BAB IV HASIL PENELITIAN NOVEL ROJAK KARYA FIRA BASUKI
4.1 Unsur-unsur Intrinsik yang Terdapat dalam Novel Rojak
a. Tema Tema merupakan dasar cerita. Dari keseluruhan cerita akan tergambar apa yang
sebenarnya ingin disampaikan oleh pengarang. Tema dalam suatu karya sastra baik roman maupun cerpen adalah pokok persoalan yang sangat penting, karena karya sastra
tanpa tema tidak ada artinya sama sekali. Tema biasanya tidak diuraikan secara jelas dan terang tanpa tersirat di dalam keseluruhan cerita.
Tema biasanya bersifat netral, tidak memihak pada suatu dogma tertentu.mungkin saja dalam pemecahannya seorang pengarang akan bersifat lebih individualistis. Novel
yang lebih luas dari cerita pendek sudah tentu tidak hanya membicarakan satu persoalan saja. Namun dari persoalan itu secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan mengenai
tema apa yang diungkapkan oleh pengarang. Secara umum, para pengkritik sastra dan peneliti sastra melihat tema sebuah karya
sastra berdasarkan motif. Motif tersebut ialah suatu kejadian-kejadian dan sesuatu yang sering diulang-ulang pengarang. Dalam sebuah karya sastra, banyak persoalan yang
muncul, tetapi tidak semua persoalan itu bisa dianggap sebagai tema. Mursal Esten 1982:92mengatakan bahwa:
“Untuk menentukan persoalan mana yang merupakan tema, pertama tentulah dilihat persoalan mana yang paling menonjol. Kedua ,secara
kuantitatif persoalan mana yang paling banyak menimbulkan konflik, konflik yang melahirkan peristiwa-peristiwa. Cara yang ketiga ialah
menentukan menghitung waktu penceritaan, yaitu yang diperlukan
Universitas Sumatera Utara
untuk menceritakan peristiwa-peristiwa ataupun tokoh-tokoh di dalam sebuah karya sastra.”
Dari seluruh keterangan mengenai tema di atas dapat dikemukakan bahwa tema adalah pokok pikiran suatu karangan yang biasanya dikhususkan kepada suatu karya
sastra. Pokok pikiran tersebut terselip dalam setiap penceritaan baik yang berbentuk rentetan peristiwa maupun melalui dialog-dialog yang terjadi dan dilakukan oleh tokoh-
tokoh cerita itu. Tema dalam novel ini Rojak ini adalah tentang kegalauan hati seorang isteri yang
bernama Janice yang sering berselisih paham dengan suaminya dan mertuanya karena perbedaan budaya di dalam pernikahan mereka. Di mana Janice adalah seorang wanita
yang berasal dari kelurga Cina Malaka dan suaminya Setyo yang berasal dari keluarga Jawa ningrat yang masih sangat kental dengan budayanya walaupun mereka tinggal di
Singapore. Janice juga merasa ibu mertuanya terlalu ikut campur dalam urusan rumah tangganya. Sehingga suaminya juga tidak perduli lagi dengan perasaan Janice dan malah
membela ibunya yang ia juga sepenuhnya menyadari bahwa apa yang dilakukan ibunya itu salah.
b. Alur Plot atau alur cerita adalah salah satu unsur yang sangat penting dalam novel atau
karya sastra lainnya. Menarik tidaknya suatu karya sastra umumnya bergantung kepada tema dan plot. Untuk menentukan plot dalam suatu cerita, tidaklah cukup dengan
membaca karya itu sekali saja, tetapi pembaca harus membaca berulang-ulang, karena
Universitas Sumatera Utara
plot adalah benang halus yang menghubungkan dan mengikat tiap-tiap kejadian yang berhubungan satu sama lain dan merupakan hubungan sebab akibat.
