Uji Validitas Uji Reliabilitas Analisis Regresi Linier Berganda

34 Evaluasi alternatif Mengembangkan seprangkat kepercayaan merek terutama dimana setiap merek berada pada ciri-ciri masing-masing. Keputusan membeli Sikap orang lain yang dapat mempengaruhi pembelian alternatif pilihan orang lain. Perilaku pasca pembelian Kepuasan sesudah pembelian dan tindakan sesudah pembelian. Perilaku konsumen adalah aktifitas atau proses seseorang ketika melakukan hal yang berhubungan dengan pemilihan, pencarian, penggunaan serta pengevoluasian produk dan jasa memenuhi kebutuhan perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan. 14

G. Teknik Analisis Data Statistik

Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji regresi berganda, koefisien determinasi serta hipotesis uji t dan hipotesis uji f. semua uji dilakukan dengan program SPSS 17.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila 14 qbal, artikel ini diakses pada kamis, tanggal 272.2014 dari http:qbal92.blogspot.com201210model-proses-pengambilan-keputusan.html 35 mampu mengukur apa yang diinginkan. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. 15

2. Uji Reliabilitas

Keandalan suatu instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrumen yang tidak mengandung bias atau bebas dari kesalahan pengukuran error free, sehingga menjamin suatu pengukuran yang konsisten dan stabil tidak berubah dalam kurun waktu dan berbagai item atau titik point dalam isntrumen. 16 Adalah tingkat keterpercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur terpercaya reliable. Reliabilitas merupakan satu ciri atau karakter utama instrumen yang baik. Ketentuan reabilitas adalah: 17 Jika r alpha 0,6 maka instumen reliable dan Jika r alpha 0,6 maka intrumen tidak reliabel .

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Pengujian normal probability dapat dilihat pada output regresi, dalam penyajiannya uji normalitas memiliki beberapa kriteria, yaitu: jika data 15 Jugiyanto, Metode Peneltian Sistem Informasi, Yogayakarta: CV Anda, 2008, H.164 16 Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis : Pendekatan Filosofi dan Praktis, Jakarta: Indeks, 2009 h. 106 17 Ibid. h. 40 36 menyebar disekitar garis diagonal atau mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 18

b. Uji Multikolinearitas

Adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih dari pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dengan melihat nilai tolerance dan VIF. semakin kecil dan semakin besar nilai tolerance VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan di angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas. 19 18 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2013 Cet 1, h. 73 19 Ibid. h. 60 37

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadi korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan lain yang disusun menurut runtun waktu. Menentukan model regresi yang baik mensyaraktkan tidak adanya masalah Autokorelasi. Dampak yang diakibatkan dengan adanya autokorelasi yaitu varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi. 20

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam membentuk model regresi ganda, bertujuan adalah menggunakan hanya variabel penjelas yang berguna dalam memprediksi variabel dependen. 21 Adapun rumus persamaan regresi linier berganda yang digunakan yaitu: 22 Y’ = b + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Keterangan Y’ = variabel dependen b = konstanta b 1 , b 2, b 3 = koefisien regresi X 1 , X 2 , X 3 = variabel independen 20 Ibid. h. 61 21 Abdul Hakim, Statistik induktif untuk ekonomi dan bisnis, Yogyakarta : Penerbit Ekonisia: 2002 h. 285 22 Duwi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Gava Media, 2013 Cet 1, h. 47 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah AJB Bumiputera 1912 Syariah

Bumiputera berdiri atas prakarsa seorang guru sederhana bernama Mas Ngabehi Dwidjosewojo - sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda PGHB sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera pribumi. Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912. Perjalanan bumiputera yang semula bernama Ordelinge Levensverzekering Maatschappij PGHB O.L.Mij. PGHB didrikan berdasarkan keputusan kongres Perserikatan Guru-guru Hindia Belanda. Berdasarkan rapat anggotapemegang Polis di Semarang, November 1914, nama O.L Mij PGHB diubah menjadi O.L Mij Boemi Poetra. Pada tahun 1943 O.L Mij. Boemi Poetra kembali diubah namanya menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa PTD Boemi Poetra, yang merupakan satu-satunya perusahaan asuransi jiwa nasional yang tetap bertahan. Namun karena dirasa kurang memiliki rasa kebersamaan, maka pada tahun 1953 PTD Boemi Poetra dihapuskan. sekarang terkenal dengan nama