RWT 0,45 dan hipertrofi eksentrik jika RWT kurang dari 0,45. RWT diperoleh
dari rumus berikut : RWT = [ 2xPWTLVIDd ] Efendi, 2003.
2.3. Gagal Jantung Kongestif 2.3.1. Definisi
Gagal jantung kongestif adalah sindroma klinis kompleks yang merupakan hasil dari gangguan fungsional atau struktural jantung dimana terjadi gangguan
pengisian ventrikel atau pemompaan darah Figueroa, 2006. Gangguan jantung ini dapat merupakan hasil langsung akibat disfungsi
sistotik ventrikel kiri danatau disfungsi diastolik Yturralde, 2005 ataupun dari bawaan yang menghasilkan sekumpulan gejala dispnea dan lelah dan tanda klinis
edema dan ronki paru Mann, 2008.
2.3.2. Etiologi Tabel 2.3. Penyebab gagal jantung kiri
Gangguan kontraktilitas Infark miokardium
Transient myocardial ischemia Beban volume: regurgitasi katup mitral atau aorta
Kardiomiopati dilatasi Peningkatan afterload beban tekanan
Hipertensi sistemik Obstruksi aliran: stenosis aorta
Obstruksi pengisian ventrikel kiri Stenosis mitral
Konstriksi pericardial atau tamponade Gangguan relaksasi ventrikel
Hipertrofi ventrikel kiri Kardiomiopati hipertrofi
Kardiomiopati restriktif Sumber: Shah, R.V., Fifer, M.A., 2007. Heart Failure. In: Lilly, L.S., ed.
Pathophysiology of Heart Disease. 4
th
Tabel 2.4. Penyebab gagal jantung kanan
ed. Philadelphia: Lippincott Williams Wilkins, 234
Penyebab jantung Gagal jantung kiri
Stenosis katup pulmonal Infark ventrikel kanan
Penyakit parenkim paru
Penyakit paru obstruksi kronis Penyakit paru interstisial
Adult respiratory distress syndrome Infeksi paru kronis atau bronkiektasis
Penyakit vaskular paru Emboli paru
Hipertensi pulmonal primer Sumber: Shah, R.V., Fifer, M.A., 2007. Heart Failure. In: Lilly, L.S., ed.
Pathophysiology of Heart Disease. 4
th
ed. Philadelphia: Lippincott Williams Wilkins, 235
2.3.3. Klasifikasi
Klasifikasi gagal jantung yang paling banyak digunakan adalah klasifikasi menurut New York Heart Association NYHA. Klasifikasi NYHA berdasarkan
simptom pasien yang didapat dari anamnesis dan bukan berdasarkan pengukuran objektif.
Klasifikasi NYHA juga dapat memprediksi mortalitas. Menurut satu studi, tafsiran mortalitas satu tahun pada pasien gagal jantung kelas II, III, dan IV NYHA
berturut – turut adalah 7, 15, dan 28 Gopal, 2009.
Tabel 2.5. Klasifikasi gagal jantung menurut New York Heart Association
Kelas Simptom I Tidak ada pembatasan aktivitas fisik
II Pembatasan ringan pada aktivitas fisik, dispnea dan kelelahan pada
aktivitas fisik sedang, seperti menaiki tangga dengan cepat III
Pembatasan pada aktivitas fisik, dispnea muncul pada aktivitas fisik minimal
IV Pembatasan berat pada aktivitas fisik, simptom muncul bahkan
pada saat istirahat Sumber: Shah, R.V., Fifer,M. A., 2007. Heart Failure. In: Lilly, L.S., ed.
Pathophysiology of Heart Disease. 4
th
ed. Philadelphia: Lippincott Williams Wilkins, 242
2.3.4. Patofisiologi