BAB IV PEMBINAAN KEBERAGAMAAN MUALLAF
DI YAYASAN SOSIAL PENDIDIKAN AL-KARIMIYAH
Pokok pembahasan pada bab ini adalah peran pembinaan keagamaan dan dampak yang terjadi pada muallaf setelah mengikuti program kegiatan di Yayasan
Sosial Pendidikan al-Karimiyah. Adapun yang dimaksud dengan peran pembinaan keagamaan adalah upaya pembimbing dalam memberikan pencerahan-pencerahan
tentang ketauhidan, keimanan, keyakinan, ilmu pengetahuan tentang akidah- akidah Islam. Sedangkan yang dimaksud dengan dampak merupakakn efek
yang dilakukan Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah terhadap keberagamaan muallaf.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu dengan cara mengolah dan menganalisis data secara deskriptif dengan
menafsirkannya secara kualitatif. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan ketaatan muallaf terhadap agama yang dianutnya.
Karena muallaf yang telah memiliki pemahaman tersebut selalu teringat untuk mengerjakan hal-hal yang telah diperintahkan oleh agamanya. Kemudian penulis
akan memaparkan lebih rinci dengan pendekatan ilmu pengetahuan, keyakinan, ibadah, amal shalih, dan penghayatan yang diuraikan sebagai berikut.
A. Ilmu Pengetahuan
Dimensi ini berkaitan dengan pemahaman seseorang terhadap ajaran- ajaran agamanya. Seseorang yang beragama paling tidak harus mengetahui hal-hal
yang pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci, dan tradisi-
tradisi. al-Quran merupakan pedoman hidup sekaligus sumber ilmu pengetahuan bagi umat Islam.
Pengetahuan keagamaan yang dimiliki muallaf sesudah mengikuti pembinaan agama Islam di Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah sangat
bertambah. Peningkatan pengetahuan agama Islam tersebut seperti; memperaktekkan ibadah shalat dengan bacaan-bacaan dan gerakan dalam shalat,
ada juga yang sudah dapat membaca al-Quran. Dengan adanya pembinaan mereka semakin memahami ajaran-ajaran agama yang dianutnuya. Seperti yang
dikatan oleh bapak Sitorus: …Saya telah mendapatkan bimbingan di yayasan ini, saya bisa
memahami gerakan-gerakan yang ada dalam shalat dan merasa lebih baik dan disiplin dari bulan-bulan sebelumnya
70
Hasil wawancara berikutnya juga dapat dilihat pada ungkapan Bapak Kliwon:
...Agama memerintahkan kita untuk melaksanakan semua perintah-Nya dan menjahui apa yang dilarang-Nya. Contoh; shalat, puasa,
zakat, infaq dan shadaqah. Karena kalau tidak dilaksanakan, Allah Swt akan membalasnya dengan setimpal yaitu api neraka. Tetapi bukan berarti
kita melaksanakan perintah Allah karena takut terhadap siksa-Nya melainkan karena Allah semata…
71
Dari ungkapan di atas menggambarkan bahwa pemahaman muallaf setelah mendapatkan pembinaan di Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah ilmu
pengetahuan mereka tentang ibadah sehari-hari semakin bertambah dan konsisten. Seperti contoh shalat dan ibadah-ibadah lainnya. Selain itu juga adanya rasa
70
Wawancara Pribadi dengan Sitorus, Jakarta, tanggal 22 Januari 2008.
71
Wawancara Pribadi dengan Kliwon, Jakarta, tanggal 3 Maret 2008.
tanggung jawab dan kewajiban untuk bersyukur kepada Allah yang Maha Pencipta. Karena dari awalnya tidak tahu menjadi tahu terhadap ajaran-ajaran
agama Islam. Dalam hal keyakinan adanya Tuhan semakin kuat, karena setelah mendapatkan bimbingan para muallaf dapat merasakan bagaimana melaksanakan
perintah-perintah-Nya dengan baik dan benar serta ikhlas dalam melaksanakannya.
Demikian juga dengan pembinaan mengenal huruf-huruf hijaiyah atau al- Quran, mayoritas para muallaf setelah mendapatkan bimbingan bisa membaca al-
Quran, hanya saja tidak selancar orang-orang islam pada umumnya. Seperti yang dikatakan oleh H. Abdul Karim SA. selaku pembina sekaligus pengasuh yayasan
bahwa saya sangat bangga dengan mereka karena sekarang bisa tahu huruf-huruf al-Quran, dan sebagian dari mereka sudah ada yang belajar iqra.
72
Hal ini juga terbukti dengan ungkapan Ibu Sari: …Setelah mendapatkan bimbingan di yayasan ini, alhamdulillah
saya tahu dengan yang dimaksud huruf hijaiyah dan sampai sekarang saya masih terus belajar iqra pada pak ustadz…
73
Lain halnya dengan Ibu Sari, bapak Kliwon cukup merasakan setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di yayasan ini. Seperti yang
diungkapkan di bawah ini: …Dengan istiqamah saya belajar terus menerus mengikuti
kegiatan-kegiatan di yayasan, dan hasilnya sangat dirasakan. Sejak awal saya langsung belajar iqra, karena target pertama saya harus bisa
membaca al-Quran dan sekarang saya sudah lancar iqra. Insya Allah sebentar lagi saya akan belajar membaca al-Quran…
74
.
72
Wawancara Pribadi dengan H. Abdul Karim SA, Jakarta, tanggal 4 April 2008.
73
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari, Jakarta, 4 April 2008.
74
Wawancara Pribadi dengan Bapak Kliwon, Jakart, tanggal 4 April 2008.
Selain belajar mengenal huruf-huruf hijaiyah ada juga bentuk-bentuk kegiatan pembinaan keagamaan lainnya seperti materi wudhu, penghafalan surat-
surat pendek serta doa-doa sehari-hari. Hal ini dimaksudkan agar para muallaf bisa mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini dapat dibuktikan
dengan ungkapan bapak Sitorus sebagai berikut: …Sekarang saya sudah bisa mempraktekkan tatacara berwudhu
dan sebagian sudah hafal surat-surat pendek sebagai modal saya untuk dibaca dalam shalat, karena sampai saat ini masih sedikit surat-surat yang
saya hafal…
75
Dari penuturan di atas menggambarkan bahwa setelah mendapatkan bimbingan mereka semakin paham dan bertambah semangat, karena sebelumnya
belum pernah mengetahui sama sekali tentang cara-cara berwudhu dan membaca doa serta surat-surat pendek. Hal ini terlihat dari hasil kegiatan pembinaan di
Yayasan Sosial Pendidikan al-Karimiyah sangat baik. Kegiatan keagamaan pada muallaf membuktikan bahwa semakin meningkatnya minat terhadap agama
sejalan dengan kadar keyakinannya.
B. Akidah atau keyakinan