24
BAB III PEMBAHASAN
3.1 SINOPSIS Harem dapat diartikan sebuah kungkungan, dan akan selalu dipersepsi
seperti itu. Namun di haremnya, Fatima bergaul dengan perempuan-perempuan luar biasa mereka yang kearifannya menjadi jendela bagi Fatima kecil untuk
melihat dunia. Harem berasal dari bahasa Arab harīm. Pengertian Harīm dari
kamus Munjid 1986:130
ﻡُﺮُﺣ ﻭ
ﻡﺮﺣﺃ ﻭ
ﻢﻳﺭﺎﺣﺃ :
ﺎﻣ ﻡﱢﺮﺣ
ﻢﻠﻓ ﺲﻤﻳ
. ﻊﺿﻮﻣ
ﻊﺴﺘﻣ ﻝﻮﺣ
ﺮﺼﻗ ﻚﻠﻤﻟﺍ
ﻡﺰﻠﺗ .
ﺝ ﻢﻳﺮﺤﻟﺍ ﺏﻮﺛ
ﻡِﺮْﺤُﻤﻟﺍ .
ﻞﻛ ﻊﺿﻮﻣ
ﺐﺠﺗ ﻪﺘﻳﺎﻤﺣ
. ﻪﺘﻳﺎﻤﺣ
ﺔﻤﻳﺮﺤﻟﺍ :
ﺎﻣ ﺕﺎﻓ
ﻦﻣ ﻞﻛ
ﺡﻮﻤﻄﻣ ﻪﻴﻓ
.
al- ḥarīmu jam’uhu ḥurumun wa aḥramun wa aḥārīmun: mā ḥurrima falima yamsun.
mau ḍi’u mutasa’ ḥaula qasari al-mulka talzimu ḥimāyatahu śaubu al-muḥrimi. Kullu
mau ḍa’in tajibu ḥamāyatahu. Al-ḥarīmah : mā fāta min kulli maṭmuhin fīhi “Harīm
bentuk jamak: hurum wa ahrum wa ahaariim: apa yang tidak ada dipengaruhi atau disentuh dari dunia luar. Tentang istana Raja yang mewajibkan perlindungan. Pakaian
dan setiap tempat yang harus dilindungi. Perempuan hariim: berputar dari setiap ambisi didalamnya”.
Mereka yang hanya memiliki sedikit kebebasan, namun kaya oleh indahnya kebersamaan dan mimpi-mimpi. Mereka yang mengatakan bahwa selalu ada sepetak
langit biru di atas tembok harem. Mereka yang mengatakan, jangan melihat ke bawah, pandanglah terus ke atas dan ke atas, lalu terbanglah. Ciptakan sayap-sayap.
Melalui penuturan Fatima kecil, Perempuan-Perempuan Harem membawa Anda mengenal perempuan-perempuan luar biasa itu, serta kisah-kisah mereka yang memahat
pribadi Fatima, menjadikannya “burung dengan sayap merentang bebas” seperti gambar dalam karya bordir mereka.
Universitas Sumatera Utara
25
RIWAYAT HIDUP
Fatima Mernissi dilahirkan tahun 1940 di Fez, Maroko. Mernissi tumbuh dewasa di suatu harem bersama dengan ibunya, para nenek dan para saudari lainnya. Suatu harem
yang di jaga dengan ketat oleh suatu penjagaan sedemikian rupa sehingga wanita-wanita tidak bisa lepas dari itu. Harem telah dengan baik dirawat dan dilayani oleh seorang
pelayan pelayan wanita. Neneknya, Yasmina, adalah salah satu dari sembilan isteri tetapi nasib yang sama tidak jatuh atas ibunya. Bapaknya hanya mengambil satu isteri
dan tidak memilih poligami sejak kaum nasionalis menolak poligami. Meskipun demikian, ibunya adalah orang buta huruf sebab dia menghabiskan semua waktu nya di
dalam harem. Fatima Mernissi mengalami suatu pergolakan di dalam pikirannya dan hatinya memberontak demi kaum perempuan. Namun di samping jasa nasionalis yang
mengijinkan para perempuan untuk mendapatkan pendidikan, Mernissi mengakui bahwa banyak gagasan Nasionalisme Arab yang masih belum terselesaikan. Poligami waktu itu
belum dilarang, perempuan tidak bisa mencapai status yang sama dan demokrasi belum mapan di DuniaArab. http:ahmadwasim.blogspot.com200904fatima-mernissi.html
Fatima Mernissi: Rebel for the Sake of Women Ketika Mernissi dilahirkan, Nasionalis Maroko dengan sukses membebaskan
kolonisasi negeri itu dari aturan Penjajah Perancis. Seperti dikatakannya, jika beliau dilahirkan dua tahun lebih awal, tidak akan memperoleh pendidikan. Beliau dilahirkan di
waktu yang tepat. Kaum Nasionalis yang melawan berperang melawan Perancis berjanji untuk menciptakan Maroko Baru dengan persamaan untuk semua orang.