Alur sebuah cerita, baik berbentuk novel ataupun berbentuk cerita pendek pada umumnya dapat dibagi-bagi. Secara umum alur dimulai dari suatu perkenalan, peristiwa
mulai bergerak, peristiwa memuncak, puncak, dan diakhiri dengan peleraian atau penyelesaian. Secara ringkas dapatlah dikatakan bahwa alur adalah kesinambungan
peristiwa-peristiwa yang dijalin di dalam suatu cerita fiksi yang utuh. Kusdiratin dkk 1978:85 mengatakan bahwa:
“ Struktur karangan berupa naskah, cerita atau novel secara tradisional dinamakan plot.”
Dick Hartoko ed, 1984: 149 : “ Yang dinamakan alur ialah konstruksi yang dibuat pembaca mengenai
sebuah deretan peristiwa yang secara logic dan kronologik saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku.”
Dari kedua pendapat di atas terlihat bahwa yang menyangkut alur tersebut terutama sekali struktur atau konstruksi yang terdapat di dalam sebuah cerita, terutama
sekali di dalam menyusun peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita tersebut. Pada keterangan Hartoko mengenai alur disebutkan deretan peristiwa secara logik
dan kronologik. Peristiwa secara logik artinya peristiwa yang berderet secara logika, satu peristiwa merupakan lanjutan peristiwa yang lain dalam hubungan kausalitas atau sebab
akibat. Sedangkan deretan peristiwa secara kronologik berarti peristiwa-peristiwa yang terjadi disusun berdasarkan urutan waktu kejadian, bersifat temporal dan dapat saja tidak
bersifat kausalitas. Hartoko tidak mengutamakan sifat kausalitas tersebut.dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa alur adalah struktur atau deretan peristiwa dan
Universitas Sumatera Utara
kejadian yang dialami oleh para pelaku cerita fiksi, baik bersifat temporal maupun bersifat kausalitas.
Alur dalam novel Rojak ini menggunakan alur mundur flash back. Di mana pengarang melukiskan kejadian- kejadian yang terjadi pada awal cerita. Tetapi di akhir
cerita, pengarang menjawab penyelesaian konflik yang terjadi di dalam novel Rojak.
c. Perwatakan Setiap manusia mempunyai watak atau karakter yang berbeda-beda, atau dapat
dikatakan bahwa semua manusia tidak sama wataknya. Membicarakan perwatakan sebuah karya sastra berarti membicarakan tokoh-tokoh yang ada di dalam novel tersebut.
Tokoh-tokoh yang dibicarakan ialah tokoh-tokoh yang sangat penting kedudukannya sebagai pembawa ide cerita secara keseluruhan. Tokoh-tokoh tersebut dapat dilihat
sebagai seorang yang yang benar-benar hadir melalui bahasa pengarang, dengan demikian pengarang tidak semena-mena memperlakukan tokoh-tokoh dalam karyanya.
Tokoh-tokoh tersebut harus mempunyai karakter tersendiri yang dapat diterima oleh pembaca. Tokoh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok pejuang dan
kelompok penentang. Di dalam pembicaraan sastra hal ini sering dikaitkan dengan tokoh protagonis dan antagonis. Di samping kedua kelompok ini ada satu kelompok lagi yang
disebut kelompok penengah atau tokoh yang tidak memihak kepada salah satu kelompok antara protagonis dan antagonis.
Di dalam pembicaraan tokoh dan perwatakan, yang perlu diperhatikan ialah yang menyangkut :
a. tokoh dan pengaruh latar terhadap watak
Universitas Sumatera Utara
b. pengaruh watak terhadap kejadian
c. tokoh protagonis dan perjuangannya serta hubungannya dengan tema.
Berdasarkan pembicaraan di atas secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa tokoh dan perwatakan adalah hal-hal yang menyangkut tokoh dalam sebuah karya sastra, yakni
bagaimana gambarannya secara menyeluruh dan kaitannya dengan kejadian. Dengan melihat keterangan mengenai perwatakan dan tokoh di atas, maka hal
yang perlu diperhatikan dalam uraiannya adalah hubngan tokoh, latar, dan kejadian. Semua unsur ini akan membentuk struktur cerita yang menggunakan media bahasa.
