Fungsi Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen Permanent Income Hypothesis

Gambar 2.3 Kurva Fungsi Konsumsi Hipotesa Siklus Hidup Gambar tersebut menjelaskan tentang tahapan-tahapan pengeluaran konsumsi seseorang yang tergantung dari usia, dimana dengan bertambahnya usia seseorang tingkat pengeluaran konsumsi semakin meningkat, akan tetapi kemampuan untuk memperoleh pendapatan semakin lama semakin menurun. Sumbu vertikal menunjukkan tingkat konsumsi seseorang dan sumbu horizontal menunjukkan waktu usia umur orang tersebut. Pada tahap I, dijelaskan bahwa pada usia 0 tahun hingga t tahun seseorang melakukan pengeluaran konsumsinya dalam kondisi dissaving ada ketergantungan pada orang lain. Pada usia t tahun hingga usia t1 tahun digambarkan bahwa pada usia tersebut sebenarnya seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, akan tetapi kondisinya masih ada ketergantungan dengan orang lain. Tahap II , dimana dalam usia t1 tahun hingga usia t2 tahun menunjukkan orang berkonsumsi sepenuhnya dalam kondisi saving artinya pengeluaran konsumsinya sudah tidak lagi tergantung pada orang lain. Dan pada tahap ketiga, ketika seseorang pada usia tua sudah tidak produktif dimana orang tersebut tidak mampu lagi bekerja menghasilkan pendapatan sendiri, sehingga seseorang tersebut dapat dikatakan bahwa orang berkonsumsi kembali dalam kondisi dissaving.

5. Fungsi Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen Permanent Income Hypothesis

Dikemukakan oleh Milton Friedman yang mengungkapkan hasil pemikirannya mengenai penggunaan hipotesis pendapatan permanen untuk Universitas Sumatera Utara menerangkan variabel agregatif konsumsi dalam bukunya yang berjudul A Theory of Consumption Function. Dengan menggunakan asumsi bahwa konsumen bersikap rasional dalam mengalokasikan pendapatan yang diperolehnya selama hayatnya di antara kurun-kurun waktu yang dihadapinya serta menghendaki pola konsumsi yang kurang lebihnya merata dari waktu ke waktu. Milton Friedman menarik kesimpulan bahwa konsumsi permanen suatu masyarakat mempunyai hubungan yang positif dan proporsional dengan pendapatan mereka yang bersangkutan. Dalam bentuk matemetik dapat diungkapkan : Cp = kYp Dimana : Cp = Konsumsi permanen. Yp = Pendapatan permanen. k = Angka konstan yang menunjukkan bagian pendapatan permanen yang dikonsumsi. Ini berarti 0 k 1. Menurut Friedman tidak ada hubungan antara besarnya konsumsi sementara dengan pendapatan sementara. Juga tidak ada hubungan antara konsumsi permanen dengan konsumsi sementara. Demikian juga tidak ada hubungan antara pendapatan permanen dengan pendapatan sementara. Model formulasi kekayaan menurut Friedman adalah : W = Y p i W Dimana : W = kekayaan. Yp= pendapatan permanen. Universitas Sumatera Utara i = tingkat bunga. Formulasi pendapatan permanen seseorang Yp dapat diperoleh dari formulasi kekayaan W, sehingga : Yp = i W Pendapatan yang terukur measured income seseorang merupakan penjumlahan dari pendapatan permanen dan pendapatan sementara, sehingga secara matematis adalah sebagai berikut : Y = Yp + Yt Dimana : Y adalah pendapatan yang terukur. Yp adalah pendapatan permanen. Yt adalah pendapatan sementara. Mengenai hubungan antara pendapatan permanen dengan pendapatan sementara, ada dua asumsi berikut : • Tidak ada korelasi antara pendapatan permanen dengan pendapatan transitory, karena pendapatan sementara merupakan faktor kebetulan saja. • Pendapatan sementara tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsi, artinya jika seseorang mendapatkan transitory income yang bernilai positif, maka semuanya ditabung, namun jika seseorang memperoleh penghasilan sementara negatif, maka ia akan mengurangi tabungan dan tidak mempengaruhi pengeluaran konsumsinya. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang disalurkan dalam pengumpulan data dan informasi empiris guna memecahkan masalah dan menguji hipotesis penelitian.

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang dilakukan di PTPN IV Persero Medan, Unit Air batu yang terletak didesa air batu Kecamatan Air batu Kabupaten Asahan yang dipilih secara purposive sengaja. Universitas Sumatera Utara