Gambaran umum pengangkutan udara A1. Pengertian Pengangkutan Udara

BAB II REGULASI PENGANGKUTAN ORANG DAN BARANG DI INDONESIA

A. Gambaran umum pengangkutan udara A1. Pengertian Pengangkutan Udara

Menurut H.M.N. Purwosutjipto mengatakan pengangkutan memiliki arti yaitu suatu perjanjian timbale balik antara pihak pengangkut dengan penumpang atau pengirim barang dimana pihak pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan bangoaring dari suatu tempat ketempat tujuan tertentudengan selamat sedangkan pihak lainnya pengirim, penerima, dan penumpang mengikatkan dirinya untuk berkewajiban untuk membayar sejumlah biaya tertentu dalam penyelenggaraan pengengkutan tersebut. 9 Menurut Subekti “Pengangkutan adalah suatu perjanjian dimana satu pihak menyanggupi untuk dengan aman membawa orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain. Sedangkan pihak lain menyanggupi akan membayar ongkosnya” 10

a. Penerbangan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas pemanfaatan

wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, keselamatan dan keamanan, lingkungan hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Dalam ketentuan umum undang-undang No 1 tahun 2009 mengenai penerbangan dimuat pengertian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pengangkutan udara, baik menyangkut kegiatan pengangkutan, asministrasi, sarana prasarana, dan kualifikasi sumber daya manusia, dan lain-lain. Pengertian- pengertian dalam ketentuan umum memuat istilah-istilah yang berhubungan dengan pengangkutan udara, antara lain : 9 H. M. N. Purwosutjipto, 1991, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, jilid 3 Bagian Pertama, Jakarta, Djambatan, hal: 1. 10 R. Subekti. Hukum Perjanjian. PT Internasional. Jakarta. 1985. hal 1 Universitas Sumatera Utara

b. Wilayah Udara adalah wilayah kedaulatan udara di atas wilayah daratan dan

perairan Indonesia. c. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan. d. Pesawat Terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat terbang dengan tenaga sendiri.

e. Pesawat Udara Indonesia adalah pesawat udara yang mempunyai tanda

pendaftaran Indonesia dan tanda kebangsaan Indonesia.

f. Pesawat Udara Negara adalah pesawat udara yang digunakan oleh Tentara

Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, kepabeanan, dan instansi pemerintah lainnya untuk menjalankan fungsi dan kewenangan penegakan hukum serta tugas lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

g. Pesawat Udara Sipil adalah pesawat udara yang digunakan untuk kepentingan

angkutan udara niaga dan bukan niaga.

h. Pesawat Udara Sipil Asing adalah pesawat udara yang digunakan untuk

kepentingan angkutan udara niaga dan bukan niaga yang mempunyai tanda pendaftaran dan tanda kebangsaan negara asing.

i. Kelaikudaraan adalah terpenuhinya persyaratan desain tipe pesawat udara dan

dalam kondisi aman untuk beroperasi.

j. Angkutan Udara adalah setiap kegiatan dengan menggunakan pesawat udara

untuk mengangkut penumpang, kargo, danatau pos untuk satu perjalanan atau lebih dari satu bandar udara ke bandar udara yang lain atau beberapa bandar udara.

k. Angkutan Udara Niaga adalah angkutan udara untuk umum dengan

memungut pembayaran. Universitas Sumatera Utara

l. Angkutan Udara Bukan Niaga adalah angkutan udara yang digunakan untuk

melayani kepentingan sendiri yang dilakukan untuk mendukung kegiatan yang usaha pokoknya selain di bidang angkutan udara.

m. Angkutan Udara Dalam Negeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk

melayani angkutan udara dari satu bandar udara ke bandar udara lain di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

n. Angkutan Udara Luar Negeri adalah kegiatan angkutan udara niaga untuk

melayani angkutan udara dari satu bandar udara di dalam negeri ke bandar udara lain di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebaliknya.

o. Angkutan Udara Perintis adalah kegiatan angkutan udara niaga dalam negeri

yang melayani jaringan dan rute penerbangan untuk menghubungkan daerah terpencil dan tertinggal atau daerah yang belum terlayani oleh moda transportasi lain dan secara komersial belum menguntungkan.

p. Tanggung Jawab Pengangkut adalah kewajiban perusahaan angkutan udara

untuk mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang danatau pengirim barang serta pihak ketiga.

q. Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan perlindungan

kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur.

