32
Pada intinya, DPR Indonesia menolak perjanjian kerja sama keamanan dengan Singapura. dengan penilaian bahwa Indonesia sebagai pemberi lahan latihan merasa sangat dirugikan
dan menguntungkan Singapura. Analis LIPI, Ikrar Nusa Bakti, menyatakan bahwa pasal- pasal DCA tidak secara jelas mengklarifikasi keuntungan bagi DCA. Bahkan, DCA
berpotensi merugikan karena mengatur kegiatan latihan militer di Area Bravo dan Alfa yang sebenarnya merupakan zona ekonomi Indonesia. Hal-hal ini membuat DPR memutuskan
untuk menolak ratifikasi DCA.
C. Upaya Singapura Mewujudkan DCA di Indonesia
Meskipun DPR telah menolak ratifikasi, Singapura terus berupaya untuk
merealisasikan DCA dengan Indonesia. Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo di depan Parlemen Singapura mengatakan, Singapura akan terus bersabar dan akomodatif atas
keinginan Indonesia untuk mengubah perjanjian kerja sama pertahanan ini.
23
Pernyataan Yeo tersebut adalah indikasi bahwa Singapura tidak akan mundur dalam mendorong ratifikasi
DCA. Singapura pun berharap draft revisi DCA dapat kembali menyatukan dua negara dalam kemitraan.
Hanya saja, Menlu Yeo menyatakan keengganannya untuk menerima revisi yang terlalu substanif dalam DCA. Menurutnya, tuntutan Indonesia untuk merubah substansi dari
DCA sama saja dengan membatalkan perjanjian.
24
DCA bagi Singapura sudah final saat telah ditandatangani pada tahun 2007. Perubahan dapat terjadi, tetapi tidak merubah inti dari
perjanjian tersebut. Hal ini dipertegas oleh pernyataan Ketua Badan Kerja Sama Antar- Parlemen Singapura Abdillah Toha, mengutip penjelasan Presiden Singapura tanggal 16 Juli
2007, bahwa memungkinkan perjanjian itu akan batal karena Singapura tampaknya tidak mau
23
Hikmahanto Juwana , “DCA, Hilang Muka Atau Kepercayaan Rakyat?,” Kompas, 19 Juli 2007, h. 6.
24
Lihat Dwa, “Singapura Pertahankan Prinsip DCA Harus Sesuai Kepentingan RI,” Kompas, 17 Juli
2007, h. 1.
33
diatur oleh Indonesia dalam penyelesaian Implementing Agreement IA wilayah Bravo.
25
Singapura juga melakukan tawar-menawar di internalnya terkait DCA agar perjanjian tetap berjalan sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.
Upaya selanjutnya untuk mewujudkan DCA dilakukan melalui kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata AB Singapura Letnan Jenderal Desmond Kuek ke Jakarta tanggal 12
Juli 2007, bertemu Menhan Indonesia Juwono Sudarsono dan Panglima TNI Marsekal Djoko Santoso membicarakan hubungan kedua negara. Menurut Panglima AB Singapura,
kedatangannya merupakan pertemuan formal dalam rangka kerja sama pertahanan awal kedua negara. Singapura dan Indonesia sudah menjalin hubungan pertahanan sejak 1970-an
dan hasilnya positif.
26
Hubungan ini terus diperkuat dengan melakukan berbagai kerja sama yang bernilai positif seperti kerja sama pertahanan. Kunjungan ini dilakukan Singapura, agar
DCA sebagai bagian dari kerja sama pertahanan tetap terbuka untuk disepakati. Pertemuan dengan Presiden Indonesia juga dilakukan oleh Wakil PM Singapura pada
Rabu, 14 September 2007 di Jakarta. Pembicaraan dua pemerintah negara ini membicarakan sejumlah hal tentang keamanan regional.
