Analisa Perpindahan Merek Handphone Dengan Menggunakan Rantai Markov (Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU)

(1)

(2)

PERSETUJUAN

Judul : ANALISA PERPINDAHAN MEREK

HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

(Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU)

Kategori : SKRIPSI

Nama : GINDO WIDAR BAKTI SITINDAON

Nomor Induk Mahasiswa : 060803059

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Desember 2010 Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si Drs. H. Haludin Panjaitan NIP. 19461225 197003 1 001 NIP. 19460309 197902 001

Diketahui/ Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

Dr. Saib Suwilo, M.Sc NIP. 19640109 198803 1 004


(3)

PERNYATAAN

ANALISA PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV

(Studi Kasus Mahasiswa S-1 FMIPA USU)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Desember 2010

GINDO WIDAR BAKTI SITINDAON 060803059


(4)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, rahmat, dan perlindunganNya, yang memampukan penulis dalam mengerjakan dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Drs. H. Haluddin Panjaitan dan Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Dosen pembimbing atas arahan, nasehat, motivasi, dan kepercayaan yang diberikan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Drs. Ramli Barus, M.Si dan Drs. Henry Rani Sitepu, M. Si selaku Dosen pembanding yang banyak memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dr. Saib Suwilo, M.Sc selaku Ketua dan Drs. Henry Rani Sitepu, M. Si selaku Sekertaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak dan Ibu Dosen di Departemen Matematika FMIPA USU, dan Staf administrasi Departemen Matematika FMIPA USU. Terima kasih kepada kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Bachtiar Sitindaon dan Ibunda Endang Sriwidarsih atas doa, kasih sayang, kepercayaan, serta dukungan moril dan materil, yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Opung R. Simatupang atas doa, nasehat, motivasi yang diberikan juga kepada adik-adik penulis Hana Sitindaon dan Akwila Sitindaon buat doa dan dukungannya selama ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman Mahasiswa matematika stambuk 2006, buat persahabatan, kebersamaan, dukungan, dan motivasinya bagi penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abang dan Kakak stambuk atas nasehat dan bantuannya selama di perkuliahan, dan juga kepada adik-adik stambuk yang banyak memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Semoga Tuhan membalas segala kebaikan yang sudah diberikan, dan biarlah kasih dan kemurahan Tuhan yang senantiasa menyertai kita.


(5)

ABSTRAK

Bervariasinya merek, jenis, serta model handphone yang ditawarkan memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Sehingga tidak menutup kemungkinan seorang konsumen akan beralih ke merek lain yang dirasakan memiliki kelebihan dibanding dengan merek yang dipakai sebelumnya. Penelitian ini memanfaatkan analisis perpindahan merek dengan metode rantai markov. Dari hasil penelitian diketahui pangsa pasar 3 merek handphone yang paling diminati pada periode ketiga adalah Nokia 38.6%, Sony Ericsson 18%, Blackbery 10.3%.


(6)

BRAND SWITCHING ANALYSIS HANDPHONE WITH MARKOV CHAIN (Case Study Students at FMIPA USU)

ABSTRACT

Variations of brands, types, and mobile phone models offered give many options for consumers. So there is a possibility that a costumer will switch to another brand that they felt has the advantages than brand before. This research is utilizing the brand switching analysis with Markov chain methods. From the results of research showed the market share of three of the most popular mobile phone brand in the third period was Nokia 38.6%, Sony Ericsson 18%, and Blackbery 10.3%.


(7)

DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel ix

Bab 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Perumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Sistematika Penulisan 4

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Pangsa Pasar (Market Share) 6

2.2 Ekuitas Merek (Brand Equity) 7

2.3 Perindahan Merek (Brand Switching) 9

2.4 Rantai Markov (Markov Chain) 12

Bab 3 Metode Penelitian

3.1 Populasi dan Sampel 16

3.1.1 Populasi 16

3.1.2 Sampel 17

3.2 Pengumpulan Data 17

3.2.1 Sumber Data 17

3.2.2 Penyusunan Kuesioner dan Penyebarannya 17 3.3 Analisis Data

3.3.1 Analisa Deskriptif 18

3.3.2 Pengolahan Data dengan Rantai Markov 18 Bab 4 Pembahasan

4.1 Pengumpulan Data 20

4.1.1 Responden 20

4.1.2 Memperkirakan Ukuran Sampel 21

4.1.3 Penyebaran Kuesioner 22

4.2 Pengolahan Data 23

4.2.1 Merek Handphone yang dipilih Responden 23

4.2.2 Perhitungan Pangsa Pasar Awal 24


(8)

Halaman

4.2.4 Prediksi Pangsa Pasar Merek Handphone dengan Rantai Markov 30

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 34

5.1 Kesimpulan 34

5.2 Saran 35

Daftar Pustaka 36


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Daftar Populasi 16

Tabel 4.1 Jumlah Sampel Tiap Departemen 22

Tabel 4.2 Merek Handphone dan Jumlah Pengguna 23

Tabel 4.3 Alasan Responden Memilih Merek Handphone 24 Tabel 4.4 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Handphone 25 Tabel 4.5 Jumlah Pengguna Handphone Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu 26 Tabel 4.6 Data Perolehan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone 27 Tabel 4.7 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone 28

Tabel 4.8 Brand Switching Patern 29

Tabel 4.9 Probabilitas Transisi 30


(10)

ABSTRAK

Bervariasinya merek, jenis, serta model handphone yang ditawarkan memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Sehingga tidak menutup kemungkinan seorang konsumen akan beralih ke merek lain yang dirasakan memiliki kelebihan dibanding dengan merek yang dipakai sebelumnya. Penelitian ini memanfaatkan analisis perpindahan merek dengan metode rantai markov. Dari hasil penelitian diketahui pangsa pasar 3 merek handphone yang paling diminati pada periode ketiga adalah Nokia 38.6%, Sony Ericsson 18%, Blackbery 10.3%.


(11)

BRAND SWITCHING ANALYSIS HANDPHONE WITH MARKOV CHAIN (Case Study Students at FMIPA USU)

ABSTRACT

Variations of brands, types, and mobile phone models offered give many options for consumers. So there is a possibility that a costumer will switch to another brand that they felt has the advantages than brand before. This research is utilizing the brand switching analysis with Markov chain methods. From the results of research showed the market share of three of the most popular mobile phone brand in the third period was Nokia 38.6%, Sony Ericsson 18%, and Blackbery 10.3%.


(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat dan pesat. Salah satunya dibidang komunikasi dimana saat ini komunikasi yang cepat dan praktis sangat dibutuhkan. Dengan adanya telekomunikasi ini dapat diketahui sebuah informasi dan dapat berbicara tanpa mengenal batas dimana dan kapanpun. Salah satu teknologi dibidang komunikasi yang paling praktis adalah telepon seluler (handphone). Telepon seluler atau telepon genggam (handphone) saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Dimana hampir setiap orang, termasuk mahasiswa, menggunakan handphone untuk mempermudah melakukan komunikasi serta mendapatkan informasi.

Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar dengan telepon fixed line konvensional, tetapi dapat dibawa kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless).

Sekarang ini kepemilikan handphone tidak hanya didasarkan pada fungsi utama handphone yakni sebagai alat komunikasi, tetapi kelengkapan fitur-fitur serta desain produk juga menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam memilih jenis atau merek handphone yang akan digunakan. Seperti yang telah diketahui, bahwa sekarang ini perkembangan teknologi semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan perkembangan teknologi handphone, baik kualitas, fasilitas serta fitur-fiturnya terus berkembang seiring jalannya waktu guna memanjakan pemiliknya. Handphone saat


(13)

ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi verbal saja, tetapi juga sebagai alat pengambil gambar, pemutar musik, penyimpan data, dan lain sebagainya.

