BENIH BEBERAPA VARIETAS SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz)

0 10 59

PENGARUH KERAPATAN TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) TERHADAP PRODUKSI BIOMASSA SORGUM, PERTUMBUHAN, DAN HASIL UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz) PADA SISTEM TUMPANGSARI SORGUM DENGAN UBIKAYU

5 30 67

PENGARUH TINGKAT KERAPATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz)

0 8 65