Kerangka Konseptual Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

NO NAMA JUDUL VARIABEL HASIL PENELITIAN 4 Sam’ani 2008 Pengaruh good corporate governance dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: Aktivitas Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Komite Audit, Komisaris Independen, Kepemilikan Institusional, dan Leverage Variabel Dependen: CFROA Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan leverage mempunyai hubungan negatif dan signifikan terhadap kinerja, aktivitas dewan komisaris, dewan direksi, dan komite audit mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja, sedangkan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

2.3 Kerangka Konseptual

Untuk memperoleh jawaban-jawaban ilmiah mengenai pengaruh komisaris independen, komite audit, dan struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan perusahaan, peneliti menyusun kerangka konseptual penelitian sebagai berikut: H1 H2 H2 H3 H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara variabel komisaris independen, struktur kepemilikan, dan komite audit, penelitian ini menggunakan teori keagenan agency theory yang dikemukakan oleh Jensen and Meckling pada tahun 1976 yang menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah sebuah kontrak antara agent manajer dengan principal pemegang saham. Perbedaan peran antara manajer dengan pemegang saham stakeholder dapat menyebabkan ketimpangan informasi. Dari ketimpangan informasi tersebut, manajer dapat mengambil keuntungan sendiri dengan merugikan pihak stakeholder. Hal inilah yang dapat menimbulkan masalah keagenan. Komisaris Independen X1 Komite Audit X2 Kinerja Keuangan ROA Y Struktur Kepemilikan X3 Teori keagenan agency theory berusaha menjelaskan tentang penentuan kontrak yang paling efisien yang bisa membatasi konflik atau masalah keagenan. Para pemegang saham berharap agar manajer bertindak atas kepentingan pemegang saham sehingga perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan, sekaligus dapat memberikan keuntungan kepada pemegang saham. Untuk melakukan fungsi dan tugasnya dengan baik, maka manajemen harus diberikan insentif yang memadai sehingga manajemen dapat lebih bersemangat dalam bekerja demi terwujudnya tujuan yang akan dicapai baik oleh manajemen sendiri, stakeholder, dan juga perusahaan. Selain diberikan insentif, manajemen juga harus diawasi dengan baik. Dengan adanya komisaris independen dan komite audit dapat memberikan pengawasan yang baik kepada manajemen. Komisaris independen melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada direksi yang terkait, memastikan bahwa prinsip-prinsip dan praktek good corporate governance dipatuhi dan diterapkan dengan baik. Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan pengelolaan perusahaan. Selain itu, komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen guna mengatasi masalah pengendalian ataupun kemungkinan timbulnya agensi. Jadi, dengan adanya komisaris independen dan komite audit, manajemen dapat diawasi dengan baik sehingga akan memberikan keputusan yang tidak hanya untuk kepentingan manajemen sendiri, tetapi juga untuk kepentingan para pemegang saham, serta perusahaan itu sendiri agar kinerja keuangan perusahaan dapat meningkat.

2.4 Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, UKURAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN(Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 5 63

PENGARUH KARAKTERISTIK KEUANGAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN, KUALITAS AUDIT DAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 2 87

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 1 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Agency Theory - Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 18

SKRIPSI PENGARUH KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 12