Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 25, diperoleh koefisien korelasi r
s
= 0,10 dan nilai t
hit
= 0,59. Menurut tabel, nilai t α; 0,05
dengan db n-2 = 35 adalah 1,689. Oleh karena t
hit
0,59 t
α
1,689, maka H
diterima dan H
1
Rata-rata tingkat pendidikan yang dimiliki nelayan sampel adalah tamatan SD. Tingkat pendidikanyang dimiliki nelayan umumnya dapat menunjukkan sejauh
mana daya kreativitas nelayan dalam berpikir, bersikap dan berperilaku. Tetapi berdasarkan hasil penelitian ternyata rendah atau tingginya tingkat pendidikan
tidak menyebabkan nelayan berperilaku mendukiung, netral ragu-ragu, tidak mendukung terhadap kinerja HNSI di daerah penelitian.
ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan perilaku nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah
penelitian. Hal ini berarti, rendah atau tingginya tingkat pendidikan tidak berhubungan dengan nelayan yang berperilaku mendukung, netralragu-ragu atau
tidak mendukung terhadap kinerja HNSI.
5.5.3. Hubungan Pengalaman Melaut dengan Perilaku Nelayan terhadap
Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI
Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengalaman melaut dengan Perilaku Nelayan terhadap Program Unggulan Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28. Hubungan Pengalaman Melaut dengan Perilaku Nelayan terhadap Kinerja Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI
No. Pengalaman
Melaut Tahun
Perilaku Jumlah
Mendukung Netral
Ragu-ragu Tidak
Mendukung
1. 1 - 20
23 62 23 62
2. 21 - 40
11 30 11 30
3. 41 - 60
3 8 3 8
Jumlah 37 100
37 100
Sumber: Analisis Data Primer Lampiran 26 Berdasarkan Tabel 28 dapat diketahui bahwa dari 23 orang 62 nelayan yang
mempunyai pengalaman melaut 1-20 tahun, tidak ada seorangpun dari nelayan sampel yang berperilaku mendukung maupun berperilaku netral, keseluruhannnya
berperilaku tidak mendukung. Dari 11 orang 30 nelayan yang mempunyai pengalaman melaut 21-40 tahun, juga tidak ada seorangpun dari nelayan sampel
yang berperilaku mendukung maupun berperilaku netral, keseluruhan dari jumlah tersebut berperilaku tidak mendukung. Dan dari 3 orang 8 nelayan yang
mempunyai pengalaman melaut 41-60 tahun, keseluruhannya juga berperilaku tidak mendukung.
Berdasarkan analisis korelasi Rank Spearman pada Lampiran 26, diperoleh koefisien korelasi r
s
= -0,04 dan nilai t
hit
= -0,24 . Menurut tabel, nilai t α;
0,05 dengan db n-2 = 35 adalah 1,689. Oleh karena t
hit
-0,24 t
α
1,689, maka H diterima dan H
1
ditolak. Artinya, tidak ada hubungan antara pengalaman melaut dengan perilaku nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di
daerah penelitian. Hal ini berarti, lama atau tidaknya pengalaman melaut tidak
menyebabkan nelayan berperilaku mendukung, netralragu-ragu atau tidak mendukung terhadap kinerja HNSI.
Pengalaman nelayan dalam melaut umumnya berpengaruh dalam menerima inovasi ataupun arahan dari luar. Jika nelayan memiliki pengalaman yang relatif
berhasil sering mendapat hasil tangkapan yang sesuai dengan harapan dalam melakukan kegiatan melaut, biasanya mempunyai pengetahuan, sikap, perilaku
dan keterampilan yang lebih baik dibandingkan dengan nelayan yang kurang berpengalaman. Berdasarkan hasil penelitian ternyata pengalaman melaut nelayan
sampel yang rata-rata terbilang cukup lama yaitu 19,57 tahun tidak berhubungan dengan perilaku nelayan terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.
Lama tidaknya pengalaman melaut yang dimiliki nelayan sampel tidak berhubungan dengan perilaku nelayan apakah termasuk mendukung, netralragu-
ragu, ataupun berperilaku tidak mendukung terhadap kinerja organisasi HNSI di daerah penelitian.
5.5.4. Hubungan Jumlah Tanggungan Keluarga dengan Perilaku Nelayan