D. Amal Shalih
Dimensi amal shalih ini berkaitan dengan kegiatan pemeluk agama untuk merealisasikan ajaran-ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari
yang berlandaskan pada etika dan spiritualitas agama. Dimensi ini menyangkut hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya. Hal ini menunjukkan pada
seberapa jauh seseorang dalam berprilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya.
Melihat pada pernyataan di atas, para muallaf yang sudah mendapatkan pembinaan keagamaan, maka perilaku sosialnya semakin baik.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Sitorus: …Pergaulan saya dengan teman-teman yang lainnya di yayasan
cukup baik, karena jika ada masalah langsung dibicarakan dengan baik. Selain itu juga hubungan saya dengan semua orang cukup baik, tidak
pernah ada perselisihan, walaupun ada hanya sebatas salah paham saja dan itupun tidak berlangsung lama…
83
. Demikian juga dengan bapak Kliwon, dia menuturkan:
Selama di yayasan saya tidak ada masalah baik dengan teman- teman maupun dengan para pengurus yayasan, karena di yayasan sendiri
diajarkan cara bergaul dengan baik dan terbuka satu sama lainnya. Apalagi bergaul dengan orang-orang di luar yayasan non yayasan seringkali
diwanti-wanti oleh pengasuh untuk saling menghormati dan menghargai orang lain..
84
. Dari wawancara tersebut di atas menunjukkan bahwa sikap toleransi yang
diajarkan di Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah sangat baik. Hal ini terlihat dari pola pergaulan para muallaf dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari cara
memecahkan masalah, menghormati satu dengan yang lainnya. Hal ini
83
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sitorus, Jakarta, tanggal 3 Maret 2008.
84
Wawancara Pribadi dengan Bapak Kliwon, Jakarta, tanggal 5 Maret 2008.
dimaksudkan para muallaf untuk senantiasa menciptakan hubungan yang baik dan harmonis terhadap sesama.
E. Penghayatan Ihsan
Dimensi ihsan mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan dalam kehidupan, ketenangan hidup, takut melanggar larangan Tuhan,
keyakinan menerima balasan, perasaan dekat dengan Tuhan, dan dorongan untuk melaksanakan perintah agama.
Dengan mendapat pembinaan keagamaan, penghayatan tentang agama mereka semakin dalam. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sari:
…Saya sekarang selalu menjalankan perintah agama Islam dengan benar-benar, karena kalau tidak melaksanakan saya merasa
berdosa karena nanti di akhirat akan ada balasannya, dan saya sekarang merasa dekat dengan Allah…
85
.
Selain yang dikatakan Ibu Sari, Ibu Jum menuturkan hal yang senada:
…Saya sekarang merasa dekat dengan Allah setelah menjalankan segala perintah-Nya, dan bila tidak menjalankannya saya merasa berdosa,
dan saya yakin nanti di akhirat pasti ada balasannya…
86
. Dari ungkapan para muallaf di atas, jika dilihat dari dimensi ini mereka
sangat takut apabila tidak menjalankan perintah agama, dan mereka merasa sangat dekat dengan Allah ketika mereka melaksanakannya, merasa bersalah apabila
meninggalkan perintahnya. Hal ini merupakan ekspresi dari penghayatan yang dimiliki para muallaf. Agama berfungsi sebagai penyelamatan bagi mereka.
85
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari, Jakarta, tanggal 10 Maret 2008.
86
Wawancara Pribadi dengan Ibu Jum, Jakarta, tanggal 10 Maret 2008.
Analisa penulis, dengan adanya pembinaan yang dilaksanakan oleh Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah khususnya pada dimensi pengetahuan,
akidah atau keyakinan, ibadah, amal shalih, dan penghayatan, Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah mempunyai peran atau fungsi strategis yaitu;
memelihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama.
BAB V PENUTUP