langsung menurunkanmenaikkkan konsumsi dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang terjadi.
Dari hasil penelitiannya, Duessenbery membuat kesimpulan: 1. Konsumsi seseorang akan tergantung dari penghasilan saat ini dan penghasilan
tertinggi tahun sebelumnya. Ratchet Effect. 2. Perilaku konsumsi seseorang akan tergantung pula dengan perilaku konsumsi
lingkungannya Demonstration Effect
4. Fungsi Konsumsi dengan Hipotesis Siklus Hidup Life Cycle Hypothesis
Dikemukakan oleh A.Ando, R.Brumberg dan F. Modigliani yang mencoba menerangkan pola pengeluaran konsumsi masyarakat mendasarkan kepada
kenyataan bahwa pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh masa dalam siklus hidupnya. Dalam modelnya ketiga
tokoh ini menggunakan asumsi bahwa konsumsi bersikap rasional. Ini berarti bahwa konsumen berusaha untuk memaksimumkan kepuasan dari aliran
pendapatan yang ia perkirakan berlaku untuknya dan juga mengasumsikan bahwa dalam memaksimumkan kepuasannya konsumen menghadapi batasan berupa
samanya nilai sekarang daripada saving yang terjadi pada umur B sampai umur P dengan hasil penjumlahan nilai sekarang daripada dissaving yang terjadi pada usia
muda dan usia tua. Didalam teorinya dijelaskan bahwa pengeluaran konsumsi seseorang
masyarakat sangat tergantung dari perjalanan usia umur. Teori ini membagi pengeluaran konsumsi seseorang menjadi tiga bagian tahapan berdasarkan
perjalanan umur seseorang. Tahap pertama dimulai dari usia 0 tahun sampai usia kerja usia tertentubelum mandiri. Dalam tahap ini dikatakan oleh ketiga tokoh
Universitas Sumatera Utara
tersebut bahwa seseorang melakukan konsumsi dalam kondisi dissaving, kenapa demikian karena seseorang melakukan konsumsi sangat tergantung pada orang
lain orang tua atau saudara. Tahap kedua dimulai dari usia kerja sudah bekerja sampai dengan usia dimana orang tersebut sudah menjelang usia tua kurang
produktif tahap ini dikatakan bahwa seseorang berkonsumsi dalam kondisi saving, kenapa dikatakan demikian, karena seseorang pada tahap ini pengeluaran
konsumsinya sudah tidak tergantung pada orang lain mandiri. Tahap ketiga dikatakan bahwa pada tahap ini seseorang kembali berada
dalam kondisi dissaving, dengan kata lain bahwa seseorang melakukan konsumsi kembali tergantung pada orang lain. Dari pembagian tahapan tersebut diatas,
kemudian ketiga tokoh ini lebih memperjelas analisanya dengan menggunakan pendekatan kurva yang disebut dengan kurva hipotesa siklus hidup.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3 Kurva Fungsi Konsumsi Hipotesa Siklus Hidup
Gambar tersebut menjelaskan tentang tahapan-tahapan pengeluaran konsumsi seseorang yang tergantung dari usia, dimana dengan bertambahnya usia
seseorang tingkat pengeluaran konsumsi semakin meningkat, akan tetapi kemampuan untuk memperoleh pendapatan semakin lama semakin menurun.
Sumbu vertikal menunjukkan tingkat konsumsi seseorang dan sumbu horizontal menunjukkan waktu usia umur orang tersebut. Pada tahap I, dijelaskan bahwa
pada usia 0 tahun hingga t tahun seseorang melakukan pengeluaran konsumsinya
dalam kondisi dissaving ada ketergantungan pada orang lain. Pada usia t tahun
hingga usia t1 tahun digambarkan bahwa pada usia tersebut sebenarnya seseorang sudah dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, akan tetapi kondisinya masih ada
ketergantungan dengan orang lain. Tahap II , dimana dalam usia t1 tahun hingga usia t2 tahun menunjukkan
orang berkonsumsi sepenuhnya dalam kondisi saving artinya pengeluaran konsumsinya sudah tidak lagi tergantung pada orang lain. Dan pada tahap ketiga,
ketika seseorang pada usia tua sudah tidak produktif dimana orang tersebut tidak mampu lagi bekerja menghasilkan pendapatan sendiri, sehingga seseorang
tersebut dapat dikatakan bahwa orang berkonsumsi kembali dalam kondisi dissaving.
5. Fungsi Konsumsi dengan Hipotesis Pendapatan Permanen Permanent Income Hypothesis