Pandangan tokoh masyarakat Sawangan terhadap poligami.

43

B. Poligami pada Masyarakat Sawangan.

1. Pandangan tokoh masyarakat Sawangan terhadap poligami.

a. Pengaturan mengenai masalah poligami. Dalam poin ini, dari ke 6 enam tokoh masyarakat sawangan 5 lima di antaranya perlu adanya suatu pengaturan dari pemerintah dalam menghadapi permasalahan poligami, karena menurut mereka permasalahan itu perlu dilakukan atau di tindak lanjuti undang-undang yang berlaku. Sedangkan 1 satu tokoh masyarakat menyatakan bahwa poligami suatu yang amat urgen, kalau sudah tidak ada jalan lain baru boleh melakukannya. Karena menurutnya monogamilah yang sangat ideal karena tidak setuju dengan poligami. Selanjutnya mengatakan bahwa poligami harus dengan ilmu karena dengan alasan tidak mendzolimi seorang istri dan paham dengan syarat-syarat yang telah ada dalam hukum Islam dan hukum positif. Dan ada beberapa tokoh dengan alasan yang mereka kemukakan, di antaranya : K.H Mad Budi dan H. Mad Nuh Malik mengatakan bahwa pengaturan perkawinan terhadap poligami yang dilakukan oleh pemerintah terhadap warga negaranya. Selanjutnya K.H Damanhuri bahwa perkawinan poligami itu harus diatur oleh pemerintah untuk menyamakan persepsi, karena di Indonesia ada bermacam-macam agama dan aliran kepercayaan, maka undang-undang perkawinan itu harus dibukukan. 1 1 K.H Damnhuri, wawancara pribadi, pesantren Al-karimiyah sawangan baru 17 juli 2010. 44 KH. Anwar Hidayat SH mengatakan bahwa pengaturan pemerintah terhadap masalah perkawinan warganya itu diperlukan untuk melindungi rakyatnya. 2 Sementara itu menurut KH. Edi Djunaedi bahwa perlu juga pemerintah mengatur masalah perkawinan dalam poligami karena mayoritas rakyatnya bergama Islam, maka pengaturan perkawinan dalm berpoligami banyak diarahkan pada muatan-muatan Islam. 3 b. Syarat poligami. Para tokoh masyarakat sepakat bahwa melakukan berpoligami dalam Islam itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Sementara itu H. Mad Nuh Malik mengatakan bahwa Poligami sudah sangat jelas kedudukannya dalam hukum Islam. Bagi seorang suami yang akan melakukan poligami harus memperhatikan dan memenuhi syarat yang dinyatakan dalam Al- Qur’an, sebab bila ia tidak mampu memenuhinya maka sang suami tidak berhak berpoligami. 4 Selanjutnya K.H Mad Budi menambahkan bahwa Islam mengijinkan seorang laki mengawini seorang perempuan lebih dari satu hingga empat . Namun, hal itu dapat dilakukan oleh suami bila ia telah memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Apabila syarat belum terpenuhi maka ia 2 KH. Anwar Hidayat SH,wawancara pribadi, pesantren Darul Ulum Sawangan 25 Juli 2010. 3 KH. Edi Djunaedi , wawancara pribadi, pesantren Ulumul Qur’an Duren Mekar Sawangan 18 Juli 2010. 4 H. Mad Nuh Malik, wawancra pribadi. Ulama Pondok petir Sawangan 10 Juli 2010. 45 harus merenungkan niatnya. Sebenarnya poligami adalah solusi dalam hukum Islam dan upaya mengangkat derajat kaum wanita. 5 K.H. Damanhuri yang mempunyai istri lebih dari satu, mengatakan bahwa poligami itu boleh asal kita bisa berbuat adil dan mencari banyak keturunan. Sehingga jelas yang dinyatakan dalam Al- Qur’an. Dan tujuan dari poligami melestarikan keturunan, nilai sosial dan sunnah dari sisi bilangan. 6 Sementara itu menurut KH. Edi Junaedi bahwa perlu juga pemerintah mengatur masalah perkawinan poligami karena mayoritas rakyatnya beragama Islam, maka pengaturan perkawinannya banyak diarahkan pada muatan-muatan Islam. 7 Sebagaimana yang dikatakan oleh KH. Anwar Hidayat SH bahwa syarat poligami harus sesuai dengan tuntunan agama karena kebenaran agama itu mutlak, dan wajib kita yakini. 8 Adapun syarat-syarat poligami dalam Islam adalah sebagai berikut: a. Bila seorang lelaki yang telah beristri, masih akan terjadi penyelewengan kepada perempuan lain. b. Bila istri mandul, sedang ia tidak rela diceraikan. 5 KH. Mad Budi, wawancara pribadi. Pondok pesantren Darutafsir Alhusaini Duren Mekar Sawangan 13 Juli 2010. 6 K.H Damanhuri, wawancara pribadi. Pondok pesantren Al-karimiyah Sawangan Baru 17 Juli 2010. 7 K.H Edi Djunaedi, wawancara pribadi, pondok pesantren Ulumul Qur’an Duren Mekar 18 Juli 2010. 8 K.H Anwar Hidayat SH, wawancara pribadi. Pesantren Darul Ulum Sawangan 25 Juli 2010. 46 c. Bila seorang istri sakit berkepanjangan d. Jika jumlah wanita lebih banyak dari pada pria.

C. Pengaruh Poligami