27
Wakil PM Singapura yang merangkap sebagai Menteri Koordinator Bidang Keamanan Nasional membawa misi untuk mempersuasi agar
DCA dapat diratifikasi di Indonesia. Pada tahun 2008, Singapura tetap menanti respon dari Indonesia terkait DCA.
Menurut Menteri Pertahanan Singapura Ten Chee Hean, Singapura akan bersikap lebih sabar
25
Ibid.
26
Dwa dan Che, “Negosiasi Area Bravo Oleh Deplu Panglima AB Singapura di Jakarta,” Kompas, 13 Juli 2007, h. 15
27
Why dan Edn, “Pembicaraan Wilayah udara Masih Tetap Terbuka,” Kompas, 15 September 2007, h. 4.
34
agar perjanjian ini bisa diratifikasi segera oleh DPR. Perjanjian ini memuat kepentingan Singapura yang mesti diperjuangkan.
28
Pada tahun 2009, usaha Singapura untuk melancarkan ratifikasi DCA terus berlanjut. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong kembali menegaskan bahwa penolakan
terhadap DCA akan merugikan Indonesia.
29
Ini terutama terkait kepentingan Indonesia terhadap perjanjian ekstradisi dengan Singapura yang akan ikut tertunda bila DCA tidak
segera diratifikasi.
30
Singapura menjadikan DCA sebagai syarat terlaksananya perjanjian ekstradisi dengan Indonesia. Tanpa perjanjian ekstradisi, Indonesia akan kesulitan mengadili
beberapa koruptornya yang melarikan diri ke Singapura seperti Sjamsul Nursalim kasus korupsi BLBI Bank BDNI yang merugikan negara Rp 6,9 triliun dan 96,7 juta dollar
Amerika.
31
Pada tahun 2010, kelanjutan usaha Singapura tidak berhenti. Tanggal 8 Desember 2010, sebagai salah satu upaya dalam memuluskan DCA, dibentuklah kerjasama pertahanan
dalam bentuk lain. Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura sepakat untuk
28
Ini merupakan pidato Menteri Pertahanan Singapura di hadapan Komite Singapura pada 29 Februari 2008. Dapat dilihat
“Our Regional Security Lanscape,” website Mindef, artikel diakses pada 6 Februari 2014 dalam
http:www.mindef.gov.sgimindefpress_roomofficial_releasesnr2008feb29feb08_nr29feb08_speech.html. U3bZv3Z2SXs
29
Paket perjanjian ini yaitu ekstradisi dan DCA dipaketkan pada Oktober tahun 2005 di Bali oleh Presiden Indonesia dan PM Singapura. Lihat Simon Saragih
, “Singapura Berpikir Komprehensif dan Taktis,”
Kompas, 14 Agustus 2009, h. 54.
30
Pemaketan dua perjanjian ini yaitu DCA dan Ekstradisi dinyatakan secara informal oleh Lee Hsien Loong PM Singapura dan Susilo Bambang Yudhoyono Presiden Indonesia di Tampak Siring, Bali pada awal
Oktober 2005. Sehingga dua perjanjian ini harus sama-sama disepakati agar dapat diberlakukan bagi kedua ne
gara. Lihat Heru, “DPR Minta Perjanjian Ekstradisi RI-Singapura Tidak Dikaitkan DCA,” website Antara, artikel diakses pada 8 Maret 2014 dalam www.antaranews.comberita30265dpr-minta-perjanjian-ekstradisi-ri-
singapura-tidak-dikaitkan-dca
31
Maria Natalia, “Daftar 45 Pelarian Indonesia Ke Luar Negeri,” website Kompas, artikel diakses pada
6 Februari 2014 dalam http:nasional.kompas.comread2011070409464965Daftar.45.Pelarian.Indonesia.ke.Luar.Negeri
35
mendirikan sekolah instruktur penerbang tempur di Indonesia yang dibiayai oleh Singapura.