Kusdiratin dkk 1978 : 75 mengatakan : “ Kata penokohan merupakan kata jadian dari kata dasar tokoh yang
berarti pelaku. Pembicaraan mengenai cara-cara pengarang menampilkan pelaku melalui sifat, sikap, dan tingkah laku pelaku.”
Keterangan yang diberikan oleh Kusdiratin dkk memang umum, karena bagaimanapun seorang pembaca ingin melihat bentuk rupa tokoh cerita yang dibacanya.
Untuk melukiskan rupa, watak dan kepribadian tokoh pengarang menggunakan berbagai cara.
Pada novel Rojak, pengarang menempatkan tokoh utama yaitu Janice. Dari keseluruhan tokoh yang dijumpai pada novel Rojak ini, kiranya tokoh-tokoh yang
penting saja yang akan dibicarakan dalam pembahasan novel ini.
Janice Wong Janice, adalah tokoh utama dalam novel Rojak ini. Dari sejak awal cerita hingga
akhir cerita,tokoh Janice tetap dominan mewarnai jalan cerita. Dari segi fisik, tokoh Janice tidak dijelaskan secara lengkap. Pengarang menceritakan bahwa Janice adalah
Universitas Sumatera Utara
seorang wanita keturunan Cina Malaka yang berdomisili di Singapore. Di samping menjadi ibu rumah tangga Janice juga seorang wanita karier. Di dalam rumah tangganya
ia mengalami konflik dengan suaminya karena perbedaan kebudayaan. Dalam novel ini diceritakan Janice juga berselingkuh dengan Eric yang tak lain adalah suami sahabatnya
sendiri. Pada akhir cerita Janice menganiaya pembantunya yaitu Ipah karena ia tahu Ipah hamil. Perasaannya begitu kalut karena suaminya pulang ke Indonesia bersama ibu
mertuanya dan membawa anak-anaknya. Eric juga meninggalkannya sehingga ia merasa dirinya benar-benar sendiri. Keadaan jiwa Janice tidak terkendali lagi dan inilah yang
menjadi konflik dalam novel ini.
Raden Mas Setyo Putra Hadiningrat Setyo adalah suami Janice yang berasal dari Indonesia dan masih keturunan
ningrat. Sebenarnya Setyo adalah seorang suami yang baik dan bertanggung jawab tetapi karena pengaruh ibunya ia menjadi ragu dalam menjalani rumah tangganya bersama
Janice dan dalam mendidik anak-anaknya. Setyo ingin kehidupan rumah tangga yang ia jalani dengan keputusannya sendiri, tetapi di lain sisi ia merasa tidak mungkin
membantah ibunya. Dan akhirnya ia benar-benar menuruti semua keinginan ibunya tanpa memikirkan perasaan Janice sendiri.
Sunami Hadiningrat Sunami adalah ibu mertua Janice, seorang wanita yang berasal dari suku Jawa
yang masih sangat kental dengan budayanya. Sepeninggal suaminya ia memilih ikui anaknya Setyo untuk pindah ke Singapore. Suami Nami dulunya adalah seorang
Universitas Sumatera Utara
penguasaha kaya dan berasal dari keturunan ningrat, sehingga pada akhirnya ia ikut dengan Setyo ia merasa kaget dengan kehidupan anaknya yang hidup sederhana di
apartemen. Ia ingin Setyo tidak bersikap menurut dengan apa yang dikatakan istrinya, ia ingin setyo bersikap tegas dan menuruti semua yang diperintahkannya. Ia ingin mendidik
cucunya dengan budaya Jawa yang kental bukan dengan budaya Janice yang tak lain berasal dari Cina Malaka. Nami diceritakan pengarang termasuk wanita yang egois. Ia
ingin semua orang menuruti perintahnya, apa pun bentuknya.
Ipah dan Raja Ipah adalah pembantu Janice yang berasal dari Parung, yaitu desa yang terletak
antara Jakarta dan Bogor. Pada awalnya Ipah adalah pembantu yang baik sampai ia bertemu dengan Raja, kekasihnya. Raja bukanlah orang baik-baik. Ia menyuruh Ipah
untuk mengeruk harta majikannya dan agar Ipah juga tidak terlalu menurut dengan majikan. Akhirnya Ipah hamil dan Janice menyadari bahwa selama ini ia dan suaminya
diguna-gunai. Janice tidak terima dan akhirnya ia menganiaya ipah.
