Rumusan Masalah Batasan Masalah Konsep Psikologi Sastra

Penulis lebih tertarik untuk menelaah dan menjadikan Rojak sebagai objek kajian dalan penelitian sastra karena menurut penulis novel ini memiliki keunikan tersendiri. Sehingga menggugah penulis untuk meneliti novel ini lebih jauh dari aspek struktural dan aspek psikologisnya. Ada banyak unsur yang membangun struktur Rojak, seperti alur, penokohan, gaya bahasa, amanat, dan tema.

1.2 Rumusan Masalah

Karya sastra merupakan dunia kemungkinan. Atau dengan kata lain pembaca akan berhadapan dengan karya sastra, dan karya sastra tersebut akan berhadapan dengan kemungkinan penafsiran. Setiap pembaca akan memiliki penafsiran dan pendapat yang berbeda terhadap karya sastra yang telah dibacanya. Hal ini dapat menyebabkan lahirnya beragam teori dan pendekatan terhadap karya sastra tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis akan menganalisis tentang unsur-unsur yang membangun karya sastra, yaitu: a. alur b. perwatakan c. latar d. tema Selain struktur novel tersebut, penelitian ini juga memaparkan keadaan psikologis tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Rojak , seperti: a. kesepian b. frustasi c. kepribadian Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Karya sastra mengandung berbagai persoalan hidup dan kehidupan manusia. Dengan kata lain, karya sastra merupakan kompleksitas dalam kehidupan manusia. Di dalamnya tertuang berbagai bentuk kehidupan manusia. Untuk membahas permasalahan yang bersifat kompleks dalam sebuah karya sastra, diperlukan batasan masalah agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan judul penelitian ini, masalah penelitian dibatasi dengan hanya menggambarkan unsur intrinsik dan keadaan psikologis tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Rojak seperti kesepian, frustasi dan kepribadian. Pada akhirnya, semua ruang lingkup pembahasan ini merupakan sebuah deskripsi yang disertai analisis untuk memberikan pemahaman kepada pembaca terhadap novel Rojak.

1.4 Tujuan dan Manfaat

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menguraikan unsur-unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Rojak. 2. Menguraikan keadaan psikologis tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel Rojak.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk : 1. Memperkaya pengkajian karya sastra Indonesia. Universitas Sumatera Utara 2. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa Sastra Indonesia tentang nilai dan makna karya sastra. 3. Memperkaya bidang ilmu sastra dan mengembangkan lebih lanjut dengan mengkaji aspek lain dari sastra Indonesia. Universitas Sumatera Utara BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa konsep, yaitu: a. psikosastra b. kesepian c. frustasi d. kepribadian

a. Psikologi Sastra

Psikologi secara sempit dapat diartikan sebagai ilmu tentang jiwa. Selanjutnya kalaulah kita perhatikan definisi-definisi yang dikemukakan oleh para ahli psikologi, ternyata psikologi mendasarkan suatu pendapat tentang adanya hubungan perbuatan dengan jiwa manusia. Jadi, psikologi itu merupakan suatu ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tingkah laku manusia itu sebagai manifestasi hidup kejiwaan seseorang. Untuk memahami kehidupan manusia itu diperlukan suatu pemahaman khusus tentang eksistensi manusia tersebut, berarti mengetahui pula aspirasi, perasaan, cita-cita dan gejolak-gejolak jiwa manusia. Psikologi berdasarkan objeknya masih terbagi lagi menjadi psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, dan psikologi umum, atau psikologi sosial. Universitas Sumatera Utara Namun karena pembahasan ini bukan maksudnya mengetengahkan psikologi secara mendalam, maka segenap aspek yang menyangkut psikologi tersebut tidak disinggung lebih jauh. Yang perlu dibahas adalah kaitan psikologi dengan sastra. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa psikologi akan memperhatikan dan mempelajari pengaruh lingkungan dan proses waktu terhadap pembentukan watak dan tingkah laku manusia. Psikologi dan sastra keduanya berfungsi untuk memperkaya pengalaman manusia dan keduanya juga berusaha menyadarkan manusia untuk dapat mengenal dirinya sendiri. Fenomena Sastra sebagai Cermin Kepribadian Sastra merupakan karya kreatif dari sebuah proses pemikiran untuk menyampaikan ide, pengalaman dan sistem berpikir atau teori. Hal ini sejalan dengan Hardjana 1981:10 bahwa sastra sebagai pengungkapan baku dari apa yang telah disaksikan, dialami, dan dirasakan orang mengenai segi-segi kehidupan. Pada hakikatnya, sastra itu menggambarkan keadaan manusia dalam lingkungan masyarakatnya. Sebuah karya sastra dengan kedalaman pemikiran sang penulis akan mampu menggambarkan tentang karekteristik suatu bangsa di samping cerita yang ditampilkannya. Namun tidak selamanya suatu peristiwa yang terjadi selalu diikuti dengan lahirnya sebuah karya sastra. Ada kalanya suatu karya sastra tidak dapat menggambarkan kehidupan ataupun keadaan psikis masyarakat yang sesuai lagi dengan keadaan masyarakatnya pada saat itu. Kita harusnya ingat bahwa karya sastra adalah dunia di dalam karya sastra yang berarti imajinasi sastrawan sangat berperan dalam menghasilkan karya sastra tersebut. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian jelaslah bahwa sastra merupakan penggabungan antara kenyataan dengan imajinasi. Pengertian Strukturalisme Dalam sebuah novel terdapat pengelompokan-pengelompokan yang didasarkan atas keterkaitan atau hubungan keteraturan urutan-urutan hubungan tersebut menunjukkan bahwa karya sastra itu mempunyai stuktur. Hubungan yang saling terkait itu bersifat tetap, artinya tidak bergantung atas sebuah novel tertentu saja. Menurut Luxemburg 1992, struktur atau strukturalisme adalah sesuatu yang saling terkait dan teratur, kaitan-kaitan itu dilakukan oleh seorang peneliti berdasarkan observasinya. Di dalam keterkaitan dan keterpaduan struktur akan terkandung keseluruhan makna yang ada. Maren-grisebach dalam Junus, 1981:17 menyatakan bahwa strukturalisme memiliki tiga pengertian. Pertama, saling berhubungan dengan unsur-unsur dalam sebuah karya sastra atau adanya suatu sistem interaksi antara unsur-unsur pembentukannya. Pengertian kedua, strukturalisme yang abstrak menyatukan hal-hal yang berbeda. Biasanya bertujuan untuk mendapatkan suatu hukum universal. Yang ketiga, strukturalisme adalah sesuatu yang tidak mengenal sejarah karena perkara tersebut akan berlaku selama-lamanya. Universitas Sumatera Utara

b. Kesepian