Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada Era Globalisasi ini, aktivitas pembangunan dan perekonomian Indonesia semakin berkembang. Persaingan bisnis perusahaan-perusahaan semakin ketat. Hal ini tidak hanya berlaku pada perusahaan kecil, namun juga pada perusahaan-perusahaan yang sudah maju dan besar sekalipun. Persaingan ini terjadi karena setiap perusahaan ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga harus memproduksi barang yang berkualitas dan menyesuaikan produknya dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Setiap perusahaan akan berusaha untuk lebih unggul dibanding perusahaan-perusahaan yang memproduksi barangjasa yang sama agar mampu menguasai pasar. Keunggulan diferensiasi menjadi salah satu aspek unik dalam suatu organisasi yang mempengaruhi target konsumen menjadi pelanggan setia perusahaan dibandingkan dengan pesaing lainnya. Keunggulan diferensiasi juga harus terjadi dalam setiap elemen bauran pemasaran marketing mix yaitu produk, harga, tempat saluran distribusi dan promosi. Menurut Kotler 2000:328 “pada dasarnya diferensiasi produk adalah tindakan merancang satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan Universitas Sumatera Utara penawaran perusahaan dari penawaran pesaing.” Artinya perusahaan berusaha membuat produk yang ditawarkan mempunyai keunggulan atau mempunyai nilai lebih dibanding produk kompetitor. Diferensiasi sangat penting bagi strategi produk perusahaan. Tanpa diferensiasi, produk perusahaan hanya akan menjadi komoditi. Artinya produk tersebut tidak berbeda jauh dengan produk yang lain, alias produk rata-rata. Perusahaan ISUZU telah membuat Keunggulan diferensiasi yang membuat truknya mempunyai nilai lebih dibanding truk merk lain. Diantaranya Truk ISUZU NKR 71 memiliki mesin yang telah dilengkapi dengan turbo intercooler untuk memperoleh tenaga dan torsi lebih besar pada putaran rendah, sekaligus memenuhi standar gas buang Euro-2. Dengan ini Truk NKR 71 adalah truk paling irit konsumsi bahan bakar di kelasnya, selain itu Truk NKR 71 dilengkapi dengan setir power steering hidraulik dengan recirculating ball sehingga memudahkan pengemudi melakukan manuver di jalan yang kecil, di tengah kemacetan dan parkir di ruang sempit. Kelebihan lainnya yaitu kabin truk ISUZU adalah model tilt cab kabin jungkit yang memudahkan dalam hal perawatan dan perbaikan, serta kedua pintu bisa membuka sampai 90 derajat, sedangkan truk kompetitor maksimal hanya 80 derajat. Umumnya strategi diferensiasi produk akan mengakibatkan konsumen merasa puas terhadap produk yang ditawarkan, kemudian diharapkan konsumen tersebut akan melakukan pembelian lagi, namun jika konsumen merasa tidak puas, konsumen tersebut akan menghentikan pembelian. Menurut Wetbrook Reilly dalam Tjiptono, 2005:349 ”kepuasan konsumen merupakan respon emosional terhadap pengalaman-pengalaman Universitas Sumatera Utara berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku perilaku berbelanja, dan perilaku pembeli, serta pasar secara keseluruhan.” Dalam hal penjualan truk, konsumen cenderung akan merasa puas apabila truk mempunyai mesin yang tangguh, hemat konsumsi BBM, serta harga perawatan yang relatif murah. PT. Isuindomas Putra merupakan salah satu main dealer saluran distribusi utama kendaraan Isuzu di Medan. Dalam hal penjualan mobil niaga seperti truk Isuzu, perusahaan ini menjadi pilihan masyarakat Medan dan sekitarnya sebagai tempat untuk melakukan pembelian produk Isuzu disamping dealer lain yaitu PT. Isuzu Astra Motor Indonesia.Tbk. PT. Isuindomas Putra Medan memiliki cabang di beberapa daerah seperti Pekan Baru, Padang, Pematang Siantar, Banda Aceh, dan beberapa daerah lainnya. Mitsubishi masih tetap mendominasi penjualan truk niaga di Indonesia. Kejayaan itu diperoleh karena Mitsubishi telah memasarkan truk di Indonesia sejak 1972 sehingga dijadikan tolok ukur oleh konsumen untuk menentukan pembelian sesuai dengan standar kebutuhan mereka. Perbandingan penjualan truk pada 3 merek yang berbeda yaitu Mitsubishi, Isuzu dan Toyota dyna selama periode 2007-2009 dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Perbandingan Penjualan Truk Mitsubishi, Isuzu Dan Toyota Dyna Periode 2007-2009 Tahun Mitsubishi Isuzu Toyota dyna 2007 30.492 11.256 15.445 2008 31.256 10.987 16.899 2009 31.985 12.655 16.543 Sumber : www.bisnis.com 25 Februari 2010 Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa Isuzu harus mempunyai strategi jitu dalam menembus pasar yang dikuasai Mitsubishi. Karena itulah, Isuzu terus Universitas Sumatera Utara mengembangkan kemampuan produknya sesuai dengan kebutuhan konsumen yang beragam dan kemajuan teknologi terkini. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Kepuasan Konsumen Mobil Truk Ringan ISUZU pada PT. Isuindomas Putra Medan”.

B. Perumusan Masalah