Bervariasinya merek, jenis serta model sebuah handphone sekarang ini memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Kondisi ini yang memaksa perusahaan selalu melakukan pemantauan pasar dalam upaya mengetahui serta memenuhi keinginan konsumen jika tidak ingin terlempar dari persaingan. Perusahaan-perusahaan tersebut harus teliti dalam menganalisa kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi peluang, dan menciptakan tawaran-tawaran yang sarat nilai bagi konsumen yang tidak dapat ditandingi oleh pesaing lainnya. Dalam rangka memuaskan konsumen, perusahaan perlu mengetahui keinginan dan hal-hal yang dibutuhkan konsumen yang menjadi target pemasaran terutama mengenai faktor-faktor dominan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih merek handphone. Sehingga bagi sebuah produsen handphone terus meningkatkan kualitas produknya secara kontinu merupakan sebuah keharusan, karena berhenti berinovasi berarti pasar akan direbut oleh produsen merek lain.

Dengan banyaknya pilihan merek dan tipe handphone yang ditawarkan dengan kelebihan-kelebihannya, maka seorang konsumen akan selektif dalam memilih merek handphone yang dirasakan sesuai kebutuhannya. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga seorang konsumen akan beralih ke merek lain (brand switching) yang dirasakan memiliki kelebihan lain yang tidak dimiliki pada merek sebelumnya. Beragamnya merek dan tipe handphone juga sedikit banyak meningkatkan keinginan konsumen untuk mencoba merek dan tipe lain. Sehingga dalam kurun waktu singkat seorang pengguna dapat beralih dari merek handphone satu ke merek lain. Hal ini menuntut perusahaan lebih kreatif dalam menarik perhatian konsumen sehingga konsumen tetap menggunakan produk tersebut dan tidak beralih pada merek lain.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang diberi judul “ANALISA PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DENGAN

MENGGUNAKAN RANTAI MARKOV (STUDI KASUS MAHASISWA S-1 FMIPA USU)”.


(14)

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut muncul rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih merek handphone

2. Bagaimana gambaran pola perpindahan merk (brand switching) yang dilakukan pelanggan

3. Bagaimana pangsa pasar merek handphone di masa mendatang

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini mahasiswa yang dijadikan responden hanya dibatasi mahasiswa S1 FMIPA USU angkatan 2007-2009 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Dan apabila responden memiliki lebih dari satu buah handphone maka handphone yang dijadikan bahan penelitian adalah handphone mana yang lebih dulu dibeli.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi alasan mahasiswa FMIPA USU memilih merek handphone tertentu sebagai alat komunikasi.

2. Mengetahui perpindahan penggunaan suatu merek handphone ke merek lainnya. 3. Membuat proyeksi pangsa pasar handphone dikalangan mahasiswa FMIPA USU.


(15)

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan merek agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek semakin meningkat.

2. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat digunkan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah peramalan dengan analisis rantai markov.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori dan literatur selama di bangku kuliah.

1.6 Sistematika Penulisan

Susunan sistematika penulisan dalam Skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan pustaka

Pad bab ini berisi tentang landasan teori yang menguraikan tentang konsep dan prinsip dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian.


(16)

Bab III Metodologi Penelitian

Pada bab ini berisi tentang uraian urutan langkah penelitian yang akan dilakukan, mulai dari obyek penelitian, pengumpulan dan metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian, serta langkah-langkah penelitian secara sistematis.

Bab IV Pembahasan

Pada bab ini membahas tentang pengolahan data, analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan pada kasus yang terjadi.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan beberapa kesimpulan dari hasil penelitian serta saran sebagai masukan untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan merupakan jawaban dari perumusan masalah.


(17)

LANDASAN TEORI

2.1 Pangsa Pasar (Market Share)

Pangsa pasar ( Market Share ) dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa pasar 35%, maka dapat diartikan bahwa jika penjualan total produk-produk sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit. Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke produk lain (Charles W. Lamb, 2001).

Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis (pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca pembelian (Kotler, 1993)

Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :

1. Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 40% atau lebih.


(18)

2. Market Chalengger, disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 30%

3. Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 20%.

4. Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang.

2.2 Ekuitas Merek (Brand Equity)

Merek adalah nama dan simbol yang diberikan produsen yang bersifat membedakan barang atau jasa yang dihasilkan produsen lain. Aaker (1991) mengatakan bahwa ekuitas merek merupakan satu set Brand Aset dan Liability yang berhubungan dengan sebuah merek dan simbol yang disediakan sebuah produk atau servis bagi pengguna. Ekuitas merek mempunyai lima kategori, yaitu :

1. Loyalitas merek (Brand Loyality)

2. Kesadaran akan merek (Brand Awareness) 3. Asosiasi merek (Brand Association) 4. Kesan kualitas (Perceived quality)

5. Aset-aset merek lainnya (Other Propriertary Brand Asset)

Loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek. Suatu produk dapat mempunyai brand awareness yang baik, kualitas yang baik, dan brand association yang cukup banyak, tetapi belum tentu mempunyai loyalitas merek. Sebaliknya, produk yang memiliki loyalitas merek dapat dipastikan memiliki kesadaran merek yang tinggi, kualitas yang baik, dan asosiasi yang cukup dikenal (Husein, 2000).


(19)

Adapun komponen dari ekuitas merek menurut Aaker (1991) adalah : 1. Brand Loyality (Loyalitas Merek)

Brand Loyality merupakan satu ukuran keterkaitan antara pengguna kepada sebuah merek. Ukuran ini dapat memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga maupun unsur-unsur produk. Dalam kaitannya dengan loyalitas merek suatu produk, didapati adanya beberapa tingkatan loyalitas merek. Setiap tingkat mewakili tantangan pemasaran yang berbeda, dan mewakili juga tipe aset yang berbeda dalam mengelola dan mengeksploitasinya. Semuanya mungkin tidak mewakili kelas produk atau pasar yang spesifik. Adapun tingkatannya menurut Aaker (1991), adalah sebagai berikut :

a. Pengguna yang komit atau setia (Committed Customer) b. Pengguna yang menyukai merek (Likes The Brand)

c. Pengguna yang puas dengan biaya peralihan (Satisfied Buyer with Switching Cost)

d. Pengguna yang membeli karena kebiasaan (Habitual Buyer) e. Pengguna yang sering berpindah-pindah merek (Switcher Buyer)

2. Brand Awareness (Kesadaran akan merek)

Brand Awareness adalah kesanggupan seorang pengguna untuk mengenali dan mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari suatu produk tertentu. Pengukuran Brand Awareness, menurut Aaker (1991), didasarkan pada pengertian-pengertian yang mencakup tindakan dalam kesadaran akan merek yaitu :

a. Top of Mind, menggambarkan merek yang pertama kali diingat atau disebut responden ketika ditanya tentang suatu produk.

b. Brand Recall, atau pengingatan kembali merek, mencerminkan merek-merek apa saja yang diingat responden setelah menyebut merek-merek pertama.


(20)

c. Brand Recognition, atau pengenalan merek

d. Unware of Brand, merupakan tingkatan yang paling rendah dimana responden tidak mengenal merek suatu produk meskipun sudah diberi bantuan.

3. Brand Association (Asosiasi merek)

Brand Association adalah segala sesuatu yang dapat dihubungkan dalam memori responden terhadap suatu produk. Berbagai asosiasi merek saling berhubungan akan membentuk brand image. Pada umumnya asosiasi merek, terutama yang membentuk merek, akan menjadi pijakan bagi pengguna dalam keputusan pembelian dan loyalitas pada merek tersebut.

