Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf Hak Milik Menurut UU Nomor 5
Untuk masalah perwakafan yang status dan peruntukannya dipergunakan sebagai kepentingan pribadi atau keluarga wakaf ahli, tidaklah termasuk ruang
lingkup dan jangkauan pengaturannya. Ruang lingkup semacam ini diperlukan dengan maksud dan tujuan untuk menghindari adanya kekaburan di dalam
masalah perwakafan. Dalam hal seseorang mewakafkan tanahnya untuk kepentingan seseorang pribadi atau keluarga wakaf ahli, maka untuk tidak
menyulitkan nantinya setelah orang yang menerima wakaf nadzir meninggal dunia, mengingat wakaf tidak dapat dirubah peruntukannya, baik dengan cara jual
beli, hibah, warisan dan lain-lainnya, maka wakaf tersebut harus dianggap hibah. Pada Pasal 49 ayat 1 UU No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA menyatakan
bahwa hak milik badan-badan keagamaan dan sosial, sepanjang dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui dan dilindungi. Badan-
badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial.
10
Pada Pasal 49 ayat 3 UUPA menyatakan bahwa perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
11
Pasal 23 UU No. 51960 tentang UUPA pada ayat 1 menyatakan bahwa hak milik, demikian pula setiap perubahan peruntukan, hapusnya dan pembebanannya
10
Ali Achmad Chomzah, Hukum Pertanahan Jakarta: Prestasi Pustaka, 2003, h.58.
11
Ibid.,h.58.
dengan hak-hak lain harus didaftarkan menurut ketentuan-ketentuan yang dimaksud dalam Pasal 19.
12
Pasal 23 UU No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA menyatakan bahwa pendaftaran termaksud dalam ayat 1 merupakan alat pembuktian yang kuat
mengenai hapusnya hak milik serta sahnya peralihan dan pembebasan hak tersebut. Pasal 26 ayat 1 UU No.5 Tahun 1960 tentang UUPA menyatakan bahwa
jual beli, penukaran, penghibahan, pemberian dengan wasiat, pemberian menurut adat, dan perbuatan-perbuatan lain yang dimaksudkan untuk memindahkan hak
milik serta pengawasannya diatur dengan Peraturan Pemerintah.
13
Menurut Pasal 7 Permenegria Kepala BPN No.9 Tahun 1999 tentang tata cara pemberian dan pembatalan hak atas tanah negara dan hak pengelolaan
meyatakan bahwa sepanjang mengenai hak milik yang dipunyai badan hukum keagamaan. Badan hukum nasional dan badan hukum lain yang ditunjuk oleh
pemerintah. Hak guna usaha dan yang lainnya yang menurut sifatnya harus memerlukan izin peralihan pihak, dalam penerbitan keputusan pemeberian haknya
harus mencantumkan persyaratan izin perlaihan hak.
14
Pasal 7 Permenegria Kepala BPN No.9 Tahun 1999 selanjutnya dipertegas kembali dengan ketentuan Pasal 134 yang menyatakan bahwa izin
peralihan atau perubahan peruntukan hak atas tanah diperlukan hanya untuk hak
12
Ibid.,h.49.
13
Ali Achmad Chomzah, Hukum Pertanahan Jakarta: Prestasi Pustaka, 2003, h.50.
14
Peraturan Menteri Agraria Permenegria Kepala BPN No. 91999
milik yang dipunyai oleh badan hukum keagamaan, badan hukum sosial dan badan hukum lain yang ditunjuk oleh pemerintah, hak guna usaha, hak pakai
tanah diatas tanah negara dan hak-hak lain yang didalam sertifikatnya dicatat memerlukan izin.
Selain perubahan peruntukan hak milik atas tanah yang dilakukan perorangan. Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 26 UUPA jo. Pasal 21 ayat 1
UUPA. Perubahan peruntukan hak milik atas tanah yang dimiliki oleh badan- badan hukum sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 21 ayat 2 UUPA jo. PP
No.38 Tahun 1963 tentang penunjukan Badan-badan hukum yang mempunyai hak milik atas tanah, harus memerlukan izin dari pihak yang berwenang.
Wakaf yang dirubah dengan cara dijual, digantikan, dipindahkan atau dialihkan ketempat yang lain dan yang lain sebagainya, dimana perubahan
tersebut yang akan dilakukan mempunyai dasar hukum, yaitu diantaranya sebagai berikut :
1. Pada PP No.28 Tahun 1977 yakni dalam pasal 11 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3.
2. Pada PMA No.1 Tahun 1978 yakni dalam pasal 12 ayat 1, ayat 2 dan ayat 3
serta Pasal 13 ayat , ayat 2 dan ayat 3.
3. Pada Surat Edaran Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji
No.DII5HK0079011989 tanggal 1 April 1989.
15
Selain dasar hukumnya juga ada alasan perubahan dan tukar menukar yaitu sebagai berikut:
1. Karena tidak sesuai lagi dengan tujuan wakaf seperti yang dikeluarkan oleh
wakif PP No.28 Tahun 1977 ayat 2 huruf a 2.
Karena kepentingan umum PP No.28 Tahun 1977 ayat 2 huruf b 3.
Karena status tanah wakaf dapat di izinkan diberikan penggantian yang senilai dan seimbang PMA No.1 Tahun 1978 Pasal 13 ayat 3