Pemanis Alami Pemanis Buatan

Tabel 2.1. Intensitas Beberapa Pemanis Dibandingkan dengan Sukrosa 10 Pemanis Kemanisan Relatif 1. Sukrosa 2. Na-Siklamat 3. Dulsin 4. Sakarin 5. Aspartam 6. 1-n-propoksi-2-amino-nitrobenzen 1 15-31 70-350 240-350 250 4.100 3. Kenikmatan rasa manis Bahan pemanis ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki rasa dan bau bahan pangan sehingga rasa manis yang timbul dapat meningkatkan kelezatan. Dari berbagai pemanis tidak sempurna dapat menimbulakan rasa nikmat yang dikehendaki. Pada pemanis sintesis seperti sakarin malah tidak dapat menimbulkan rasa nikmat malah memberikan rasa yang tidak menyenangkan. Tetapi penggunaan campuran sakarin dan siklamat pada bahan pangan dapat menimbulkan rasa manis dan tanpa menimbulkan rasa pahit. Meskipun rasa manis yang tepat sangat disukai, tetapi pemanis yang berlebihan akan terasa tidak enak. Pemanis mempunyai harga toleransi yang berbeda antara kelompok masyarakat bahkan antarindividu.

2.2.3. Jenis Zat Pemanis

Dilihat dari sumber pemanis dapat dikelompokkan menjadi pemanis alami dan pemanis buatan sintesis Cahyadi, 2006 :

2.2.3.1. Pemanis Alami

Pemanis alam biasanya berasal dari tanaman. Tanaman penghasil pemanis yang utama adalah tebu Saccharum officanarum L dan bit Beta vulgaris L. bahan Universitas Sumatera Utara pemanis yang dihasilkan dari kedua tanaman tersebut terkenal sebagai gula alam atau sukrosa. Beberapa bahan pemanis alam yang sering digunakan adalah: Gula umumnya digunakan sebagai padanan kata untuk sakarosa. Secara kimiawi gula identik dengan karbohidrat. Beberapa jenis gula dan berbagai produk terkait: Gula Granulasi Gula Pasir: kristal-kristal gula berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan di rumah gula pasir. Gula batu: Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa, gula batu diperoleh dari Kristal bening berukuran besar bewarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambut. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahay. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai caramel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam Kristal. Rumus kimia sukrosa: C12H22O11 merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti tumbuhan. Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula bit

