Uji Multikolonieritas Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Setelah Transformasi Uji Heteroskedastisitas

lxxvii

4.2.3. Uji Multikolonieritas Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Setelah Transformasi

Model Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF 1 Constant ER.Ln .576 1.736 Tidak terjadi Multikolonieritas Alpha.Ln .040 25.051 Terjadi Multikolonieritas ERB.Ln .456 2.194 Tidak terjadi Multikolonieritas PO.Ln .037 26.868 Terjadi Multikolonieritas Sumber Lampiran Output SPSS Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Variabel Variance return Alpha dan Portofolio Optimal mengalami masalah pada multikolinieritas, dimana nilai tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah multikolinieritas dengan cara ditransformasi sudah dilakukan namun tetap terjadi multikolinieritas. Agar pengujian ini terlewati maka peneliti membuang salah satu variabel bebas yaitu Portofolio Optimal agar tidak terjadi multikolinieirtas. Berikut ini adalah hasil pengujian multikolinieritas setelah pembuangan satu variabel bebas yang dapat di lihat pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolonieritas Setelah Transformasi Model Collinearity Statistics Keterangan Tolerance VIF Tidak terjadi Multikolonieritas 1 Constant ER.Ln .636 1.572 Tidak terjadi Multikolonieritas Alpha.Ln .711 1.406 Tidak terjadi Multikolonieritas ERB.Ln .506 1.978 Tidak terjadi Multikolonieritas Sumber Lampiran Output SPSS lxxviii Hasil pengujian multikolinieritas di atas menunjukkan variabel bebas tidak berkorelasi sehingga tidak terjadi multikolinieritas antar variabel yang di tunjukkan pada nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10.

4.2.4. Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini hasil uji heteroskedasitas sesudah transformasi menggunakan uji grafik. Gambar 5.5. Scatterplot Setelah Transformasi Berdasarkan grafik scater plots diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan telah tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. lxxix

4.2.5. Uji Autokolerasi Tabel 4.6 Tabel Autokorelasi Setelah Transformasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Single Index Model Pada Saham-Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 85 142

Analisis Pengaruh Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi (Studi Kasus Saham Lq-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

1 27 99

Pengaruh Modal Kerja Dan Investasi Aktiva Tetap Terhadap Tingkat Pengembalian Investasi (ROI) Pada Perusahaan Sub Sektor Transportasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014

0 12 1

Pembentukan Portofolio Optimal Dengan Model Indeks Tunggal Pada Saham Jakarta Islamic Index Periode 2012-2014

5 19 84

Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Perusahaan Telekomunikasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012–2014)

2 2 15

Portofolio Optimal Berdasarkan Model Indeks Tunggal

0 1 16

18. BMAS PT Bank Maspion Indonesia, Tbk - Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Single Index Model Pada Saham-Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 65

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi - Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Single Index Model Pada Saham-Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Single Index Model Pada Saham-Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pembentukan Portofolio Saham Optimal Menggunakan Single Index Model Pada Saham-Saham Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 0 11