32
Ini merupakan cara lain untuk mempersuasi Indonesia dalam mendukung DCA. Selanjutnya, pada pertemuan pada tanggal 14 September 2011 di Jakarta, Wakil
Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, mengagendakan bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro. Dalam pertemuannya, Teo mengungkapkan
ketertarikannya dalam pengembangan industri pertahanan Indonesia. Teo mencontohkan seperti kerjasama Indonesia dengan Korea Selatan dalam pembangunan pesawat tempur KI
FX.
33
Selain itu, pertemuan Teo dilanjutkan dengan Presiden Indonesia dengan membicarakan isu keamanan regional.
34
Hubungannya dengan DCA adalah agar DCA dapat dinegosiasikan kembali. Diplomasi pemberian pesawat tempur oleh Singapura merupakan
cara agar sinyal kerja sama pertahanan masih terbuka dengan Indonesia. Bahkan pada tahun 2012, lima tahun setelah penandatanganan DCA, Singapura masih
berusaha untuk melancarkan perjanjian ini. Pertemuan Perdana Menteri Lee Hsien Loong dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 14 Maret 2012, membicarakan
sejumlah bidang strategis, diantaranya DCA. Menurut Lee, Indonesia diharapkan dapat merampungkan pembahasan rancangan perjanjian dengan segera.
35
Upaya-upaya Singapura mewujudkan DCA dapat dilihat pada gambar berikut.
32
Lokasi pendirian sekolah penerbang ini masih dalam penjajakan. Singapura adalah investor kerja sama pertahanan dengan Indonesia. Ini dapat dilihat dengan hubungan Singapura dan Indonesia sudah terjalin
sejak 30 tahun lalu yang dimula dengan latihan Elang Indopurai. Har, “RI-Singapura kerjasama,” Kompas, 9
Desember 2010, h. 2. Lihat juga Djibril Muhammad, “Wapres Sambut Positif Sekolah Penerbang Tempur,”
website Republika, artikel diakses pada 6 Februari 2014 dalam http:www.republika.co.idberitabreaking- newsnasional101210151332-wapres-sambut-positif-sekolah-penerbang-tempur
33
Why dan Edn, “Pembicaraan Wilayah Udara Masih Tetap Terbuka,” Kompas, 15 September 2011, h. 4.
34
Ibid.
35
Why, “Indonesia-Singapura Bahasa Ekstradisi Lagi,” Kompas, 14 Maret 2013, h. 3
36
Gambar III.1 Upaya Singapura dalam mewujudkan DCA
2007 2008
2009 2010 2011 2012
Sumber
: data diolah dari Kompas dari tahun 2007-2012.
Dari uraian-uraian di atas, upaya Singapura untuk mewujudkan DCA sangat gigih. Ini menunjukkan bahwa ada kepentingan-kepentingan strategis yang dibawa dalam DCA. Pada
bab selanjutnya, akan diuraikan kepentingan Singapura di Indonesia yang melatarbelakangi kepentingan Singapura dalam DCA.
Wakil PM Singapura bertemu dengan Presiden
Indonesia membicarakan isu
keamanan regional
.
Menteri Pertahanan Menhan Singapura menghormati
penolakan ratifikasi DCA di DPR Indonesia dan menunggu
kesempatan revisi.
PM Singapura terus membawa proposal baru kerja sama pertahanan dengan
Indonesia. Ini bertujuan agar DCA dapat kembali dibicarakan.
Pemerintah Singapura dan Indonesia sepakat mendirikan sekolah penerbang di Indonesia
didanai oleh Singapura. Ini adalah diplomasi Singapura agar DCA tetap terbuka untuk
ratifkasi.
Wakil PM Singapura dan Menhan Indonesia sepakat dalam mengembangkan industri pertahanan. Ini adalah
metode lain Singapura agar DCA tetap dirundingkan kembali.
PM Singapura dan Presiden Indonesia kembali membicarakan tentang DCA dan Indonesia.
37
BAB IV KEPENTINGAN SINGAPURA DALAM MEWUJUDKAN DCA DENGAN