2.2.3.2. Pemanis Buatan

Pemanis buatan sintesis merupakan bahan tambahan yang dapat memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai gizi Yuliarti, 2007. Sekalipun penggunaanya diizinkan, pemanis buatan dan juga bahan kimia lain sesuai peraturan penggunaannya harus dibatasi. Alasannya, meskipun pemanis Universitas Sumatera Utara buatan tersebut aman dikonsumsi dalam kadar kecil, tetap saja dalam batas-batas tertentu akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Pembatasan tersebut kita kenal dengan ADI Acceptable Daily Intake atau asupan harian yang dapat diterima. ADI merupakan jumlah maksimal pemanis buatan dalam mgkg berat badan yang dapat dikonsumsi tiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek yang merugikan kesehatan Yuliarti, 2007. Tabel 2.2. Daftar pemanis sintesis yang diizinkan di Indonesia Nama Pemanis Sintesis ADI Jenis Bahan Makanan Batas Maksimal Penggunaan Sakarin Garam Natrium 0-2,5 mg Makanan berkalori rendah a. Permen karet b. Permen c. Saus d. Es krim dan sejenisnya e. Es lilin f. Jam dan jeli g. Minuman ringan h. Minuman yoghurt i. Minuman ringan fermentasi a. 50mgkg sakarin b. 100mgkg Na-sakarin c. 300 mgkg Na-sakarin d. 200 mgkg Na-sakarin e. 300 mgkg Na-sakarin f. 200 mgkg Na-sakarin g. 300 mgkg Na-sakarin h. 300 mgkg Na-sakarin i. 50 mgkg Na-sakarin Siklamat garam natrium dan garam kalsium Makanan berkalori rendah a. Permen karet b. Permen c. Saus d. Es lilin e. Minuman yoghurt f. Minuman ringan fermentasi a. 500mgkg dihitung sebagai asam siklamat b. 1gkg dihitung sebagai asam siklamat c. 3 gkg dihitung sebagai asam siklamat d. 3 gkg dihitung sebagai asam siklamat e. 3 gkg dihitung sebagai asam siklamat f. 500mgkg dihitung sebagai asam siklamat Sorbitol Kismis Jam dan jeli, roti Makanan lain 5gkg 300 gkg 120 gkg Sumber: PerMenkes RI No. 1168MenkesPerX1999 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3. Pemanis Buatan yang Direkomendasikan Departemen Kesehatan RI No. Nama Batas Maksimum Penggunaan 1. 2. Sakarin 300-700 x manis gula Siklamat 30-80 x manis gula 100 mgkg permen, 200 mgkg es krim, jam, jeli, 300 mgkg saus, es lilin, minuman ringan, yoghurt 1 gkg permen, 2 gkg es krim, jam, jeli, 3 mgkg saus, es lilin, minuman ringan, yoghurt Penetapan jenis pemanis yang diijinkan dan batas ADI di Indonesia lebih mengacu peraturan yang dikeluarkan oleh US Food and Drug Administration FDA atau Codex Alimentarius Commission CAC. Pertimbangannya adalah bahwa kategori pangan sistem CAC telah dikenal dan digunakan sebagai acuan oleh banyak negara dalam komunikasi perdagangannya. Banyak aspek yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan jenis pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan dalam produk makanan, antara lain nilai kalori, tingkat kemanisan, sifat toksik, pengaruhnya terhadap metabolisme, gula darah, dan organ tubuh manusia. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bila dikonsumsi berlebihan atau secara berkelanjutan beberapa jenis pemanis membawa efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Oleh sebab itu selain ketentuan mengenai penggunaan pemanis buatan juga harus disertai dengan batasan jumlah maksimum penggunannya Ambarsari, 2008. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4. Beberapa Jenis Pemanis Buatan Pengganti Sukrosa yang Diijinkan Penggunaannya di Indonesia: Jenis Bahan Pemanis Jumlah Kalori kKalg Tingkat Kemanisan ADI mgkg berat badan Sifat Alitam 1.4 2000 0.34 - Penggunaannya bersama pemanis lain bersifat sinergis. - Dapat dicerna oleh enzim pencernaan dan diserap oleh usus. Acesulfa me-K 200 15 -Relatif lebih stabil dibandingkan jenis pemanis lainnya, - Tidak dapat dicerna, bersifat non glikemik dan non kariogenik. Aspartam 0.4 180 50 -Stabil pada kondisi kering, namun tidak tahan panas - Berbahaya bagi penderita fenilketonuria karena dapat menyebabkan resiko penurunan fungsi otak. -Dapat menimbulkan gangguan tidur dan migrain bagi yang sensitif. Neotam 7000 0-2 -Terurai secara cepat dan dibuang sempurna tanpa akumulasi oleh tubuh melalui metabolism normal. Sakarin 300 5 -Timbul reaksi dermatologis bagi anak- anak yang alergi terhadap sulfa. -Berpotensi memacu pertumbuhan tumor dan bersifat karsinogenik. Siklamat 300 0-11 -Dalam dosis tinggi dapat menyebabkan tumor kandung kemih, paru, hati dan limpa. Sukralosa 300 0-15 - Stabil pada kondisi panas - Tidak dapat dicerna dan langsung dikeluarkan oleh tubuh tanpa perubahan. dibandingkan dengan sukrosa Sumber: SNI 01-6993-2004 BPOM 2004 Universitas Sumatera Utara

2.3. Sakarin