r. Tanggung Jawab Pengangkut adalah kewajiban perusahaan angkutan udara

untuk mengganti kerugian yang diderita oleh penumpang danatau pengirim barang serta pihak ketiga.Fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

s. Keselamatan Penerbangan adalah suatu keadaan terpenuhinya persyaratan

keselamatan dalam pemanfaatan wilayah udara, pesawat udara, bandar udara, angkutan udara, navigasi penerbangan, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya. Universitas Sumatera Utara

t. Keterlambatan adalah terjadinya perbedaan waktu antara waktu keberangkatan

atau kedatangan yang dijadwalkan dengan realisasi waktu keberangkatan atau kedatangan.

u. Surat Muatan Udara airway bill adalah dokumen berbentuk cetak, melalui

proses elektronik, atau bentuk lainnya, yang merupakan salah satu bukti adanya perjanjian pengangkutan udara antara pengirim kargo dan pengangkut, dan hak penerima kargo untuk mengambil kargo.

v. Pengangkut adalah badan usaha angkutan udara niaga, pemegang izin

kegiatan angkutan udara bukan niaga yang melakukan kegiatan angkutan udara niaga berdasarkan ketentuan Undang-Undang ini, danatau badan usaha selain badan usaha angkutan udara niaga yang membuat kontrak perjanjian angkutan udara niaga.

w. Bagasi Kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada dalam

pengawasan penumpang sendiri.

x. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara termasuk

hewan dan tumbuhan selain pos, barang kebutuhan pesawat selama penerbangan, barang bawaan, atau barang yang tidak bertuan.

y. Bagasi Tercatat adalah barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang

kepada pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama.

z. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.

A2. Jenis-jenis Pengangkutan Udara Dalam pasal 83 undang-undang No1 tahun 2009 menyebutkan jenis-jenis angkutan udara yaitu : a. Angkutan udara niaga Kegiatan angkutan udara niaga dapat dilakukan oleh : Universitas Sumatera Utara Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah yang berbentuk Perusahaan Perseroan Terbatas Persero, Badan Usaha Milik Swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas ataupun Koperasi yang memiliki status sebagai Badan Hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kegiatan angkutan udara niaga sebagaimana dimaksud dapat dilakukan secara berjadwal danatau tidak berjadwal oleh badan usaha angkutan udara niaga nasional danatau asing untuk mengangkut penumpang dan kargo atau khusus mengangkut kargo.Angkutan udara niaga ini huga terbagi lagi menjadi : a. Angkutan udara niaga dalam negeri Angkutan udara niaga dalam negeri hanya dapat dilakukan oleh badan usaha angkutan udara nasional yang telah mendapat izin usaha angkutan udara niaga. b. Angkutan udara niaga luar negeri Kegiatan angkutan udara niaga berjadwal luar negeri dapat dilakukan oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal nasional danatau perusahaan angkutan udara niaga berjadwal asing untuk mengangkut penumpang dan kargo berdasarkan perjanjian bilateral atau multilateral.

b. Angkutan udara bukan niaga

BAB X di atur tenteng pihak yang dapat menjalankan usaha pengangkutan udara niaga baik untuk angkutan domestik maupun keluar negeri. Secara lengkap pasal 85 berbunyi : “1 Angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri hanya dapat dilakukan oleh badan usaha angkutan udara nasional yang telah mendapat izin usaha angkutan udara niaga berjadwal. 2 Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam keadaan tertentu dan bersifat sementara dapat melakukan kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal setelah mendapat persetujuan dari Menteri. Universitas Sumatera Utara 3 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal yang bersifat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dapat dilakukan atas inisiatif instansi Pemerintah danatau atas permintaan badan usaha angkutan udara niaga nasional. 4 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal yang dilaksanakan oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak menyebabkan terganggunya pelayanan pada rute yang menjadi tanggung jawabnya dan pada rute yang masih dilayani oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal lainnya.”

