Sistem Informasi Sistem E-Learning Program Studi Diploma 3 Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara

6 Connector , merupakan simbol untuk masuk dan keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas yang sama 7 Off-page Connector , merupakan simbol untuk masuk dan keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas yang lain 8 Arus atau flow , prosedur yang dapat dilakukan dari atas ke bawah, bawah ke atas, dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri 9 Document , merupakan simbol untuk data yang berbentuk informasi 10 Predefined Process , untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur 11 Display , untuk output yang ditujukan suatu device , seperti monitor 12 Magnetic disk , untuk menyimpan data

2.2 Sistem Informasi

2.2.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem infomasi secara teknis Laudon dan Laudon, 2008, hal:15 dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan atau mendapatkan, memroses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. Universitas Sumatera Utara “Sistem informasi dapat didefenisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memroses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.” Jogiyanto, 2000, hal:697.

2.2.2 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem Kadir, 1999, hal:40 terdiri atas sederetan kegiatan yang dapat dikelompokkan menjadi beberapa tahapan. Ada berbagai pembagian tahapan dalam pengembangan sistem, yaitu : a. Metodologi yang disebut waterfall atau air terjun yang membagi daur hidup pengembangan sistem menjadi 6 tahapan: konsepsi, pendahuluan, analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian. b. Mc Leod mengemukakan tahapan: perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi. c. Fabbri dan Schwab membaginya menjadi 5 tahapan: studi kelayakan, rencana pendahuluan, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem. Universitas Sumatera Utara

2.2.2.1 Tahapan Studi Kelayakan

Pada tahapan studi kelayakan, identifikasi terhadap kebutuhan sistem baru mulai dilakukan. Identifikasi tidak hanya didasarkan oleh kebutuhan-kebutuhan baru yang dikehendaki oleh manajemen yang selama ini belum terpenuhi, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan pada sistem yang sudah ada, baik sistem manual maupun sistem otomasi. Kadir, 1999, hal:40.

2.2.2.2 Tahapan Rencana Pendahuluan

Pada rencana pendahuluan menentukan lingkup proyek atau sistem yang akan ditangani. Hal ini digunakan untuk mementukan jadwal proyek. Adapun lingkup sistem yang ditangani dijabarkan dalam bentuk DFD konteks atau sering disebut juga diagram konteks. DFD Data Flow Diagram sering diterjemahkan menjadi diagram aliran data. DAD merupakan alat yang biasa dipakai untuk mendokumentasikan proses dalam sistem. Kadir, 1999, hal:40.

2.2.2.3 Tahapan Analisis Sistem

Pada tahapan analisis sistem, analis sistem orang yang bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem secara menyeluruh sering berdialog dengan pengguna untuk memperoleh informasi detail kebutuhan pengguna. Pengumpulan kebutuhan pengguna biasa dilakukan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Kadir, 1999, hal:41. Universitas Sumatera Utara

2.2.2.4 Tahapan Perancangan sistem

Tahapan perancangan sistem dibagi menjadi dua bagian: 1. perancangan database , dan 2. perancangan proses. Perancangan database merupakan langkah untuk menentukan database yang diharapkan dapat mewakili seluruh kebutuhan pengguna. Rancangan yang lain berupa rancangan laporan. Suatu aplikasi umumnya melibatkan banyak laporan, dan tentu saja macam laporan sangat ditentukan oleh kebutuhan pengguna. Kadir, 1999, hal:61.

2.2.2.5 Tahapan Implementasi Sistem

Tahapan implementasi sistem mencakup pengkodean program, pengujian program, pemasangan program, dan juga pelatihan kepada pengguna. Kadir, 1999, hal:61.

2.3 HTML Hypertext Markup Language