Sebagai pemimpin, kepala sekolah ingin mengkomunikasikan informasi dan ide-ide secara memuaskan; akan tetapi ia juga ingin
mengkomunikasikannya sedemikian rupa sehingga mencapai hasil yang diinginkannya, misalnya menyakinkan, memotivasi ataupun mempengaruhi.
Seorang kepala sekolah diharapkan dapat memberikan motivasi dan inspirasi kepada bawahannya. Oleh karena itu, cara kepala sekolah
menggunakan kata-katanya adalah penting karena penggunaan frasa-frasa yang digunakan dalam komunikasinya mendatangkan dampak yang besar
terhadap para pendengarnya. Dengan demikian, komunikasi yang ada di sekolah diharapkan akan
mampu memberikan pengaruh terhadap kinerja guru. Adanya komunikasi yang sehat dan baik antara sub kerja yang satu dengan yang lain diharapkan
akan turut membantu perkembangan kinerja guru di sekolah. Dengan adanya keterbukaan dan pengertian maka guru akan merasa lebih akrab dan dapat
dijadikan sebagai teman diskusi. Setiap individu dalam bekerja tidak hanya menginginkan sekedar gaji dan prestasi, tetapi bekerja merupakan pemenuhan
kebutuhan akan interaksi sosial. Guru yang memiliki rekan kerja yang ramah dan mendukung akan mengantarkan mereka pada hasil kerja yang baik pula.
Berdasarkan gambaran yang telah diuraikan di atas, penulis merasa terdorong untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan yang ada
tersebut dengan judul “Efektivitas Komunikasi Kepala Sekolah dalam Mengelola Tenaga Kependidikan di SMA PRIBADI 2 Tangerang”.
B. Identifikasi Masalah
Untuk mempermudah dan memperjelas pokok permasalahan dalam skripsi ini, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Kurang cakapnya kepala sekolah dalam menciptakan hubungan kerja yang
harmonis dikalangan guru dan staf sehingga rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama kurang terjalin.
2. Kecakapan kepala sekolah dalam merespon kritik dan saran yang
dilontarkan bawahannya kurang maksimal, sehingga krtitik yang mucul hanya menjadi angin lalu.
3. Keterampilan kepala sekolah dalam berkomunikasi dengan bawahannya
kurang bagus, sehingga komunikasi yang terjadi cenderung searah dan tidak memperoleh feed back.
4. Kemampuan kepala sekolah dalam menciptakan sikap saling terbuka dan
bekerja sama antara guru dan staf kurang efektiv, sehingga sikap tidak transparan dan sifat individualisme lebih dominan tercipta.
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memperjelas dan mempermudah pokok bahasan dalam penelitian dan banyaknya permasalahan yang timbul dari uraian latar belakang
dan pengidentifikasian masalah, maka untuk mengarahkan penelitian ini perlu diberi batasan, yaitu Terbatasnya kemampuan kepala sekolah dalam mengelola
tenaga kependidikan yang ada di sekolah sehingga rasa kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama kurang terjalin.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang penulis uraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah
usaha kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan di SMA PRIBADI 2 Tangerang?
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan yang diperoleh dari hasil pelaksanaan penelitian ini adalah:
a. Penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis dalam menambah wawasan,
pengalaman, dan pengetahuan tentang materi atau kajian yang dibahas. b.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi para kepala sekolah sebagai masukan positif dalam menciptakan kondisi sekolah yang baik.
c. Penelitian ini diharapkan berguna bagi guru untuk memperbaiki
komunikasi yang baik antar sesama guru dan staf demi terciptanya hubungan kerja yang baik dan harmonis.
BAB II KAJIAN TEORI