c. Angkutan udara perintis

Mengenai angkutan udara perintis ini juga diatur dalam undang-undang No 1 tahun 2009 pasal 104yang berisikan : 1 Angkutan udara perintis wajib diselenggarakan oleh Pemerintah, dan pelaksanaannya dilakukan oleh badan usaha angkutan udara niaga nasional berdasarkan perjanjian dengan Pemerintah. 2 Dalam penyelenggaraan angkutan udara perintis sebagaimana dimaksud pada ayat 1, pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya lahan, prasarana angkutan udara, keselamatan dan keamanan penerbangan, serta kompensasi lainnya. 3 Angkutan udara perintis dilaksanakan secara terpadu dengan sektor lain berdasarkan pendekatan pembangunan wilayah. 4 Angkutan udara perintis dievaluasi oleh Pemerintah setiap tahun. 5 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dapat mengubah suatu rute angkutan udara perintis menjadi rute komersial. Untuk melayani pengangkutan ke dan dari daerah terpencil maka pemerintah mempunya beban khusus yaitu menjadi penyelenggara pengangkutan perintis. Hal ini sangat wajar karena pengangkutan perintis dilakukan bukan untuk Universitas Sumatera Utara mencari keuntungan tetapi lebih kepada melayani masyarakat. Dapat dimengerti bahwa beban ini ada di beban pemerintah karena tidak ada suatu perusahaan pengangkutan udara komersial yang siap untuk menutupi biaya yang dapat minimbulkan kerugian. A3. Objek dan Pihak dalam Pengangkutan Udara Pihak-pihak yang terdapat dalam pengangkutan udara adalah setiap pendukung hak dan kewajiban yang terdapat dalam pengangkutan udara. Pihak- pihak dalam pengangkutan udara ini dapat dibagi menjadi dua yaitu pihak-pihak yang ada dalam pengangkutan udara itu sendiri dan pihak yang berkempintingan dalam pengangkutan itu sendiri. Dalam hukum pengangkutan yang dimaksud dengan pihak adalah mereka yang secara langsung terikat dalam pengangkutan dan serta memenuhi kewajiban dan memperoleh hak dalam perjanjian pengangkutan, mereka adalah Pengangkut carrier yaitu pihak yang mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan dari sau tempat ke tempat lain. Pengangkut carrier ini memiliki ciri seperti memiliki dokumen dan sebagai penerima ongkos dari penyelenggaraan pengangkutan.Pengirim consigner, shipper yang bila ditinjau dari segiperjanjian pengangkutan udara maka pengirim ini adalah pihak yang mengaitkan diri untuk membayar biaya pengangkutan atau barang yang diangkut, dan penumpang passanger yaitu orang yang mengaitkan diri untuk membayar biaya pengakutan atas dirinya yang diangkut. Cirri-ciri dari penumpang itu sendiri adalah orang yang langsung membayar biaya angkutan dan memegang dokumen angkutankarcis atau tiket. Sedangkan pihak yang berkempentingan dalam pengangkutan adalah mereka yang secara tidak langsung terikat dalam pengangkutan karena bukan termasuk dalam pihak dalam perjanjian pengangkutan melainkan bertindak atas nama dan untuk kepentingan lain atau kerena suatu alasan merka memperoleh hak dalam perjanjian hukum pengangkutan mereka adalah penerima consigne dalam perjanjian pengankutan, jika penerima adalah pengirim itu sendiri maka dia Universitas Sumatera Utara adalah pihak dalam pengangkutan itu sendiri yang dapat diketahui dari dokumen pengangkutan,sedangkan jika pengirim itu adalah pihak ketiga dalam pengangkutan itu maka penerima bukanlah pihak dalam perjanjian pengangkutan tetapi dia adalah subjek dari hukum pengangkutan itu sendiri. Selain itu dari dokumen pengangkutan itu dapat daiketahui juga bahwa penerima adalah pembeli importir biasanya penerima memiliki kriteria seperti perisahaan atau perorangan yang memperoleh hak dari pengirim. Ekspeditur dalam KUHD Ekspeditur adalah seseorang yang pekerjaannya menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan dan barang-barang lain di darat atau di perairan.Ia diwajibkan membuat catatan-catatan dalam register harian secara berturut-turut tentang sifat dan jumlah barang-barang atau barang-barang dagangan yang harus diangkut, dan bila diminta, juga tentang nilainya. Agen perjalanan travel agent agen perjalanan merupakan phak yang mencarikan penumpang bagi pengangkut. Agen perjalanan bertindak untuk kepentingan pengangkut, atas kepentingan pengangkut itu pula agen perjalanan menyediakan fasilitas angkutan kepada penumpang dengan cara menjual tiket atau karcis kepada penumpang sedangkan penumpang harus membayar suatu biaya angkutan yang telah disediakan. Pengusaha bongkar muatstevedoring merupakan jasa dibidang pemuatan barang kekapal loading dan pembongkaran barang dari kapal unloading perisahaan ini terdiri dari tenaga ahli dalam penyusunan barang di dalam ruang kapal yang terbatas sesuai dengan ruang kapal yang sempit sesuai dengan ventilasi yang diperlukan dan serta tidak mudah bergeser dan bergerak yang demikian juga dalam tahap pembongkaran, dan pengusaha pergudangan werehousing dalam hal ni pengusaha pergudangan merupakan perusahaan yang bergerak dalam jasa penyimpanan barang didalam gudang pelabuhan selama barang yang bersangkutan menunggu pemuatan dalam kapal atau menunggu pengeluarannya dari gudang pelabuhan yang berada di bawah pengawasan ddinas bea dan cukai. Sadangkan objek dari hukum pengakutan adalah penumpang passanger, barang muatan cargo, alat angkutan carrier, biaya angkutan, dan prasarana angkutan. Dalam objek pengangkutan, barang yang dimaksud adalah barang yang Universitas Sumatera Utara sah dan dilindungi oleh undang-undang dan dalam pengangkutan hewan juga termasuk dalam barang muatan. Menurut kriterianya barang muatan juga dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti : a. Secara fisik barang muatan dapat dibagi menjadi enam yaitu : Barang berbahaya, barang tidak berbahaya, barang cair, barang curah, barang khusus, barang berharga. b. Secara alami barang juga dapat dibagi menjadi : Barang padat, barang cair, barang gas, barang rongga. c. Dari jenisnya barang dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu : General cargo, barang yang dimuat dengan cara membungkus dan mengepak dalam bentuk unit-unit kecil. Bulk cargo, barang dengan jumlah basar yang dimuat dengan cara mencurahkan ke dalam kapal atau tangki. Homogenus cargo, barang dalam jumlah besar yang dimuat dengan cara membungkus. A4. Fungsi dan Sifat Fungsi dari pengangkutan udara yang diselenggarakan oleh maskapai berfungsi sebagai sarana perhubungan antar pulau yang tidak, atau belum terjangkau oleh perhubungan darat dan laut juga berfungsi sebagai alat pembinaan bagi tumbuh dan berkembangnya perusahaan pengangkutan udara di Indonesia. Ditinjau dari sudut perannya pengangkutan udara merupakan tatanan dari perhubungan, yang merupakan keterpaduan kegiatan transportasi darat, laut dan udara, yang meliputi pengangkutan penumpang, barang dan bagasi. Perpaduan tersebut menentukan karakteristik dari pengangkutan- pengangkutan udara sebagai suatu mata rantai dari tatanan perhubungan. Pada hakekatnya pembagian tugas masing-masing peranan pengangkutan tidak mungkin dilakukan mengingat antara pengangkutan darat, laut dan udara saling Universitas Sumatera Utara terkait. Peranan utama dari pengangkutan udara adalah melayani kebutuhan perhubungan nasional dan internasional dan menyediakan fasilitas transit penumpang untuk tempat tujuan tertentu. Sedangkan sifat dari pengangkutan itu ada tiga yaitu perjanjian pengangkutan bersifat pelayanan berkala, perjanjian pengangkutan itu bersifat pemborongan 1608 BW sifat hukum perjanjian pengangkutan adalah merupakan perjanjian pencampuran dari pihak satu dan dua 648 KUHD.