4. Perceived Quality ( Kesan kualitas)

Perceived Quality merupakan persepsi pengguna terhadap kualitas suatu merek produk. Kesan kualitas ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk dimata pengguna. Menurut David A. Garvin dimensi perceived quality dibagi menjadi :

a. Kinerja, melibatkan berbagai karakteristik operasional utama. b. Pelayanan, mencerminkan kemampuan suatu produk dalam

memberikan pelayanan kepada pelanggan

c. Ketahanan, mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut d. Keandalan, konsistensi dari kinerja yang dihasilkan dari suatu

pembelian ke pembelian berikutnya.

e. Karakteristik produk, bagian-bagian tambahan dari suatu produk. f. Hasil, mengarah kepada kualitas yang dirasakan melibatkan dimensi

sebelumnya.

2.3 Perpindahan Merek (Brand Switching)

Brand switching adalah kegiatan seorang pengguna yang melakukan perpindahan merek dari produk yang satu ke produk lainnya karena alasan tertentu. Brand


(21)

switching ini merupakan bagian dari loyalitas merek dimana seorang pengguna yang setia menggunakan merek tertentu. Loyalitas merek (Brand Loyalty) adalah suatu ukuran keterkaitan pengguna terhadap sebuah merek. Menurut Olson (1996) loyalitas merek adalah kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingan yang sangat ketat saat ini. Keberadaan pengguna sangat yang loyal pada merek suatu produk sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup dan upaya mempertahankan pengguna ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif daripada upaya menarik pengguna baru.

Dalam kaitannya dengan loyalitas suatu produk, terdapat tingkatan loyalitas merek. Adapun tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Switcher (pengguna yang berpindah-pindah)

Pengguna pada tingkat ini dikatakan sebagai pengguna yang berada pada tingkat paling dasar. Semakin tinggi frekuensi pengguna untuk berpindah dari merek suatu produk satu ke produk lainnya mengindikasikan mereka sebagai pengguna yang sama sekali tidak loyal pada merek tersebut. Pada tingkatan ini merek apapun mereka anggap memadai serta memegang peranan yang sangat kecil dalam keputusan pembelian. Ciri dari pengguna ini adalah mereka membeli suatu produk karena harganya murah.

2. Habitual buyer (pengguna yang bersifat kebiasaan)

Pada tingkatan ini pengguna dapat dikategorikan sebagai pengguna yang puas dengan merek yang dipakainya. Pengguna ini membeli merek suatu produk didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.

3. Satisfied buyer with switching cost (pengguna yang puas dengan biaya peralihan)

Pengguna yang berada pada tingkatan ini termasuk dalam kategori puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut, meskipun demikian mungkin saja mereka berpindah ke merek produk lainnya dengan menggunakan switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu, uang, atau resiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka berpindah merek.


(22)

4. Likes the brand (pengguna yang menyukai merek tertentu)

Pengguna yang masuk dalam kategori ini merupakan pembeli yang bersungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka pengguna bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek produk sebelumnya baik yang digunakan pribadi maupun kerabatnya.

5. Committed buyer (pengguna yang setia)

Pada tingkatan ini pengguna merupakan pembeli yang setia. Mereka memiliki kebanggaan terhadap merek suatu produk bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsi maupun sebagai ekspresi diri mereka. Salah satu aktualisasi dari pelanggan ini ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada orang lain.

Loyalitas merek pengguna terhadap suatu merek dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Asto S Subroto (SWA, 2005), terdapat lima faktor pengguna loyal terhadap merek yang digunakan, antara lain :

1. Customer Value

Customer value merupakan persepsi pengguna yang membandingkan antara biaya atau harga atau beban yang harus ditanggung dan manfaat yang diterimanya. Manfaat ini bisa tangible, yaitu menyangkut kegunaan secara fisik, bisa pula manfaat intangiable, yaitu yang bersifat psikologis atau emosional pengguna.

2. Switching Barrier

Switching barrier adalah hambatan atau beban atau biaya yang harus ditanggung pengguna bila dia akan berpindah dari satu merek ke merek lain. Hambatan ini tidak selalu karena nilai ekonomi saja, tetapi bisa juga berkaitan dengan fungsi, psikologis, sosial, bahkan ritual.


(23)

3. Customer Characteeristic

Customer characteristic adalah karakter pengguna dalam menggunakan merek suatu produk. Pada kenyataannya setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya.

4. Customer Satisfaction

Customer satisfaction merupakan pengalaman pengguna ketika menggunakan merek yang digunakan.

5. Competitive Enviorenment, menyangkut sejauh mana kompetisi atau persaingan yang terjadi antar merek dalam satu kategori produk.

2.2 Rantai Markov (Markov Chain)

Analisa Rantai Markov adalah suatu metode yang mempelajari sifat-sifat suatu variabel pada masa sekarang yang didasarkan pada sifat-sifatnya di masa lalu dalam usaha menaksir sifat-sifat variabel tersebut dimasa yang akan datang. Dalam analisis markov yang dihasilkan adalah suatu informasi probabilistik yang dapat digunakan untuk membantu pembuatan keputusan, jadi analisis ini bukan suatu teknik optimisasi melainkan suatu teknik deskriptif . Analisis Markov merupakan suatu bentuk khusus dari model probabilistik yang lebih umum yang dikenal sebagai proses Stokastik (Stochastic process). Analisis ini sangat sering digunakan untuk membantu pembuatan keputusan dalam bisnis dan industri, misalnya dalam masalah ganti merek, masalah hutang-piutang, masalah operasi mesin, analisis pengawasan dan lain-lain.

Rantai markov merupakan proses stokastik dimana waktu dan ruang keadaan adalah diskrit. Proses stokastik{ ( ) , ∈ } adalah himpunan variabel acak, dimana untuk setiap ∈ , ( )adalah suatu variabel acak dengan distribusi tertentu. Pada umumnya indeks t menunjukkan waktu dari proses. Variabel acak ( ) menunjukkan ruang keadaan (state space) dari proses tersebut pada waktu t. Sesuai dengan definisinya maka untuk menggambarkan suatu proses stokastik { ( ) , ∈ }


(24)

selengkapnya, maka perlu diketahui hukum probabilitas dari setiap variabel acak yang menjadi anggota himpunan tersebut. Dengan kata lain{ ( ), ∈ }dapat dijelaskan secara lengkap bila untuk n = 0,1,2, ... dan untuk setiap ≤ ≤ ⋯ ≤

P[ ( ) = | ( ) = , …, ( ) = ] (2.1)

Hal ini berarti proses akan berada pada keadaan di waktu mendatang, jika mula-mula proses pada keadaan pada waktu satu langkah sebelumnya, berada pada keadaan pada waktu dua langkah sebelumnya. Maka bisa dibuat berbagai macam perkiraan probabilitas yang akan terjadi pada proses tersebut di masa mendatang. Untuk mempermudah penerapanya sifat markov dibuat lebih sederhana, yaitu :

P[ = | = , …, = ]

P[ = | = ] (2.2)

Probabilitas ini menyatakan bahwa probabilitas pada waktu atau langkah ke n+1 hanya dipengaruhi oleh langkah ke n (sifat Markov) dan tidak dipengaruhi oleh langkah-langkah sebelumnya.

Probabilitas bersyarat P[ = | = ]disebut probabilitas transisi satu langkah bahwa proses pada keadaan pada waktu n+1, jika mula-mula proses pada keadaan pada waktu n. Secara formula dapat ditulis :

= P[ = | = ] (2.3)

Dimana ≥ 0 ∑ = 1

Jika P[ = | = ] = P[ = | = ] ∀ = 0,1,2, … , maka probabilitasnya bersifat stasioner.

