UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
selain herbertanes, herbertane dimer, juga ditemukan pada mastigophorenes A-D Asakawa  et  al.,  1991.  Namun,  spesies  di  Malaysia  Barat  tidak  menghasilkan
herbertanes, melainkan jenis trachylobane diterpenoids dari hasil isolasi Leong Harrison, 1997.
2.1.5 Aktivitas Biologi
Mastigophora  diclados  memiliki  aktivitas  sitotoksik  terhadap  sel  kanker HL-60  dan  sel  KB,  antioksidan  dan  aktivitas  antimikrobial  terhadap  Bacillus
subtilis Komala et al., 2010.
2.2 Simplisia
Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai bahan obat dan belum mengalami  pengolahan  apapun  juga,  dan  kecuali  dinyatakan  lain,  berupa  bahan
yang  telah  dikeringkan.  Simplisia  dibedakan  menjadi  simplisia  nabati,  simplisia hewani, dan simplisia pelikan mineral.
Simplisia  nabati  adalah  simplisia  yang  berupa  tumbuhan  utuh,  bagian tumbuhan  atau  eksudat  tumbuhan.  Eksudat  tumbuhan  ialah  isi  sel  yang  secara
spontan  keluar  dari  tumbuhan  atau  isi  sel  yang  dengan  cara  tertentu  dipisahkan dari tumbuhannya dan belum berupa senyawa kimia murni Depkes RI, 2000.
2.3 Ekstrak dan Ekstraksi
2.3.1 Pengertian Ekstrak dan Ekstraksi
Ekstrak  adalah  sediaan  kental  yang  diperoleh  dengan  mengekstraksi senyawa  aktif  dari  simplisia  nabati  atau  simplisia  hewani  menggunkaan  pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk  yang  tersisa  diperlakukan  sedemikian  hingga  memenuhi  baku  yang  telah
ditetapkan Depkes RI, 2000. Ekstraksi  adalah  kegiatan  penarikan  kandungan  kimia  yang  dapat  larut
sehingga  terpisah  dari  bahan  yang  tidak  dapat  larut  dengan  pelarut  cair  Depkes RI, 2000
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.3.2 Metode Ekstraksi
Metode ekstraksi dapat dilakukan dengan beberapa cara :
2.3.2.1 Cara Dingin
a.  Maserasi Maserasi  adalah  proses  ekstraksi  simplisia  yang  paling  sederhana,
menggunakan pelarut yang cocok dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur ruangan atau kamar Depkes, 2000. Maserasi pada umumnya
dilakukan  dengan  cara  merendam  10  bagian  serbuk  simplisia  dalam  75 bagian cairan penyari pelarut Depkes, 1986.
b.  Perkolasi Percolare  berasal  dari  kata
“colare”,  artinya  menyerkai  dan  “per”= through,  artinya  menembus  Syamsuni,  2006.  Dengan  demikian,
perkolasi  adalah  suatu  cara  penarikan  memakai  alat  yang  disebut percolator  dimana  simplisia  terendam  dalam  cairan  penyari,  zat-zat  akan
terlarut  dan  larutan  tersebut  akan  menetes  secara  beraturan  Syamsuni, 2006.  Prosesnya  terdiri  dari  tahapan  pengembangan  bahan,  tahap
perendaman  antara,  tahap  perkolasi  sebenarnya  penetesanpenampungan perkolat sampai diperoleh ekstrak Depkes, 2000.
Keuntungan  dari  metode  perkolasi  ini  adalah  proses  penarikan  zat berkhasiat dari tumbuhan lebih sempurna Agoes, 2007.
2.3.2.2 Cara Panas
a.  Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama  waktu  tertentu  dan  jumlah  pelarut  relatif  konstan  dengan  adanya
pendingin balik Depkes, 2000
b.  Digesti
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Disgesti  adalah  maserasi  kinetik  dengan  pengadukan  kontinu  pada temperatur ruangan kamar yaitu secara umum dilakukan pada temperatur
40-50 C.
c.  Infudasi Infudasi  adalah  ekstraksi  dengan  pelarut  air  pada  temperatur
pemanasan  air  bejana  infus  diatas  penangas  air  mendidih,  temperatur terukur 96-98
C selama waktu tertentu 15-20 menit Depkes, 2000 d.   Dekoktasi
Dekoktasi  adalah  ekstraksi  dengan  metode  infus  yang  dilakukan selama 30 menit dengan temperatur titik didih air.
e.   Soxhlet Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut  yang selalu baru yang
umumnya dilakukan dengan alat khusus yang sampelnya dibungkus dengan kertas  saring  sehingga  terjadi  ekstraksi  kontinu  dengan  jumlah  pelarut
relatif konstan dengan adanya pendingin balik. f.   Destilasi Uap
Destilasi  uap  adalah  ekstrasi  senyawa  kandungan  menguap  minyak atsiri dari bahan segar atau simplisia dengan uap air berdasarkan peristiwa
tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara  kontinu  sampai  sempurna  dan  diakhiri  dengan  kondensasi  fase  uap
campuran senyawa kandungan menguap ikut terdestilasi menjadi destilat air  bersama  senyawa  kandungan  yang  memisah  sempurna  atau  memisah
sebagian. Destilasi uap, bahan simplisia benar-benar tidak tercelupkan ke air  yang  mendidih,  namun  dilewati  oleh  uap  air  sehingga  kandungan
senyawa menguap ikut terdestilasi Ditjen POM, 2000
2.4 Diabetes Mellitus