B. Regulasi pengangkutan orang dan barang sebelum reformasi

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab PT. Eric Dirgantara Tour & Travel Terhadap Penumpang Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Penerbangan Nomor 1 Tahun 2009 Dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999

1 75 113

Tanggung Jawab Maskapai Penerbangan Terhadap Penumpang Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

3 100 84

Tangung Jawab Perusahaan Penerbangan Terhadap Barang Bagasi Penumpang

8 74 126

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN PENGANGKUTAN UDARA TERHADAP PENUMPANG DALAM HAL TERJADI KETERLAMBATAN PENERBANGAN

0 9 54

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA KAPTEN PENERBANG (PILOT) DALAM KECELAKAAN PESAWAT UDARA AKIBAT KELALAIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 2

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN JASA PENERBANGAN TERHADAP PENUMPANG DALAM KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 13

TANGGUNG JAWAB KEPERDATAAN DALAM PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN UDARA ATAS KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN.

0 0 12

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Terhadap Penyampaian Informasi Periklanan Barang Produksinya Ditinjau dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 7

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PENGANGKUTAN UDARA A. Pengertian Hukum Pengangkutan Udara - Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pengangkutan Hewan Melalui Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Tinjauan Yuridis Pertanggungjawaban Pengangkutan Hewan Melalui Pesawat Udara Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan

0 0 17