Probabilitas m langkah :

( )

= [ | = ] (2.4)

Dimana :

( )


(25)

( )

≥ 1, ∀ ∈ = 0,1,2, …

Matriks probabilitas transisional adalah matriks yang elemen-elemennya merupakan nilai probabilitas perpindahan merek dari merek satu ke merek lainnya atau ke merek itu sendiri. Elemen-elemen tersebut akan didekati dengan menggunakan proporsi dari perpindahan merek-merek yang mungkin terjadi pada seluruh pengamatan. Perpindahan dari merek i ke merek j untuk periode t didefinisikan dengan ( ) yang merupakan hasil bagi dari produk handphone yang mengalami perpindahan dari merek i ke merek j dalam periode t dengan jumlah produk handphone yang berada di merek i ke merek j pada awal periode t. Persamaan diatas dapat didefinisikan sebagai berikut :

= ( )

( ) (2.5)

Secara matriks, probabilitas transisi satu langkah dan probabilitas transisi m langkah dapat ditulis :

= ⎣ ⎢ ⎢ ⎡ ⋯ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋯ ⎦⎥ ⎥ ⎤ ( ) = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎡ ( ) ( ) ( ) ⋯ ( ) ( ) ( ) ( ) ⋯ ( ) ⋮ ( ) ⋮ ( ) ⋮ ⋮ ( ) ⋯ ( ) ⎦ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤

Untuk mendapatkan probabilitas transisi 2 langkah diperoleh dengan mengambil elemen-elemen dari yang sesuai. Demikian untuk seterusnya untuk probabilitas 3 langkah dihitung , dan seterusnya.

= =


(26)

Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat diperoleh dengan mengalikan matriks probabilitas transisi dengan pangsa pasar periode pertama. Dapat diformulasikan dalam rumus berikut ini :

( ) = ( − 1) (2.6)

Dimana :

MK(t) = Pangsa pasar masing-masing produk handphone pada periode t P = Matriks probabilitas transisi, dalam kasus ini nilainya selalu tetap.

Dan bila terus dikembangkan maka akan diperoleh sebuah formulasi untuk menghitung ( ) dengan P yang selalu tetap pada setiap t sampai jangka waktu tertentu.

Jika t = 1 (1) = (0)


(27)

3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa FMIPA USU program S-1 angkatan 2007-2009.

Tabel 3.1 Daftar Populasi

Departemen Angkatan Jumlah

2007 2008 2009

Matematika 63 65 74 202

Fisika 58 75 60 193

Kimia 55 65 56 176

Biologi 55 71 67 193

Teknik Informatika 99 101 85 285

Sistem Informatika 60 76 136 272

Jumlah 390 453 478 1321

Sumber: FMIPA USU, September 2010 (diolah penulis)

3.1.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasi. Metode pengambilan data sampel yang dilakukan dalam


(28)

penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu dengan menggunakan sampling acak sederhana. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana secara proporsional pada masing-masing departemen dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing-masing departemen sesuai dengan

populasinya. Adapun yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA S-1 dari angkatan 2007 sampai 2009 karena angkatan tersebut merupakan mahasiswa yang masih aktif mengikuti

perkuliahan.

3.2 Pengumpulan Data

3.2.1 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber informasinya dengan menggunakan instrumen kuesioner. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui pihak ketiga berupa literatur, buku, jurnal, dan informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.

3.2.2 Penyusunan Kuesioner dan Penyebarannya

Penyusunan kuesioner ini untuk memperoleh informasi atau data-data yang diperlukan dalam penelitian. Kuesioner disebar di FMIPA USU.

3.3 Teknik Analisis Data 3.3.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gamabaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk


(29)

menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pertanyaan yang telah diisi oleh responden penelitian.

3.3.2 Pengolahan Data dengan Rantai Markov

Setelah semua data dikumpulkan maka analisa perancangan diolah dengan Rantai Markov, sehingga didapatkan hasil informasi pangsa pasar, peramalannya untuk periode yang akan datang serta informasi-informasi lainnya yang berkaitan dengan hal-hal yang berpengaruh terhadap perolehan pangsa pasar tersebut. Pengolahan data ini dilakukan dengan Rantai Markov order satu (First Order) yaitu pertimbangan pilihan-pilihan merek handphone selama satu periode (dalam hal ini satu periode 1 tahun) untuk menentukan probabilitas pada periode berikutnya atau 1 tahun pertama dan kedua setelah penelitian digunakan dalam pengolahan data-data ini.

Pada pengolahan data dengan proses Rantai Markov order satu ini terbagi atas beberapa bagian langkah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Langkah tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menghitung perolehan pangsa pasar masing-masing merek handphone saat ini (saat dilakukan penelitian) dari hasil pengumpulan data-data kuesioner. 2. Menghitung pola perpindahan merk (Brand Switching) masing-masing merek

handphone dari data-data yang dikumpulkan sehingga diketahui juga informasi pangsa pasar sesungguhnya (setelah dilakukan penelitian).

3. Menghitung hasil informasi tentang kemungkinan atau kemampuan produk untuk mempertahankan jumlah penggunanya, kemungkinan pengguna produk berpindah ke produk lainnya, serta kemungkinan suatu produk mendapatkan pengguna dari produk lain.

4. Menghitung peramalan pangsa pasar merek handphone untuk periode berikutnya yang terdiri dari periode pertama setelah penelitian dan periode kedua setelah penelitian.


(30)

PEMBAHASAN

5.1 Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data guna memperoleh data yang diinginkan.

5.1.1 Responden

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, peneliti melakukan survey pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden. Dari 20 responden itu 18 responden yang berpindah merek. Hasil dari survey pendahuluan tersebut menjadi dasar untuk pembuatan kuesioner sesungguhnya dan penelitian selanjutnya, terutama dalam penentuan banyaknya sampel yang harus diambil masing-masing departemen agar proporsional sesuai dengan jumlahnya. Dari survey tersebut ada 125 mahasiswa yang dipilih secara random di FMIPA USU dengan komposisi sebagai berikut : 19 mahasiswa departemen Matematika, 18 mahasiswa departemen Fisika, 17 mahasiswa depatemen Kimia, 18 mahasiswa departemen Biologi, 27 mahasiswa departemen Sistem Informasi, 26 mahasiswa departemen Teknik Informatika. Dan dari kuesioner-kuesioner yang disebar tersebut, semua mahasiswa mengembalikan kuesioner-kuesioner dan mengisi lengkap semua pertanyaan yang disediakan.


(31)

Metode pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan probability sampling yaitu menggunakan metode sampling acak sederhana. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil sampel acak sederhana secara proporsional pada masing-masing departemen dengan maksud agar jumlah sampel untuk masing-masing departemen proporsional sesuai dengan jumlah populasinya, dimana ukuran sampel setiap departemen diambil secara proporsional dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut (Cochran, 1991) :

n =

( )

(4.1) =

(4.2) =

(4.3)

Keterangan : N = populasi

= jumlah populasi tiap departemen = jumlah sampel tiap departemen = perkiraan jumlah sampel n = jumlah sampel yang diambil

= tingkat kepercayaan = 0.05

Z = nilai distribusi normal (untuk = 0.05, = 1.96)

d = batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam menetapkan rata-rata sampel = 0.05

p = proporsi kesuksesan responden yang berpindah merek q = 1- p

Sebelum dilakukan pengambilan sampel, terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner ke 20 responden. Dari 20 responden itu


(32)

terdapat 18 responden yang mengisi kuesioner dengan benar sesuai harapan peneliti, maka proporsi kesuksesan subyek dalam mengisi kuesioner adalah p = 0.90 sehingga diperoleh q = 0.10. Dengan menggunakan batas kesalahan yang bisa ditoleransi dalam menetapkan rata-rata sebesar 5 %, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut :

= .

