variabel dependennya hanya sebesar 15,3 sedangkan sisanya sebesar 84,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai R square
sebesar 15,3 menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.
4.4 Analisis Regresi
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berikut ini merupakan hasil pngolahan data dengan program SPSS 16.
4.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar beberapa variabel independen dalam hal ini adalah komisaris
independen, komite audit, dan struktur kepemilikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja keuangan yang diukur dengan ROA. Berikut ini
merupakan hasil regresi yang disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.054 .010
5.405 .000
X1 -.055
.011 -.383 -5.268
.000 X2
.002 .013
.011 .145
.885 X3
-.005 .004
-.091 -1.243 .216
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
.054 .010
5.405 .000
X1 -.055
.011 -.383 -5.268
.000 X2
.002 .013
.011 .145
.885 X3
-.005 .004
-.091 -1.243 .216
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh model persamaan linier berganda sebagai berikut:
Y = 0,054 – 0,055X1 + 0,002X2 – 0,005X3 + e
Dimana: Y
= Kinerja Keuangan Return On Assets a
= Konstanta X1
= Komisaris Independen X2
= Komite Audit X3
= Sruktur Kepemilikan e
= Standard Error Interpretasi yang dihasilkan dari persamaan regresi di atas sebagai berikut:
1. Nilai konstanta a = 0,054 menyatakan bahwa jika komisaris independen X1, komite audit X2, dan struktur kepemilikan X
3
bernilai nol, maka kinerja keuangan Y adalah sebesar 0,054.
2. Nilai koefisien variabel komisaris independen X1 sebesar -0,055 artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan
menurunkan nilai varaibel kinerja keuangan Y sebesar -0,055 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan
menaikkan nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar -0,055 dalam hal ini terjadi hubungan yang negatif atau berlawanan.
3. Nilai koefisien variabel komite audit X2 sebesar 0,002 artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar 0,002 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan variabel
kinerja keuangan Y sebesar 0,002 dalam hal ini terjadi hubungan positif atau searah.
4. Nilai koefisien variabel struktur kepemilikan X3 sebesar -0,005 artinya jika variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan
nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar -0,005 dan sebaliknya jika variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar -0,005 dalam hal ini terjadi hubungan positif atau searah.
4.5 Pengujian Hipotesis