Eric Tan Eric Tan adalah seorang laki-laki yang dikenal Janice ketika ia jogging di sore
hari ketika ia pulang bekerja.. Janice dan Eric berselingkuh, tanpa sepengetahuan siapapun termasuk Setyo. Dengan Eric, Janice merasa menemukan semangat hidupnya
kembali. Janice tahu ia telah berbuat salah, tetapi Eric benar-benar menarik perhatiannya.
Universitas Sumatera Utara
Bernice Bernice adalah sahabat Janice yang akhirnya menikah dengan Eric. Bernice dan
Eric menikah karena dijodohkan dengan orang tua mereka. Janice memberikan buku harian tentang kehidupannya yang ditulisnya kepada Bernice. Buku harian itu membuka
semua kisah yang dialami Janice. Pada akhir cerita Eric ditahan oleh polisi karena Janice mengatakan ia berselingkuh dengan Eric. Bernice sama sekali tidak tahu bahwa yang
selama ini Eric yang dimaksud Janice adalah Eric suami Bernice sendiri.
d. Latar Latar merupakan salah satu unsur intrinsik yang mendukung struktur fiksi atau
novel secara keseluruhan. Latar menyangkut ruang dan waktu. Namun dalam pembicaraan latar secara keseluruhan tidak akan hanya membicarakan tentang kedua hal
di atas. Dalam pembicaraan latar yang dikaitkan dengan struktur maka pembicaraan akan dikaitkan dengan tokoh.
Latar akan dihubungkan dengan tokoh. Berdasarkan kaitan kedua unsur intrinsik karya sastra ini maka hal-hal yang perlu dibicarakan adalah menyangkut latar belakang
sosial lingkungan tokoh utama, tempat, waktu dan suasana peristiwa. Dari keterangan dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latar adalah hal yang
menyangkut tempat, waktu, dan suasana sebagai titik tumpu dari setiap peristiwa dan kejadian yang terdapat di dalam karya fiksi, baik karya fiksi yang berbentuk cerita
pendek ataupun novel. Sebagai salah satu unsur intrinsik, latar akan mendukung kelogisan kejadian-kejadian yang dilakukan para tokoh dan menentukan keberhasilan dan
Universitas Sumatera Utara
kegagalan tokoh utama dalam perjuangan cita-cita hidupnya. Latar akan mempengaruhi karakter tokoh. Latar sebuah cerita sangat erat hubungannya dengan pembentukan
karakter tokoh utama adalah latar belakang sosial tokoh, di dalamnya termasuk lingkungan keluarga, pekerjaan dan pendidikan.
Latar atau setting memegang peranan penting dalam sebuah karya sastra. Dalam penampilan suatu peristiwa latar dalam sebuah cerita harus ada dan jelas, karena latar itu
menerangkan sebuah kejadian yang berlangsung dalam cerita. Seorang pengarang yang terlibat di dalam latar, ceritanya tentu akan lebih hidup
bila dibandingkan dengan cerita yang pengarangnya tidak terlibat di dalam kejadian tersebut.
Gorys Keraf 1982: 148 mengatakan : “ Latar adalah tempat atau pentas, dapat digambarkan secara hidup-hidup
dan terpencil, dapat juga digambarkan dengan sketsa sesuai dengan fungsi dan perannya pada tindak-tanduk yang berlangsung.”
Dari kutipan di atas maka latar dapat diungkapkan dengan jelas di mana tempat terjadinya suatu cerita dan bagaimana hubungan penggambaran jika dihubungkan dengan
lokasi tempat terjadinya cerita. Dalam novel Rojak latarnya berlangsung di Negara Singapore. Di mana
Singapore ini adalah tempat tinggal Janice yang tak lain adalah seorang` wanita yang berasal dari keturunan Cina Malaka. Janice sang tokoh utama memang lahir dan besar di
Singapore.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Analisis Novel Rojak Ditinjau dari Segi Psikologis