. (0.90)(0.10) =138.298

n = . . =

.

. = 125.156≈ 125

Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 125. Adapun hasil perhitungan proporsi sampel tiap departemen ditampilkan dalam Tabel 4.1 sebagai berikut :

Tabel 4.1 : Jumlah Sampel Tiap Departemen No Departemen

1 Matematika 202 19

2 Fisika 193 18

3 Kimia 176 17

4 Biologi 193 18

5 Teknik Informatika 285 27

6 Sistem Informatika 272 26

Jumlah 1321 125

4.1.3 Penyebaran Kuesioner

Sebelum dilakukan penyebaran kuesioner, kuesioner tersebut telah diujikan terhadap beberapa responden kecil yang ternyata ada beberapa responden tidak menjawab sesuai dengan keinginan peneliti. Sehingga dilakukan beberapa pembenahan pada kuesioner yang baru sehingga responden tidak mengalami kesulitan lagi dalam menjawab pada kuesioner selanjutnya. Kuesioner disebar kepada responden di FMIPA USU.


(33)

4.2 Pengolahan Data

Atas dasar kuesioner yang telah diisi tersebut maka selanjutnya dilakukan analisa data kemudian diberikan interpretasi

4.2.1 Merek Handphone yang Dipilih Responden

Dari kuesioner yang terkumpul diperoleh data bahwa merek-merek handpone yang digunakan oleh responden adalah seperti tabel berikut :

Tabel 4.2 Merek Handphone dan Jumlah Pengguna No Merek HP Pengguna Saat ini

Sept’ 2010 Proporsi

1 Nokia 58 46.4 %

2 Sony Ericsson 26 20.8 %

3 Samsung 10 8 %

4 Motorola 7 5.6 %

5 Blackbery 5 4 %

6 To Call 4 3.2 %

7 Mito 4 3.2 %

8 Siemen 2 1.6 %

9 Lainnya 9 7.2 %

Jumlah 125 100 %

Dari tabel terlihat bahwa 3 merek yang paling digemari responden adalah Nokia (46.4%), Sony Ericsson (20.8%), Samsung (8%), selanjutnya Motorola (5.6%), Blackbery (4%), To Call (3.2%), Mito (3.2%), Siemen (1.6%), sementara merek lainnya merupakan gabungan dari beberapa merek lain.

Alasan yang dikemukakan oleh responden dalam memilih merek handpohone saat ini disajikan dalam Tabel 4.3.


(34)

Tabel 4.3 Alasan Responden Memilih Merek Handphone

No Alasan Memilih Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya

1 Sekedar Mencoba 1 1 1 - - - - 3

2 Anjuran Teman 2 1 1 - - - 1 -

-3 Bentuknya 2 6 5 1 - - - -

-4 Harganya Murah 8 - - 3 1 - 3 2 4

5 Daya Tahan 32 1 - - 1 - - -

-6 Alat Komunikasi 4 1 1 1 - - - -

-7 Fiturnya Lengkap 7 12 1 2 - 5 - 2 1

8 Model Bervariasi 2 4 1 - - -

-9 Adanya Promosi - - - 1

Total Responden 58 26 10 7 2 5 4 4 9

Dalam Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa konsumen banyak menggunakan Nokia karena faktor daya tahan, harganya murah, serta fiturnya lengkap. Sony Ericsson dipilih karena fiturnya lengkap, bentuknya dan modelnya bervariasi. Sedangkan Samsung banyak dipilih karena faktor bentuknya yang dianggap menarik. Motorola dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap. Blackbery dipilih karena fiturnya lengkap. To Call dipilih karena harganya murah. Mito dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap. Sedangkan merek lainnya banyak dipilih karena anjuran teman dan harganya murah.

4.2.2 Perhitungan Pangsa Pasar Awal

Berdasarkan kuesioner dan hasil perhitungan kita bisa mengetahui pangsa pasar (Market Share) awal merek-merek handphone yang digunakan oleh responden. Merek handphone Nokia menguasai pasar mahasiswa saat ini dan menjadi Market Leader sebesar 58 responden atau 46.4 %. Merek handphone Sony Ericsson menjadi Market


(35)

20.6 %. Urutan berikutnya Samsung sebanyak 10 responden atau 8 %, Motorola sebanyak 7 responden atau 5.6 %, Blackbery 5 responden atau 4 %, Mito dan To Call masing-masing sebanyak 4 responden atau 3.2 %, Siemen 2 responden atau 1.6 % dan sementara lainnya merupakan gabungan dari beberapa merek yang diminati hanya oleh satu orang responden saja dengan total gabungan sebanyak 9 responden atau 7.2 %. Samsung, Motorola, Blackbery, Mito, To Call, Siemen, dan merek lainnya disebut Market Nitcher karena pangsa pasarnya dibawah 10 %.

Selanjutnya masing-masing perolehan pangsa pasar awal dari masing-masing merek handphone akan disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Perolehan Pangsa Pasar Awal Merek Handphone No Merek HP Pengguna Periode Pertama

Sept’ 2010

Market Share

1 Nokia 58 46.4 %

2 Sony Ericsson 26 20.8 %

3 Samsung 10 8 %

4 Motorola 7 5.6 %

5 Siemen 5 4 %

6 To Call 4 3.2 %

7 Blackbery 4 3.2 %

8 Mito 2 1.6 %

9 Lainnya 9 7.2 %

Jumlah 125 100 %

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh informasi pangsa pasar awal yang dijadikan sebagai acuan untuk mempertimbangkan perhitungan selanjutnya.

4.2.3 Analisa Perpindahan Merek Handphone

Selera pengguna sering berubah dalam menggunakan suatu produk. Perpindahan merek handphone adalah gejala yang umum terjadi dikalangan konsumen mahasiswa maupun konsumen pada umumnya. Selanjutnya adalah proses menghitung data bagi responden yang pernah berganti merek dalam 1 tahun terakhir yang menghasilkan


(36)

pola perpindahan merek handphone satu ke merek handphone lainnya, sehingga dapat diketahui perolehan data masing-masing pengguna handphone yang sesungguhnya.

Dari hasil pengolahan data-data kuesioner diperoleh 125 responden yang mengisi kuesioner dengan benar, diperoleh ada 58 responden atau 46.4% pernah berganti merek.

Untuk memahami lebih jelas tentang pergeseran selera atau perpindahan konsumen dari satu merek handphone ke merek handphone lainnya yang disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Jumlah Pengguna Handphone Saat Ini dan 1 Tahun Yang Lalu

No Merek HP Pengguna

Sebelumnya Perolehan Kehilangan

Pengguna Saat ini

1 Nokia 65 20 27 58

2 Sony Ericsson 23 16 13 26

3 Samsung 9 4 3 10

4 Motorola 8 1 2 7

5 Siemen 8 0 6 2

6 Blackbery 1 4 0 5

7 To Call 1 3 0 4

8 Mito 2 2 0 4

9 Lainnya 8 8 7 9

Total 125 58 58 125

Tabel 4.5 memperlihatkan Nokia sebagai merek yang paling diminati, saat ini digunakan oleh 58 orang dari 125 responden, ini mengalami perubahan dari pengguna Nokia 1 tahun yang lalu yaitu digunakan oleh 65 orang atau telah kehilangan 7 pelanggan. Dimana Nokia memperoleh tambahan dari merek lain sebanyak 20 orang tetapi kehilangan sebanyak 27 orang yang berpindah ke merek lain. Merek handphone yang diminati kedua setelah Nokia adalah Sony Ericsson. Sony Ericsson yang sebelumnya digunakan oleh 23 orang, saat ini meningkat menjadi 26 orang atau bertambah 3 pelanggan dari 1 tahun yang lalu. Ini disebabkan terdapat 16 orang yang berpindah dari merek lain ke Sony Ericsson, tetapi kehilangan 13 orang yang berpindah ke merek lain. Selanjutnya Samsung yang semula diminati oleh 9 orang


