etika semuanya relevan dan cukup representatif mengenai dalil manajemen. Jelaslah bahwa kegiatan, tindakan atau prilaku manusia dan fungsi-fungsi
manajemen itu adalah proses pengaturan habluminananas yang merupakan salah satu perintah Allah SWT sebagai manivestasi iman terhadap-Nya.
11
Dari beberapa pengertian di atas yang dikemukakan oleh beberapa fakar manajemen dapat diambil kesimpulan, manajemen merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas serta proses yang disalurkan lewat seni dan berdasarkan ilmu pengetahuan atau tata cara tertentu utnuk mencapai tujuan dan sasaran dengan
menjalankan setiap fungsi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan agar tujuan dan aktivitas yang dijalankan itu berjalan dengan baik dan dapat dicapai
dengan efektif dan efisien. Dalam proses pencapaian tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya, maka perlu adanya fungsi manajemen yang harus diperhatikan. Sebab fungsi-fungsi manajemen menopang manajemen itu sendiri.
2. Prinsip-Prinsip Manajemen
Menurut Henry Fayol ada 14 prinsip manajemen yang perlu diterapakan dalam pelaksanaan tugas namun bersifat fleksibel, yaitu pembagian kerja,
kekuasaanwewenang dan tanggung jawab, pembagian kerja, disiplin, kesatuan perintah, kepentingan individu dibawah kepentingan umum, pembayaran upah
yang adil, pemusatan, rantai skala, tata tertib, keadilan, stabilitas pegawai, inisiatif, dan jiwa kesatuan.
11
Efendi Muktar. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1996 h. 10-13
3. Fungsi-fungsi Manajemen
G. R. Terry dalam bukunya Principles of Management yang dikutip oleh Sukarno merumuskan fungsi-fungsi manajemen yang sering disingkat dengan
POAC yakni sebagai berikut :
12
a. Planning perencanaan b. Organizing pengorganisasian
c. Actuating Penggerakan d. Controlling pengawasan
Mengenai penjelasannya akan diuraikan dibawah ini.
a. Planning perencanaan 1. Pengertian Perencanaan
Planning berarti memilih dan menghubung-hubungi kenyataan dalam membayangkan dan merumuskan tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
13
Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang atau organisasi hendaknya mempunyai tujuan, dengan menentukan tujuan. Selanjutnya untuk mencapai
tujuan tersebut maka perlu adanya perencanaan dan perlu kita ketahui juga bahwa tujuan dan perencanaan tidakalah sama. Jika tujuan merupakan sesuatu yang ingin
dicapai, sedangkan perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan tujuan atau sasaran tersebut.
12
Soekarno, Dasar-dasar Manajemen Jakarta: Miswar, 1992 h. 71
13
J. Panglaikim dan Hazil Tanzil, Manajemen Suatu pengantar Jakarta: Ghalia Indo, 1960 h. 78
Secara umum perencanaan merupakan penetapan dari pertanyaan- pertanyaan berikut ;
1 Apa yang akan dilakukan ? 2 Mengapa kegiatan dilakukan ?
3 Dimana kegiatan itu dilakukan ? 4 Kapan kegiatan itu dilakukan ?
5 Siapa yang melakukan kegiatan itu? 6 Bagaimana cara melakukan kegiatan itu?
Melihat dari berbagai pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan alat untuk mencapai tujuan dengan proses yang
sistematis untuk menggambarkan dan merumuskan apa yang harus dilakukan dan dikerjakan pada masa depan dalam suatu organisasi.
Proses perencanaan menurut Abdul Rasyad Shaleh dalam bukunya Manajemen Dakwah Islam, terdiri dari beberapa langkah, yaitu :
1 Perkiraan dan penetuan masa depan forcasting 2 Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. 3 Penetapan tindakan-tindakan dari prioritas pelaksanaannya.
4 Penetapan metode 5 Penetapan penjadwalan waktu
6 Penetapan lokasi 7 Penetapan biaya, fasilitas, dan faktor lainya yang diperlukan.
2. Macam-macam Perencanaan
Proses perencanaan untuk menghasilkan rencana-rencana dapat di lihat dari sisi jangka waktu serta fungsinya, yaitu dari sisi strategis dan operasional.
a. Sisi Jangka Waktu Pada umumnya dikenal tiga bentuk perencanaan, dilihat dari waktu
yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, yaitu: 1 Perencanaan Jangka Panjang, rencana ini berkisar antara 20-30 tahun
ke depan. Perencanaan ini tidak dapat langsung dipakai sebagai pedoman kerja sehingga masih perlu dijabarkan dalam bentuk
perencanaan jangka menengah. 2 Perencanaan Jangka Menengah, rencana ini berkisar antara 3-5 tahun
ke depan. Sifat perencanaan ini lebih konkret dan sasaran yang harus dicapai jelas. Negara kita menggunakan rencana 5 tahun yang
termasuk dalam perencanaan jangka menengah yang disebut Pembangunan Lima Tahun PELITA.
