Uposathagara gedung Uposatha Gambaran Umum Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya

d. Tempat pendidikan moral, sopan santun dan kebudayaan. e. Tempat untuk berbuat kebajikan dan kebaikan. f. Tempat menyebarkan dhamma. g. Tempat yang menunjukkan jalan kebebasan. h. Tempat latihan meditasi dalam usaha merealisasi cita-cita kehidupan suci. i. Tempat kegiatan-kegiatan sosial yang bersifat keagamaan. 57 Sebagai tempat tinggal para bhikkhu dan tempat ibadah umat Buddha maka vihara terdiri dari beberapa bangunan, dimana setiap bangunan mempunyai fungsi tersendiri. Banyaknya bangunan tergantung pada kemampuan umat Buddha yang mendirikan vihara tersebut. Biasanya pekerjaan membangun vihara ini dilakukan secara gotong-royong oleh para umat yang memiliki keyakinan kepada Sang Tiratana. 58 Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya terletak di Jalan Agung Permai XV12 Blok C-3 Sunter Agung Podomoro ini mempunyai berbagai fasilitas untuk menunjang proses kegiatan penyebaran ajaran Buddha, diantaranya:

1. Uposathagara gedung Uposatha

Uposathagara dibuat di tengah-tengah vihara dengan posisi menghadap ke utara. Gedung ini merupakan gedung induk yang di kelilingi oleh gedung-gedung lainnya. Uposathagara merupakan bangunan yang paling besar di antara bangunan lain di vihara. Uposathagara disebut pula sebagai Sima. Secara harfiah sima artinya batas. Gedung ini dibangun di atas tanah yang sudah diberi batas atau tanda 57 Yayasan Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, Pembangunan Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, h. 30 58 Bhikkhu Subalaratano dan Samanera Utamo, Bhakti Puja, h. 16-17 sima. Uposathagara yang ada di Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya dikukuhkan pada tanggal 24 Agustus 1985. 59 Didalamnya terdapat cetiya yang digunakan untuk tempat menancapkan dupa, tempat lampu lilin, bunga dan ornamen-ornamen lainnya. Cetiya paling atas terdapat Buddharupang diapit oleh rupang Sariputta dan Moggallana. Di belakang cetiya terdapat relief Buddha dalam ukuran kecil. Samping depan kiri dan kanan diletakkan kotak dana. 60 Bila umat ingin melakukan puja bakti secara sendiri-sendiri ataupun bersama-sama maka diawali dengan sikap namakara. 61 Di pintu masuk Uposathagara bagian luar terdapat bendera Buddhis dan bendera lambang Sangha Theravada Indonesia. Pada bagian luar juga dilengkapi genta dan tambur besar. Genta dan tambur digunakan sebagai tanda dimulainya upacara peringatan atau perayaan hari-hari besar agama Buddha. Untuk melaksanakan upacara tertentu dan juga sebagai tanda para bhikkhu akan melaksanakan fungsi Sangha. 62 Uposatha artinya berdiam dan ghara artinya ruangan. Gedung ini merupakan bangunan utama dari suatu vihara yang dipakai untuk menyelenggarakan upacara keagamaan yang khusus untuk para bhikkhu sanghakamma. 63 Berdasarkan vinaya pitaka, sanghakama yang dilakukan dalam Uposathagara antara lain: 59 Yayasan Jakarta Dhammacakka Jaya, Pengukuhan Uposathagara Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya, h. 35 60 Wawancara pribadi dengan Bhante Jayaratano, Jakarta 8 Mei 2007 61 Namakara adalah menghormati dengan sikap sujud atau sungkem, membuat lima titik anggota tubuh menyentuh lantai; dahi dan kedua telapak tangan merapat menyentuh lantai; titik kedua dan ketiga; kedua siku dan lutut, dan titik keempat kelima dua ujung telapak kaki. 62 Wawancara pribadi dengan Bhante Jayaratano, Jakarta 8 Mei 2007 63 Wawancara pribadi dengan Bhante Jayaratano, Jakarta 8 Mei 2007 a. Upacara penahbisan samanera menjadi bhikkhu upasampada. b. Pembacaan Patimokkha, yaitu 227 peraturan kebhikkhuan yang dilakukan pada setiap bulan gelap dan terang. c. Upacara persembahan jubah Kathina. d. Upacara merehabilisir kesalahan sedang majjimapatti dari para bhikkhu. 64

2. DhammasalaDhammasabha Balai Dhamma.