Replika Candi Pawon ini adalah tempat untuk menyimpan abu para donatur dan pendiri Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya.
9. Mading
Tempat untuk menempelkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh
umat, baik itu tentang kegiatan vihara maupun informasi lowongan pekerjaan. 10.
Bedug atau Gong
Alat ini berfungsi sebagai tanda dimulai dan diakhirinya puja bhakti atau upacara khusus.
11. Kamar Mandi
12. Taman
13. Parkir.
Lambang-lambang yang terdapat di vihara dimaksudkan untuk mengingatkan umat Buddha pada ajaran Sang Buddha parinibbana mangkat,
umat merenungkan Sang Buddha dan ajarannya melalui lambang-lambang yang sesuai. Adapun lambang yang dipakai di vihara Jakarta Dhammacakka Jaya antara
lain rupang, stupa, cakka, dan lambang-lambang yang terdapat di altar.
1. Buddharupang rupang
Banyak orang beranggapan bahwa penganut agama Buddha adalah penyembah berhala, mereka berpikir bahwa di depan Buddharupang umat Buddha
menyembah Buddharupang dan meminta-minta segala sesuatu yang di kehendakinya, hal ini tidak sesuai dengan apa yang sesungguhnya dilakukan umat
Buddha di hadapan Buddharupang tersebut. Dalam melakukan puja kepada Sang Buddha, sesuai dengan ajaran-Nya,
Buddharupang melambangkan kehadiran Sang Buddha. Buddharupang menjadi lambang perwujudan Sang Buddha bukanlah semata-mata sebuah berhala yang
disembah begitu saja. Umat Buddha menghormatinya karena Buddharupang memiliki makna filosofis yang dalam bagi mereka.
69
Buddharupang sebagai lambang pemujaan tidak hanya dipuja sebagai sosok kepribadian. Sang Buddha
yang sangat mulia, melainkan juga karena perjuangan dan ajaran beliau yang dapat membebaskan manusia dari penderitaan.
Sekalipun Buddharupang hanya terbuat dari kayu, batu, perunggu atau emas, umat Buddha tetap menghormatinya dengan cara beranjali merangkap
kedua tangan di depan dada atau bernamaskara bersujud di hadapan Buddharupang, rasa bakti yang dilakukan di hadapan Buddharupang didasarkan
rasa terima kasih kepada guru junjungan yang juga merupakan awal atau pintu memperoleh kebenaran atau paling tidak melakukan kusala kamma kamma baik.
Atas jasa-jasa beliau manusia dapat bebas dari penderitaan, menuju kebahagiaan, dan mencapai kebebasan.
Rupang diletakkan di setiap bangunan vihara Uposathagara, Dhammasala, Kuti dan Perpustakaan, gunanya agar umat mengetahui bahwa rupang merupakan
lambang yang sering digunakan dalam agama Buddha.
2. Stupa