3 Perencanaan Jangka Pendek. Biasanya akan menjangkau waktu paling lama lima tahun, bahkan dapat dibuat bulanan, kwartalan, atau tengah
tahunan. Perencanaan ini lebih konkret dan lebih rinci, lebih terukur dan lebih jelas sasarannya, termasuk dalam hal penggunaan
sumberdaya, metode pelaksanaan serta waktu mulai dan selesainya tiap kegiatan yang masuk dalam rencana tersebut.
4. Unsur-unsur Perencanaan
Adapun unsur-unsur perencanaan terbagi dalam empat, yaitu:
1 Pemikiran yang rasional terhadap dugaan untuk masa yang akan datang. 2 Fakta-fakta yang obyektif kebenarannya.
3 Sebagai persiapan untuk kegiatan masa yang akan datang. 4 Tujuan.
Dari pemaparan di atas perencanaan yang baik hendaklah melalui proses kegiatan sebagai berikut ;
1. Forecasting Forecasting adalah suatu penaksiran atau perkiraan suatu yang akan terjadi
didalam istilah manajemen diartikan sebagai suatu perkiraan yang sistematis yang paling mungkin memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang, dengan dasar
taksiran adalah akan memberikan informasi yang dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam membuat keputusan.
2. Objective Objective di sini diartikan sebagai tujuan, sedangkan yang dimaksud
tujuan disini adalah nilai-nilai yang tercapai atau yang diinginkan oleh seseorang atau badan usaha dengan tujuan yang jelas. Karena dengan tujuan yang jelas
realitas dapat diketahui oleh semua yang terlibat didalamnya, supaya mereka dapat mengerjakan atau ikut berpartisifasi dengan penuh kesadaran.
3. Policies Policies berarti rencana kegiatan, policies juga diartikan sebagai suatu
tuntunan pedoman atau pedoman yang diadakan oleh suatu badan untuk menentukan kegitan yangditujuserta langkah dalam kegiatan yang relatif
permanen dan terus menerus, setidaknya dalam mata penyelengaraan perencanaan dibuat dan berjalan.
14
4. Programme Programme adalah suatu rentetan kegiatan yang digambarkan untuk
melaksanakan policies dalam mencapai tujuan. Suatu rentetan kegiatan yang menjadi tuntunan dalam pelaksanaan suatu policies.
15
5. Jadwal schedules Schedules adalah pembagian program menurut waktu tertentu yang
menujukan suatu kegiatan harus diselesaikan. 6. Prosedur procedure
Procedure adalah rencana yang merupakan metode yang biasa dipakai dalam mengenal kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
16
7. Budget Budget adalah suatu usaha yang akan berjalan degan lancar, bilamana
didukung oleh tenaga-tenaga yang handal , juga harus tersedia biaya yang cukup, fasilitas dan alat-alat perlengkapan yang diperlukan.
b. Organizing pengorganisasian
Istilah organisasi berasal dari kata organum,
17
yang berarati alat, bagian atau komponen-komponen. Dalam pendekatan manajemen istilah organisasi
14
Drs. Hasanudin, MA. Manajemen Dakwah, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005 h. 108- 109
15
Muktar Efendy. Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam Jakarta: Bhatara Karya Aksara, 1996 h. 80-81
16
A.M Kadarman dan Yusuf Udayana, Pengantar Ilmu Manajemen, Buku Panduan Mahasiswa Jakarta: PT. Gramedia Utama, 1994 h. 58
17
Pius A Partanto, Kamus Ilmiah Populer Surabaya: Arkola, 1994 h. 547
mempunyai dua arti umum. Arti pertama mengacu kepada suatu lembaga institusi atau kelompok fungsional. Arti kedua mengacu kepada proses
pengorganisasian, yaitu cara pengaturan pekerjaan dan pengalokasian pekerjaan diantara anggota organisasi, sehingga organisasi diharapakan melaksanakan
fungsi penting untuk membantu ketidak maupun anggota sebagai individu dalam rangka mencapai tujuan yag sulit atau bahkan tidak mungkin dicapai sendiri.
Dibawah ini beberapa pengertian mengenai unsur pengorganisasian: Adapun menurut G. R. Terry pengorganisasian adalah tindakan
mengusahakan hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang sehingga mereka bekerja sama secara efisien dan dengan demikian akan memperoleh
kepuasan pribadi da lam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu juga mencapai
tujuan atau sasaran tertentu. Menurut H. Malayu Hasibuan, pengorganisasian adalah suatu proses
penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang perlu dilakukan untuk mencapai tujauan, menempatkan orang-orang pada setiap
aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas
aktivitas tersebut.
18
18
H. Malayu Hasibuan, Manajemen dasar, Pengertian, dan Masalah Jakarta: Bumi Aksara, 2001 h. 118
1. Langakah-langkah Pengorganisasian
Secara garis besar langkah-langkah pengorganisasian dimulai dari merencanakan, melaksanakan dan mementau kerja organisasi. Secara garis besar
adalah:
19
1 Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan misi dan visinya.
2 Membagi beban kerja kedalam aktivitas-aktivitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
3 Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisisen.
4 Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.
5 Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
2. Tujuan Pengorganisasian