(37)

orang kini menjadi 7 orang dikarenakan hanya memperoleh tambahan 1 orang dari merek lain tetapi kehilangan 2 orang yang berpindah ke merek lainnya. Siemen semula dipilih oleh 8 responden, saat ini tinggal 2 orang, karena 6 orang berpindah ke merek lain. Blackbery yang semula hanya dipilih 1 responden, kini menjadi 5 orang, karena memperoleh tambahan 4 orang dari merek lain. To Call yang sebelumnya diminati oleh 1 responden bertambah menjadi 4 orang karena memperoleh tambahan dari merek lain sebanyak 3 orang. Mito semula digunakan oleh 2 responden memperoleh tambahan 2 orang, saat ini menjadi 4 orang.

Secara lebih rinci, data-data perolehan dan kehilangan pengguna pada setiap merek handphone diperlihatkan dalam tabel 4.6 dan Tabel 4.7. Tabel 4.6 berisi tentang data perolehan pelanggan pada pengguna handphone. Tabel 4.7 berisi tentang data kehilangan pelanggan pada pengguna handphone.

Tabel 4.6 Data Perolehan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone

Merek Handphone Perolehan Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya

Nokia – 8 2 1 4 0 0 0 5

Sony Ericsson 12 – 1 0 2 0 0 0 1

Samsung 3 1 – 0 0 0 0 0 0

Motorola 1 0 0 – 0 0 0 0 0

Siemen 0 0 0 0 – 0 0 0 0

Blackbery 2 2 0 0 0 – 0 0 0

To Call 2 0 0 0 0 0 – 0 1

Mito 2 0 0 0 0 0 0 – 0

Lainnya 5 2 0 1 0 0 0 0 –

Jumlah 27 13 3 2 6 0 0 0 7

Kehilangan

Pada Tabel 4.6 menunjukkan data bahwa Nokia memperoleh tambahan 20 orang, yaitu berasal dari Sony Ericsson 8 orang, Samsung 2 orang, Motorola 1 orang,


(38)

tambahan 16 orang, yaitu berasal dari Nokia 12 orang, Samsung 1 orang, Siemen 2 orang dan dari merek lainnya 1 orang. Samsung memperoleh tambahan 4 orang, dari Nokia 3 orang dan dari Sony Ericsson 1 orang. Motorola hanya memperoleh tambahan 1 orang dari Nokia. Siemen tidak memperoleh tambahan. Blackbery memperoleh tambahan 4 orang dari Nokia dan Sony Ericsson masing-masing 2 orang. To call memperoleha tambahan dari Nokia 2 orang dan merek lainnya 1 orang. Mito memperoleh tambahan 2 orang dari Nokia. Sementara 8 orang berpindah ke merek lain yakni 5 orang dari Nokia, 2 orang dari Sony Ericsson, dan 1 orang dari Motorola.

Tabel 4.7 Data Kehilangan Pelanggan Pada Berbagai Merek Handphone

Merek Handphone Kehilangan Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya

Nokia – 12 3 1 0 2 2 2 5

Sony Ericsson 8 – 1 0 0 2 0 0 2

Samsung 2 1 – 0 0 0 0 0 0

Motorola 1 0 0 – 0 0 0 0 1

Siemen 4 2 0 0 – 0 0 0 0

Blackbery 0 0 0 0 0 – 0 0 0

To Call 0 0 0 0 0 0 – 0 0

Mito 0 0 0 0 0 0 0 – 0

Lainnya 5 1 0 0 0 0 1 0 –

Jumlah 20 16 4 1 0 4 3 2 8

Perolehan

Tabel 4.7 menjelaskan data kehilangan pengguna handphone yang berpindah ke merek lain. Nokia kehilangan pengguna sebanyak 27 orang, yaitu 12 orang beralih ke Sony Ericsson, 3 orang ke Samsung, 1 orang ke Motorola, beralih ke Blackbery, To Call, dan Mito masing-masing 2 orang, dan 5 orang beralih ke merek lainnya. Sedangkan Sony Ericsson kehilangan pengguna sebanyak 13 orang, dimana 8 orang beralih ke Nokia, 1 orang ke samsung, 2 orang ke Blackbery, dan 2 orang ke merek lainnya. Samsung kehilangan 3 orang pengguna, yaitu 2 orang ke Nokia dan 1 orang ke Sony Ericsson. Motorola kehilangan 2 orang pengguna, yaitu 1 orang ke Nokia dan


(39)

1 orang ke merek lain. Siemen kehilangan 6 orang pelanggan, dimana 4 orang beralih ke Nokia, dan 2 orang beralih ke Sony Ericsson. Sementara pengguna Blackbery, To Call, dan Mito tidak ada yang berpindah merek.

Tabel 4.8 merupakan tabel yang memperlihatkan pola perpindahan merek dari satu merek ke merek lainnya. Baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini. Pengguna Nokia yang saat ini berjumlah 58 orang berasal dari 38 orang pengguna yang loyal, 8 orang berpindah dari Sony Ericsson, 2 orang dari Samsung, 1 orang dari Motorola, 4 orang dari Siemen dan 5 orang dari merek lainnya. Pengguna Sony Ericsson yang saat ini berjumlah 26 orang berasal dari 10 orang pengguna yang loyal, 12 orang berpindah dari Nokia, 1 orang dari Samsung, 2 orang dari Siemen, dan 1 orang dari merek lainnya. Demikian seterusnya untuk merek-merek lainnya dapat dibaca baris (horizontal) merupakan merek yang dipilih sebelumnya dan kolom (vertikal) sebagai merek yang dipilih saat ini.

Yang menarik adalah bahwa setiap merek memiliki pengguna yang loyal. Seperti Nokia yang loyal sebanyak 38 orang, Sony Ericsson 10 orang, Samsung dan Motorola masing-masing 6 orang, Siemen hanya 2 orang, Blackbery dan To Call masing-masing hanya 1 orang dan Mito terdapat 2 orang.

Tabel 4.8 Brand Switching Patern

Da ri M er ek Merek Handphone Ke Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya R es pond en S ebe lum ny a

Nokia 38 12 3 1 0 2 2 2 5 65

Sony Ericsson 8 10 1 0 0 2 0 0 2 23

Samsung 2 1 6 0 0 0 0 0 0 9

Motorola 1 0 0 6 0 0 0 0 1 8

Siemen 4 2 0 0 2 0 0 0 0 8

Blackbery 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1

To Call 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

Mito 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2


(40)

Resp. Saat ini 58 26 10 7 2 5 4 4 9 125 Dan bila diasumsikan bahwa pergeseran diantara merek handphone dianggap stabil maka dapat dibuat probabilitas transisinya seperti pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Probabilitas Transisi

Da ri M er ek Merek Handphone Ke Merek Noki a S ony Er ic ss on S am sung M ot or ol a S ie m en B la ckbe ry To c al l M it o La innya

