Test of Goodness of Fit Uji kesesuaian 1. Koefisien Determinasi R-Square Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 1. Mulitikolinearity

0 , Artinya jika X 4 layanan kesehatan meningkat maka Y kesejahteraan karyawan akan mengalami peningkatan, ceteribus paribus. 3.7. Test of Goodness of Fit Uji kesesuaian 3.7.1. Koefisien Determinasi R-Square Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel- variabel independen secara bersama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0 ≤ R 2 ≤ 1.

3.7.2. Uji t-statistik

Uji t-statistik merupakan suatu rangkaian yang bertujuan untuk mengtahui apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak signifikan terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lainnya konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H o : b i = b H a : b i b Dimana b i adalah koefisien variabel independen ke-i nilai parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0, artinya tidak ada pengaruh variabel X 1 terhadap Y. bila nilai t-hitung t-tabel maka pada tingkat kepercayaan tertentu H o ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel independen yang diuji berpengaruh secara nyata signifikan terhadap variabel dependen. Nilai hitung diperoleh dengan rumus : t-hitung = Universitas Sumatera Utara dimana : b i = Koefisien variable independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen

3.7.3. Uji F-statistik

Uji F-statistik ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut : H o : b i = 0 tidak ada pengaruh H a : b 1 ≠ 0 = 1 ada pengaruh Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F- tabel. Jika F-hitung F-tabel maka h ditolak, yang berarti variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel independen. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : F-hitung = Dimana : R 2 = Koefisien Determinasi k = Jumlah variabel independen n = Jumlah Sampel Universitas Sumatera Utara 3.8. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 3.8.1. Mulitikolinearity Multikolinearity adalah alat untuk mengetahui suatu kondisi, apakah terdapat korelasi variabel independen di antara satu sama lainnya. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearity dapat dilihat dari nilai R-square, F- hitung, t-hitung, serta standart error. Adapun multikolinearity ditandai dengan : a. Standart error tidak terhingga. b. Tidak ada satupun t- statistik yang signifikan pada α = 5, α = 10, α 1. c. Terjadi perubahan tanda atau tidak sesuai dengan teori. d. R 2 sangat tinggi.

3.8.2. Heterekedatisitas

Heterokedastisitas merupakan salah satu asumsi OLS Ordinary Least Square jika varian residualnya dilakukan dengan white test yaitu dengan cara meregres logaritma residual kuadrat terhadap semua variabel penjelas. Pada white test terdapat beberapa tahap, antara lain : − Membuat regresi persamaan dan mendapatkan residualnya − Uji dengan Chi-square table X 2 X 2 = n R 2 Dimana : N = jumlah observasi R 2 = koefisien determinasi Keputusan ada tidaknya heterokedastisitas ditentukan jika : − X 2 hitung X 2 tabel, maka ada heterokedastisitas Universitas Sumatera Utara − X 2 hitung X 2 tabel, maka ada homokedastisitas

3.9. Definisi Operasional