UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.8 Metode Pengujian
2.8.1 Metode Induksi Aloksan
Induksi diabetes dilakukan pada tikus yang diberi suntikan aloksan monohidrat dengan dosis 100 mgkg BB Nandhagopal et al, 2013. Penyuntikan
dilakukan secara intraperitoneal. Dosis intraperitoneal 2-3 kali dari dosis intravena 65 mgkg BB Szkudelski, 2001. Dosis 100 mgkg dipilih diharapkan sel-
sel β Langerhans masih dapat berproduksi. Perkembangan hiperglikemia diperiksa
setiap hari.
2.8.2 Metode Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Baver DJ, 1982
Metode Enzimatik
Kadar glukosa darah diukur dengan metode enzimatik glukosa oksidase menggunakan glucometer Roche. Prinsip kerja penggunaan alat ini yaitu :
oksigen dengan bantuan enzim glukosa oksidase mengkatalisis proses oksidasi glukosa menjadi glukoronat dan hydrogen peroksida. Dalam reaksi yang kedua
enzim peroksidase mengkatalisis reaksi oksidase khromogen akseptor oksigen yang tidak berwarna, kemudian oleh hidrogen peroksida membentuk suatu
produk khromogen teroksidasi berwarna biru, yang diukur dengan glukometer.
14
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi dan Penapisan Fitokimia dan Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Berlangsung mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2013.
3.2 Alat Dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : vacuum rotary evaporator, oven, timbangan hewan, kandang tikus beserta tempat
makan dan minum, timbangan analitik, blender, alat-alat gelas, glukometer easy touch, sonde oral, jarum suntik, alumunium foil, lumpang, kertas saring, kapas,
sarung tangan, masker, tissue gulung, dan label.
3.2.2 Bahan Uji
Bahan yang digunakan adalah lumut hati Mastigophora diclados yang diperoleh dari Gunung Slamet Purwokerto. glibenklamid BPOM sebagai obat
pembanding dan aloksan monohidrat sebagai penginduksi.
3.2.3 Bahan Kimia
Bahan kimia yang digunakan antara lain kloroform, H
2
SO
4
pekat, ammonia encer, etil asetat, FeCl
3
0,1, reagen Meyer, reagen Dragendroff, asam klorida, aquadest.
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Pembuatan Simplisia
Sampel disortasi basah selanjutnya dicuci dibawah air mengalir hingga bersih, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Selanjutnya sampel yang
telah kering ditimbang kemudian digiling menggunakan blender hingga menjadi serbuk.