Pengujian Hipotesis Uji Heteroskedastisitas

Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009

2. Pengujian Hipotesis

Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel- variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.6 Model Summary Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .913 a .834 .831 .70954 1.299 a. Predictors: Constant, LN_DPS, LN_EPS b. Dependent Variable: LN_HS Sumber: Diolah dari SPSS Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Pada model summary sebelumnya, angka R sebesar 0,913 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara HS variabel dependen dengan EPS dan DPS variabel independen adalah kuat karena berada di atas angka 0,5 50. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi yang disesuaikan adalah 0,831. Hal ini berarti bahwa 83,1 variasi atau perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh variasi EPS dan DPS. Sedangkan sisanya sebesar 16,9 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 0,70954. Semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi HS. Untuk melihat pengaruh EPS dan DPS secara individu terhadap harga saham, dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik t. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16.0, maka diperoleh hasil seperti yang terlihat pada tabel 4.8 berikut: Tabel 4.7 Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.934 .235 12.483 .000 LN_EPS .826 .106 .805 7.823 .000 .131 7.640 LN_DPS .110 .098 .115 1.118 .266 .131 7.640 a. Dependent Variable: LN_HS Sumber: Diolah dari SPSS Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Dari tabel koefisien regresi di hal sebelumnya, dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Dari tabel dapat kita lihat bahwa variabel EPS mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 yang berada di bawah 0,05 yang menunjukkan bahwa EPS secara individual berpengaruh signifikan terhadap HS. 2. uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Dari tabel dapat kita lihat bahwa variabel DPS mempunyai angka signifikansi sebesar 0,266 yang berada di atas 0,05 yang menunjukkan bahwa EPS secara individual tidak berpengaruh signifikan terhadap HS. Setelah melakukan uji t, kemudian untuk melihat pengaruh EPS dan DPS secara simultan terhadap harga saham, dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik F. Hasil uji statistik F dengan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.8 Uji Statistik F 1 ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 302.923 2 151.461 300.848 .000 a Residual 60.414 120 .503 Total 363.337 122 a. Predictors: Constant, LN_DPS, LN_EPS b. Dependent Variable: LN_HS Sumber: Diolah dari SPSS Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Dari uji ANOVA atau F-test, diperoleh nilai F hitung sebesar 300,848 dengan tingkat signifikansi 0,0000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel EPS dan DPS secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel harga saham karena tingkat signifikansi sebesar 0,0000 0,05. Tabel 4.9 Uji Statistik F 2 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 2.934 .235 12.483 .000 LN_EPS .826 .106 .805 7.823 .000 .131 7.640 LN_DPS .110 .098 .115 1.118 .266 .131 7.640 a. Dependent Variable: LN_HS Sumber: Diolah dari SPSS Dari nilai-nilai koefisien di atas, persamaan regresi yang dapat disusun untuk variabel EPS dan DPS adalah: Y = 2,934 + 0,826 X 1 + 0,110 X 2 Di mana: Y = Harga Saham X 1 = Earning Per Share EPS X 2 = Dividend Per Share DPS EPS memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,826, artinya apabila terjadi perubahan variabel EPS sebesar 1 akan menaikkan HS sebesar 0,826 atau 82,6. Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 DPS memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,110, artinya apabila terjadi perubahan variabel DPS sebesar 1 akan menaikkan HS sebesar 0,110 atau 11.

C. Pembahasan Hasil Analisis