Hubungan Strategis dan Keamanan Singapura-Indonesia

20 Di bidang pertahanan, kerja sama kedua negara baru dilakukan pada Juni 1980. 23 Ini diwujudkan melalui latihan bersama dilakukan oleh militer Indonesia dan Singapura di Madiun. Bentuk kerja sama pertahanan ini diberi nama Latma Elang Indopura 180. Lebih jelasnya tentang hubungan strategis Singapura dan Indonesia akan dijelaskan pada sub bab berikutnya.

C. Hubungan Strategis dan Keamanan Singapura-Indonesia

Bentuk kerjasama pertahanan pertama yang pernah dilakukan Singapura dan Indonesia adalah latihan bersama yang diberi nama sandi Latma Elang Indopura 180 latihan bersama antara Indonesia dan Singapura yang dilaksanakan di Lapangan Udara Lanud Iswahyudi, Madiun. 24 Latihan ini merupakan latihan tempur Republic of Singapore Armed Force RSAF dan ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesiasekarang Tentara Negara Indonesia [TNI]. Latihan ini menggunakan pesawat F-86 Sabre dari TNI Angkatan Udara AU dan Hawke Hunter dari RSAF. Kegiatan tersebut digelar pada Juni 1980 di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1989, latihan antara TNI dan RSAF semakin maju. Prasarana latihan dibangun seperti Air Weapon Range AWR. Kemudian pada tahun 1991, dikembangkan Air Combat Manuvering Range ACWR bagi Angkatan Udara AU. Di tahun yang sama dilakukan pembuatan Overland Flying Training Area OFTA bagi militer penerbang. Seluruh sarana ini didirikan di Pekanbaru, Indonesia. Semuanya terpusat di Lapangan Udara Lanud sebagai kantor Detachment Squadron serta Joint Shelter. 25 23 F. Djoko Poerwoko , “Ekstradisi Mungkinkah Kedaulatan Dilepas,” Kompas, 29 Juni 2007, h. 57. 24 Ibid. 25 Ibid. 21 Pada tanggal 21 September 1995 – 14 April 2003, juga telah disepakati akses dua area latihan militer Military Training AreaMTA bagi Singapura, dan proyek bersama pembangunan sejumlah fasilitas latihan militer.Singapura mendanai program kerja sama militer dengan Indonesia. Proyek pengembangan sarana latihan militer ini, dilaksanakan di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, serta Area Baturaja di Sumatera Selatan. 26 Tentara Indonesia sejak tahun 2011 pun dapat melakukan latihan di Singapura. Ini merupakan bentuk kesepakatan kerja sama pertahanan Singapura dengan Indonesia. Pada tanggal 27 Juli 2011 di Jakarta, Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen bertemu dengan Wakil Presiden Boediono. Pertemuan ini menyepakati bahwa 600 perwira setiap tahunnya dari Indonesia dapat melakukan latihan militer di Singapura, demikian sebaliknya. 27 Dengan melihat bentuk-bentuk kerja sama pertahanan yang dilakukan Singapura dengan Indonesia maka dapat disimpulkan, bahwa kedua negara menyadari adanya kepentingan strategis untuk saling membantu di area pertahanan. Berbagai kerja sama ini memang bukan berupa aliansi, melainkan kemitraan. Artinya, Singapura memilih bersahabat dengan Indonesia untuk bersama menjaga keamanan negara masing-masing. Peningkatan kualitas tentara, terus diperkuat dengan latihan bersama. Namun, selain berbagai perkembangan tersebut, terjadi juga kendala dalam meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan kedua negara. Salah satunya adalah Defence 26 Wisnu Dewabrata, “Kerjasama Pertahanan Repotnya Menukar “Uang” untuk “Ruang”,” Kompas, 16 Juli 2007, h. 36. 27 Bayu Galih dan Aries Setiawan, “600 Perwira Latihan di Singapura tiap tahun,” wensite viva, artikel diakses pada 8 Maret 2014 dalam http:nasional.news.viva.co.idnewsread236176--600-perwira-latihan-di- singapura-tiap-tahun- ?action=get_imageid=20081122175608width=700height=450view=beasiswaTB_iframe=true 22 Cooperation Agreement DCA yang masih terhambat implementasinya karena gagal ratifikasi. Lebih jelasnya mengenai DCA akan dibahas di bab berikutnya. 23

BAB III Kegagalan Ratifikasi