Nokia 0.58 0.18 0.05 0.02 0 0.03 0.03 0.03 0.08

Sony Ericsson 0.35 0.43 0.04 0 0 0.09 0 0 0.09

Samsung 0.22 0.11 0.67 0 0 0 0 0 0

Motorola 0.125 0 0 0.75 0 0 0 0 0.125

Siemen 0.5 0.25 0 0 0.25 0 0 0 0

Blackbery 0 0 0 0 0 1 0 0 0

To Call 0 0 0 0 0 0 1 0 0

Mito 0 0 0 0 0 0 0 1 0

Lainnya 0.625 0.125 0 0 0 0 0.125 0 0.125

Market Share 0.46 0.21 0.08 0.06 0.02 0.04 0.03 0.03 0.07 Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa pelanggan Nokia yang loyal adalah 58 %, berpindah dari Nokia ke Sony Ericsson 18 %, berpindah ke Samsung 5 %, berpindah ke Motorola 2 %, berpindah ke Blackbery, To Call, Mito masing-masing 3%, dan berpindah ke merek lain 8 %. Untuk Sony Ericsson terdapat 43 % pelanggan yang loyal, 35 % pelanggan yang berpindah ke merek Nokia, 4% pelanggan berpindah ke merek Samsung, 9 % pelanggan berpindah ke merek Blackbery, dan 9 % berpindah ke merek lainnya. Pelanggan Samsung yang berpindah ke merek Nokia 22 %, berpindah ke merek Sony Ericsson 11 %, dan 67 % pelanggan loyal. Sedangkan Blackbery, To Call, dan Mito memiliki pelanggan yang loyal masing-masing 100%.

Sedangkan baris paling bawah menunjukkan pangsa pasar saat ini (September 2010) untuk semua jenis merek handphone.


(41)

Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat dihitug dengan menggunakan rumus 2.6 yakni dengan mengalikan pangsa pasar pada periode pertama dengan matriks probabilitas transisi. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui (0) dan matriks probabilitas transisi P sebagai berikut :

MK(0) =[0.46 0.21 0.08 0.06 0.02 0.04 0.03 0.03 0.07] dan P = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢

⎡ 0.58 0.18 0.05 0.02 0 0.03 0.03 0.03 0.08

0.35 0.43 0.04 0 0 0.09 0 0 0.09

0.22 0.11 0.67 0 0 0 0 0 0

0.125 0 0 0.75 0 0 0 0 0.125

0.5 0.25 0 0 0.25 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0

0.625 0.125 0 0 0 0 0.125 0 0.125⎦⎥

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤

Untuk memprediksi pangsa pasar produk-produk handphone tersebut pada periode kedua yaitu 1 tahun pertama berikutnya maka didapatkan pangsa pasar periode kedua sebagai berikut :

(1) = (0).

(1) = [0.420 0.196 0.085 0.054 0.005 0.073 0.053 0.044 0.073]

Dan prediksi pangsa pasar pada berbagai merek handphone pada periode ketiga, yaitu 1 tahun kedua berikutnya adalah sebagai berikut :

(2) = (1)

(2) = [ 0.386 0.180 0.086 0.050 0.000 0.103 0.075 0.056 0.068]

Selanjutnya prediksi pangsa pasar berbagai merek handphone yang digunakan mahasiswa FMIPA USU selam 3 periode akan disajikan dalam Tabel 4.10


(42)

Tabel 4.10 Tabel Pangsa Pasar Periode Pertama, Periode Kedua, dan Periode Ketiga

No Merek HP Pangsa Pasar

Periode Pertama

Pangsa Pasar Periode Kedua

Pangsa Pasar Periode Ketiga

1 Nokia 46% 42% 38.60%

2 Sony Ericsson 21% 19.60% 18%

3 Samsung 8% 8.50% 8.60%

4 Motorola 6% 5.40% 5%

5 Siemen 2% 0.50% 0%

6 Blackbery 4% 7.30% 10.30%

7 To Call 3% 5.30% 7.50%

8 Mito 3% 4.40% 5.60%

9 Lainnya 7% 7.30% 6.80%

Total 100% 100% 100%

Pada tabel 4.10 dapat dilihat bagaimana pangsa pasar berbagai merek handphone yang dipakai oleh mahasiswa FMIPA USU. Nokia sebagai merek yang digemari ternyata pangsa pasarnya secara perlahan semakin berkurang, yang semula pada periode pertama 46% kemudian menjadi 42% pada periode kedua, dan tinggal 38.6% pada periode ketiga. Pangsa pasar Sony Ericsson juga secara perlahan berkurang, jika pada periode pertama mencapai 21%, pada periode kedua menjadi 19.6%, dan pada periode ketiga menjadi 18%. Samsung pada periode pertama memiliki pangsa pasar 8%, periode kedua mengalami kenaikan menjadi 8.5%, dan pada periode ketiga naik kembali menjadi 8.6%. Pangsa pasar Motorola pada periode pertama 6% mengalami penurunan pada periode kedua 5.4% dan periode ketiga 5%. Siemen pada periode pertama memiliki pangsa pasar 2% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 0.5% dan di periode ketiga tidak mempunyai pangsa pasar lagi. Pangsa pasar Blackbery pada periode pertama sebesar 4% mengalami kenaikan pada


(43)

periode kedua menjadi 7.3% dan naik kembali pada periode ketiga menjadi 10.3%. To Call semula pangsa pasarnya 3% pada periode kedua meningkat menjadi 5.3%, dan pada periode ketiga menjadi 7.5%. Mito juga mengalami peningkatan pangsa pasar, pada periode pertama 3%, periode kedua menjadi 4.4 % dan pada periode ketiga menjadi 5.6%. Sementara itu merek lainnya pada periode pertama 7%, meningkat menjadi 7.3%, kemudian turun pada periode ketiga menjadi 6.8%. Yang termasuk dalam merek ini seperti LG, Philips, K-Touch, BenQ, O2, Dezzo, dan lain-lain.


(44)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : a. Alasan responden dalam memilih merek handphone :

a. Nokia, dipilih karena daya tahan, harganya murah serta fiturnya yang lengkap.

b. Sony Ericsson, dipilih karena fiturnya lengkap, bentuknya, serta modelnya yang bervariasi.

c. Samsung, dipilih karena bentuknya yang menarik

d. Motorola, dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap e. Blackbery, dipilih karena fiturnya yang lengkap

f. To Call, dipilih karena harganya yang murah

g. Mito, dipilih karena hargaya yang murah dan fiturnya yang lengkap h. Merek lainnya, dipilih karena anjuran teman dan harganya murah.

b. Merek handphone Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Siemen mengalami pergeseran peminatan, Samsung yang cukup stabil pada kisaran 8% selama 2010-2012. Sementara Blackbery, To Call, Mito mengalami peningkatan disetiap periodenya.

c. Nokia, Sony Ericsson, dan Blackbery menguasai pangsa pasar pada periode September 2012

5.2 Saran


(45)

dari satu buah handphone. Dan dalam pengumpulan data, penulis menganjurkan agar dalam pembuatan kuesioner yang akan disebar ke responden lebih mengacu ke sasaran.


(46)

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan Aris Ananda. Jakarta : Mitra Utama.

Anton, Howard. 2005. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi. (Edisi VII Jilid 2). Jakarta : Erlangga.

Cochran, G. William. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rusdiansyah. Jakarta : UI-Press.

Djan, Ismulyana. dan Ruvendi, Ramlan. 2006. Prediksi perpindahan merek handphone di kalangan mahasiswa. Jurnal Ilmiah Binaniaga. Vol. 2 (1)

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid 1). Jakarta : FE–UI Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Karya

Ilmiah. Medan, Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara

Rambe, A. Jabbar M. 2005. Teknik Analisa Rantai Markov dalam Analisa Posisi dan Perpindahan Fungsi Produk Sejenis. Jurnal Sistem Teknik Industri. Vol. 6 (5) : hal. 1-4.

