xxxiii
2.1.4 Excess Return to Beta
Excess return didefinisikan sebagai selisih retun ekspektasi dengan aktiva bebas resiko. Betaadalah pengukur risiko sistematik dari suatu
sekuritas atau portofolio relative terhadap risiko pasar. Excess return to beta berarti mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit risiko yang
tidak dapat didiversifikasikan yang diukur dengan beta. ERB ini juga menunjukkan hubungan antara dua factor penentu investasi, yaitu return dan
resiko. Portofolio yang optimal akan berisi dengan aktiva-aktiva yang mempunyai nilai ERB yang tertinggi. Aktiva-aktiva dengan ERB yang
rendah akan dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas cut-off yang menentukan batas nilai
ERB barapa yang dikatakan tinggi. Urutkan sekuritas-skuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai
ERB terkecil. Sekuritas-sekuritas dengan nilai ERB terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio optimal. Hanya menghitung return
saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi tidaklah cukup. Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan resiko
merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade off dari kedua factor ini. Return dan resiko mempunyai
hubungan yang positif, semakin besar resiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus di kompensasikan. Resiko sering
dihubungkan penyimpangan atau deviasi dari utcome yang diterima dengan yang diekspektasi.Beta sekuritas individual cenderung mempunyai koefisien
xxxiv determinasi yaitu bentuk kwadrat dari koefisien korelasi yang lebih rendah
dari beta portofolio. Koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai Ri yang bisa dijelaskan oleh Rm.
Dengan menghitung koefisien beta yang mencerminkan tingkat risiko masing-masing saham yang diamati, dan tingkat return saham, maka kita
dapat menentukan excess return to beta ERB yang mencerminkan tingkat keuntungan yag sangat mungkin dapat dicapai. Untuk mendapatkan
kandidat portofolio kuat, kita tinggal membandingkan ERB dengan Cut off Rate untuk menhasilkan saham-saham yang memiliki tingkat return yang
tinggi dan risiko yang minimal yang dapat mengeliminir risiko tidak sistematis. Jika suatu jenis saham angka Excess Return to Beta ERB-nya
lebih besar dari angka batas C cut of rate maka saham tersebut masuk sebagai kandidat portofolio. Beta adalah pengukur risiko sistematik dari
suatu sekuritas atau portofolio relatip terhadap risiko pasar. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistemetiknya yang tidak dapat dihilangkan
karena diversifikasi. Untuk menghitung Beta portofolio, maka Beta masing- masing rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing sekuritas. Mengetahui
Beta masing-masing sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut kedalam portofolio yang akan dibentuk.
Dengan adanya resiko yang dapat dihilangkan dengan diversifikasi, maka para pemodal yang menyukai resiko, maka mereka akan memilih
untuk melakukan diversifikasi. Sebagai akibat semua pemodal akan melakukan hal yang sama, dan dengan demikian resiko yang hilang karena
xxxv diversifikasi tersebut menjadi tidak relevan dalam perhitungan resiko.
Hanya resiko yang tidak bisa hilang karena diversifikasi yang menjadi relevan dalam perhitungan resiko. Resiko dalam hal ini ditunjukkan dengan
Beta adalah merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitu kelebihan tingkat keuntungan portofolio pasar excess return of market
portifolio, dan kelebihan keuntungan suatu saham excess return of stock. Investasi yang efisien adalah investasi yang memberikan resiko tertentu
dengan tingkat keuntungan yang terbesar, atau tingkat keuntungan tertentu dengan resiko terkecil. Jika ada dua usulan investasi yang memberikan
tingkat keuntungan yang sama, tetapi mempunyai resiko yang berbeda, maka investor yang rasional akan memilih investasi yang mempunyai resiko
yang lebih kecil. Semakin besar betanya semakin besar pula tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi
2.1.5 Portofolio