Lewis 1959 Fei- Ranis 1996 Teori Tenaga Kerja 1. Adam Smith 1729 – 1790

SDM yang mengelolanya, jadi alam yang tersedia tersebut akan lebih bermanfaat bagi kehidupan apabila sudah dikelola. Smith juga melihat bahwa alokasi SDM yang efektif adalah awal pertumbuhan ekonomi. Setelah ekonomi tumbuh, akumulasi modal baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tetap tumbuh. Dengan kata lain, alokasi SDM yang efektif merupakan syarat perlu necessary conditional bagi pertumbuhan ekonomi.

2. Lewis 1959

Lewis menyebutkan bahwa kelebihan pekerja bukan merupakan suatu masalah melainkan merupakan suatu kesempatan. Kelebihan pekerja pada suatu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan produksi dan penyediaan kerja disektor lain. Ada dua sektor di dalam perekonomian, yaitu subsektor terbelakang dan kapasitas modern. Pada sektor subsektor terbelakang, tidak hanya terdiri dari sektor pertanian tetapi juga terdiri dari sektor informal seperti pedagang kaki lima dan pengecer Koran. Pekerja di sektor subsektor terbelakang mayoritas berada di wilayah pedesaan. Sektor subsisten terbelakang memiliki kelebihan penawaran kerja dan tingkat upah yang relatif lebih rendah daripada sektor kapitalis modern. Lebih rendahnya tingkat upah pekerja di pedesaan akan mendorong pengusaha di wilayah perkotaan untuk merekrut pekerja dari pedesaan dalam pengembangan industri modern perkotaan. Selama berlangsungnya proses industrialisasi, kelebihan penawaran pekerja disektor subsisten terbelakang akan diserap. Bersamaan dengan diserapnya kelebihan pekerja disektor industri modern, maka pada suatu saat tingkat upah di pedesaan akan meningkat. Selanjutnya Universitas Sumatera Utara peningkatan upah ini akan mengurangi ketimpangan tingkat pendapatan antara perkotaan dan pedesaan. Dengan demikian menurut Lewis, adanya kelebihan penawaran pekerja tidak memberikan masalah pada pembangunan ekonomi. Sebaliknya, kelebihan pekerja justru merupakan modal untuk mengakumulasi pendapatan, dengan adanya asumsi bahwa perpindahan pekerja dari sektor subsisten terbelakang kesektor kapitalis modern berjalan lancar dan perpindahan tersebut tidak akan pernah menjadi terlalu banyak.

3. Fei- Ranis 1996

Teori Fer- Ranis berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri- ciri kelebihan buruh, sumber daya alamnya dapat diolah, sebagian besar penduduknya bergerak di sektor pertanian, banyak pengangguran, tingkat pertumbuhan penduduk tinggi. Menurut Fei- Ranis, ada tiga tahap pembangunan ekonomi dalam kondisi kelebihan buruh yakni: 1. Para pengangguran semu yang tidak menambah produk pertanian dialihkan ke sektor industrialisasi dengan upah institusional yang sama. 2. Tahap dimana pekerja pertanian menambah produksi, tetapi memproduksi lebih kecil dari upah institusional yang mereka peroleh, dialihkan pula ke sektor industri. 3. Tahap ketiga ditandai dengan adanya awal pertumbuhan swasembada pada saat buruh pertanian menghasilkan produksi lebih besar daripada perolehan upah institusional. Dan dalam hal ini, kelebihan pekerja terserap Universitas Sumatera Utara ke sektor jasa dan industri yang terus menerus sejalan dengan pertambahan produksi dan perluasan usahanya.

2.4. Mewujudkan Keadilan dan Kemakmuran Bangsa Melalui Masyarakat