Siagian, P. 2006. Penelitian Operasional. Jakarta : UI-Press.

Siana Halim. 2002. Aplikasi Markov Random Field Pada Masalah Industri. J. Teknik Industri Universitas Kristen Petra. Vol. 4 (1) : hal. 19-25

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

http://yasinta.wordpress.com/2008/09/16/analisa-rantai-markov/ Diakses tanggal 20, Maret 2010.


(1)

31

Untuk melakukan prediksi pangsa pasar pada periode yang akan datang dapat dihitug dengan menggunakan rumus 2.6 yakni dengan mengalikan pangsa pasar pada periode pertama dengan matriks probabilitas transisi. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui (0) dan matriks probabilitas transisi P sebagai berikut :

MK(0) =[0.46 0.21 0.08 0.06 0.02 0.04 0.03 0.03 0.07] dan P = ⎣ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢ ⎢

⎡ 0.58 0.18 0.05 0.02 0 0.03 0.03 0.03 0.08

0.35 0.43 0.04 0 0 0.09 0 0 0.09

0.22 0.11 0.67 0 0 0 0 0 0

0.125 0 0 0.75 0 0 0 0 0.125

0.5 0.25 0 0 0.25 0 0 0 0

0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0

0 0 0 0 0 0 0 1 0

0.625 0.125 0 0 0 0 0.125 0 0.125⎦⎥

⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎥ ⎤

Untuk memprediksi pangsa pasar produk-produk handphone tersebut pada periode kedua yaitu 1 tahun pertama berikutnya maka didapatkan pangsa pasar periode kedua sebagai berikut :

(1) = (0).

(1) = [0.420 0.196 0.085 0.054 0.005 0.073 0.053 0.044 0.073]

Dan prediksi pangsa pasar pada berbagai merek handphone pada periode ketiga, yaitu 1 tahun kedua berikutnya adalah sebagai berikut :

(2) = (1)

(2) = [ 0.386 0.180 0.086 0.050 0.000 0.103 0.075 0.056 0.068]

Selanjutnya prediksi pangsa pasar berbagai merek handphone yang digunakan mahasiswa FMIPA USU selam 3 periode akan disajikan dalam Tabel 4.10


(2)

Tabel 4.10 Tabel Pangsa Pasar Periode Pertama, Periode Kedua, dan Periode Ketiga

No Merek HP Pangsa Pasar Periode Pertama

Pangsa Pasar Periode Kedua

Pangsa Pasar Periode Ketiga

1 Nokia 46% 42% 38.60%

2 Sony Ericsson 21% 19.60% 18%

3 Samsung 8% 8.50% 8.60%

4 Motorola 6% 5.40% 5%

5 Siemen 2% 0.50% 0%

6 Blackbery 4% 7.30% 10.30%

7 To Call 3% 5.30% 7.50%

8 Mito 3% 4.40% 5.60%

9 Lainnya 7% 7.30% 6.80%

Total 100% 100% 100%

Pada tabel 4.10 dapat dilihat bagaimana pangsa pasar berbagai merek handphone yang dipakai oleh mahasiswa FMIPA USU. Nokia sebagai merek yang digemari ternyata pangsa pasarnya secara perlahan semakin berkurang, yang semula pada periode pertama 46% kemudian menjadi 42% pada periode kedua, dan tinggal 38.6% pada periode ketiga. Pangsa pasar Sony Ericsson juga secara perlahan berkurang, jika pada periode pertama mencapai 21%, pada periode kedua menjadi 19.6%, dan pada periode ketiga menjadi 18%. Samsung pada periode pertama memiliki pangsa pasar 8%, periode kedua mengalami kenaikan menjadi 8.5%, dan pada periode ketiga naik kembali menjadi 8.6%. Pangsa pasar Motorola pada periode pertama 6% mengalami penurunan pada periode kedua 5.4% dan periode ketiga 5%. Siemen pada periode pertama memiliki pangsa pasar 2% mengalami penurunan pada periode kedua menjadi 0.5% dan di periode ketiga tidak mempunyai pangsa pasar lagi. Pangsa pasar Blackbery pada periode pertama sebesar 4% mengalami kenaikan pada


(3)

33

periode kedua menjadi 7.3% dan naik kembali pada periode ketiga menjadi 10.3%. To Call semula pangsa pasarnya 3% pada periode kedua meningkat menjadi 5.3%, dan pada periode ketiga menjadi 7.5%. Mito juga mengalami peningkatan pangsa pasar, pada periode pertama 3%, periode kedua menjadi 4.4 % dan pada periode ketiga menjadi 5.6%. Sementara itu merek lainnya pada periode pertama 7%, meningkat menjadi 7.3%, kemudian turun pada periode ketiga menjadi 6.8%. Yang termasuk dalam merek ini seperti LG, Philips, K-Touch, BenQ, O2, Dezzo, dan lain-lain.


(4)

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah : a. Alasan responden dalam memilih merek handphone :

a. Nokia, dipilih karena daya tahan, harganya murah serta fiturnya yang lengkap.

b. Sony Ericsson, dipilih karena fiturnya lengkap, bentuknya, serta modelnya yang bervariasi.

c. Samsung, dipilih karena bentuknya yang menarik

d. Motorola, dipilih karena harganya murah dan fiturnya lengkap e. Blackbery, dipilih karena fiturnya yang lengkap

f. To Call, dipilih karena harganya yang murah

g. Mito, dipilih karena hargaya yang murah dan fiturnya yang lengkap h. Merek lainnya, dipilih karena anjuran teman dan harganya murah.

b. Merek handphone Nokia, Sony Ericsson, Motorola, dan Siemen mengalami pergeseran peminatan, Samsung yang cukup stabil pada kisaran 8% selama 2010-2012. Sementara Blackbery, To Call, Mito mengalami peningkatan disetiap periodenya.

c. Nokia, Sony Ericsson, dan Blackbery menguasai pangsa pasar pada periode September 2012

5.2 Saran

Pada penelitian hanya dibatasi pada penggunaan satu buah handphone. Diharapkan pada penelitian selanjutnya, peneliti mampu mengembangkan pada penggunaan lebih


(5)

35

dari satu buah handphone. Dan dalam pengumpulan data, penulis menganjurkan agar dalam pembuatan kuesioner yang akan disebar ke responden lebih mengacu ke sasaran.


(6)

Aaker, David A. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Terjemahan Aris Ananda. Jakarta : Mitra Utama.

Anton, Howard. 2005. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi. (Edisi VII Jilid 2). Jakarta : Erlangga.

Cochran, G. William. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rusdiansyah. Jakarta : UI-Press.

Djan, Ismulyana. dan Ruvendi, Ramlan. 2006. Prediksi perpindahan merek handphone di kalangan mahasiswa. Jurnal Ilmiah Binaniaga. Vol. 2 (1)

Kotler, Philip. 1993. Manajemen Pemasaran. (Edisi VII Jilid 1). Jakarta : FE–UI Lubis, Arlina Nurbaity. 2004. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis. Karya

Ilmiah. Medan, Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara

Rambe, A. Jabbar M. 2005. Teknik Analisa Rantai Markov dalam Analisa Posisi dan Perpindahan Fungsi Produk Sejenis. Jurnal Sistem Teknik Industri. Vol. 6 (5) : hal. 1-4.

Siagian, P. 2006. Penelitian Operasional. Jakarta : UI-Press.

Siana Halim. 2002. Aplikasi Markov Random Field Pada Masalah Industri. J. Teknik Industri Universitas Kristen Petra. Vol. 4 (1) : hal. 19-25

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

http://yasinta.wordpress.com/2008/09/16/analisa-rantai-markov/ Diakses tanggal 20, Maret 2010.