24
F. Minat Beli
Menurut Slamenton dalam Nurmala 2008:96, minat beli adalah sesuatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas,
tanpa adanya pembahasan. Sedangkan menurut Gustina dalam Nurmala 2008:96, minat beli adalah keinginan atau kemampuan seseorang terhadap
suatu objek sehingga mengambil suatu keputusan. Menurut Simamora 2002:106, minat beli terhadap suatu produk
timbul karena adanya dasar kepercayaan terhadap produk yang di ingini dengan kemampuan untuk membeli produk. Para pembeli memiliki motif
yang mendukung mereka untuk melakukan pembelian.
Minat beli menurut Assael dalam Barata 2007 juga merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap obyek, atau juga merupakan
minat pembelian ulang yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
Disamping itu Assael dalam Barata 2007 menambahkan bahwa minat membeli adalah tahap terakhir dari suatu proses keputusan pembelian yang
kompleks. Proses ini dimulai dari munculnya kebutuhan akan suatu produk atau merek need arousal dilanjutkan dengan pemrosesan informasi oleh
konsumen consumer information processing. Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi produk atau merek tersebut brand evaluation. Hasil evaluasi
ini akhirnya memunculkan niat atau intensi untuk membeli sebelum akhirnya konsumen benar-benar melakukan pembelian atau pun menunda untuk
membeli bahkan tidak jadi membeli.
25
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa pengertian minat beli adalah kecenderungan untuk merasa tertarik atau terdorong untuk melakukan
kegiatan mendapatkan dan memiliki barang dan jasa. Oleh karena itu, secara umum orang membeli sesuatu adalah didahului dengan adanya minat beli dari
orang tersebut terhadap barang yang akan dibelinya. Menurut Ferdinand 2002:129 minat beli dapat diidentifikasi melalui
indikator-indikator sebagai berikut: 1. Minat transaksional
yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2. Minat referensial
yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain.
3. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki
preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4. Minat eksploratif Minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari
informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Menurut Swastha dan Irawan 2001:12 minat beli belum tentu konsumen melakukan tindakan pembelian di masa yang akan datang dan
bukanlah merupakan pembelian di masa sekarang. Faktor-faktor yang
26
mempengaruhi minat membeli berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal
itu akan memperkuat minat beli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.
Menurut Faisal 2002:64, konsumen sebelum melakukan keputusan untuk membeli suatu produk atau merek tertentu, maka pada umumnya
konsumen akan mencoba mencerna terlebih dahulu informasi iklan yang diterimanya melalui rangkaian proses tahapan kognitif tertentu yang meliputi
fase penginderaan, pemahaman, penilaian, percobaan, dan fase penerimaan. Oleh sebab itu, sebelum mengambil keputusan, konsumen harus mempunyai
niat untuk membeli produk tersebut.
G. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
No
Tahun
Peneliti Judul
Penelitian Tujuan
Hasil Penelitian
1. 2004
Ujianto dan
Abdurrahman Analisis
Faktor-Faktor yang
Menimbulkan Minat
Beli Konsumen
Sarung Untuk
mengetahui apa saja
faktor- faktor
yang menimbulkan
minat beli
konsumen sarung
dan faktor
mana yang
paling berpengaruh.
Penelitian ini
menunjukkan bahwa faktor yang paling
dominan yang
menimbulkan kecenderungan
minat beli konsumen sarung adalah faktor
persepsi kualitas dan faktor acuan.