Perempuan dan Laki-laki mempunyai akses yang sama untuk mendapat pendidikan. Kaum Nasionalis juga ingin menghapuskan praktek poligami.
Universitas Sumatera Utara
26
Fatima beruntung walaupun hidupnya di dalam suatu harem, didapatkannya kesempatan untuk memperoleh suatu pendidikan lebih tinggi. Beliau tinggalhidup di
suatu harem yang biasa yang masih tersisa Negara-Negara Teluk. Dalam bukunya The Harem Within Di dalam Harem itu , Mernissi menceritakan kepada kita sekitar masa
kanak-kanak nya di dalam harem di Fez tetapi ini hanya bagian dari buku masa kanak- kanak nya yang tidak sebagus seperti yang dilukiskannya dalam buku itu. Sebagai
contoh, walaupun digambarkan hidupnya di dalam harem dengan menarik, Fatima tidak mengabaikan tekanan bagi mereka yang ada di dalamnya. Diterangkan bagaimana
wanita-wanita di dalam harem menghadap langit dan bermimpi hal-hal sederhana seperti berjalan dengan bebas di jalan, atau mengintip dunia luar melalui sebuah lubang kunci.
http:ahmadwasim.blogspot.com200904fatima-mernissi.html Fatima Mernissi:
Rebel for the Sake of Women Sejak kecilnya, Mernissi telah dilibatkan dalam pergolakan pemikiran nasional dan
menumbuhkan pertanyaan-pertanyaan kritis sebagai contoh pada batas tertentu memaksakan antara anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan. Mernissi bertanya, jika
ada persetujuan batas antara anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan, mengapa hanya anak-anak perempuan saja yang ditutup dan dibatasi. Sikapnya seperti itu selalu
bertanya kepada neneknya. Pada waktu itu Mernissi juga mempunyai suatu hubungan ambivalen dengan
agama, dalam kaitan dengan perbedaan dan tensi pertentangan antar perspektif Alquran yang dipersepsikannya dalam sekolah Alquran dan yang diajar oleh nenek nya.
Mernussi diajar dengan keras di sekolah yang harus menghafal Alquran setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
27
Beliau secara konstan dicaci maki, diteriaki dan dipukul ketika dia melakukan kesalahan. Dengan begitu dipandangnya agama sebagai sesuatu yang menakutkan.
Di sisi lain, Mernissi merasakan kecantikan agama melalui neneknya Yasmina, yang membimbingnya ke arah sisi agama yang puitis. Neneknya sering menceritakan
cerita tentang hajinya dan dengan antusias menceritakan kepada Mernissi tentang Mekah dan Madinah. Dibicarakannya tentang Madinah dan mengabaikan kota besar lain seperti
Arafah Dan Mina. Hal ini banyak mempengaruhi Mernissi yang membuatnya terobsesi dengan Madinah.
Mernissi menyimpan sikap ini selama bertahun-tahun. Baginya, Alquran tergantung pada perspektif kita dan pada persepsi kita itu berangkat. Ayat-ayat yang
kudus ini bisa menjadikan gerbang untuk lepas dari atau sebagai rintangan. Baginya, Alquran dapat memimpin kita ke arah mimpi atau merusak ketabahan kita. Sementara
itu, Ibu Mernissi selalu mengajarinya bagaimana cara bertindak dan membawa dirinya sebagai perempuan: Mernissi perlu belajar bagaimana cara sorak dan protes sama
halnya belajar bagaimana cara berjalan dan berbicara. Sebagai contoh, diceritakan kepadanya cerita bagaimana perempuan harus bertindak dengan bijaksana. Diceritakan
kepadanya cerita Seribu Satu Malam mengenai Sultan yang sangat gemar akan cerita. Ibunya secara teratur menceriterakan kebijaksanaan. Mernissi mengakui bahwa nenek
dan ibu nya itulah yang mendukung nya dalam mengusahakan suatu pendidikan lebih tinggi dengan demikian dia bisa mandiri.
http:ahmadwasim.blogspot.com200904fatima-mernissi.html Fatima Mernissi:
Rebel for the Sake of Women
Universitas Sumatera Utara
28
Pemikiran dan Karya
Karya Mernissi berasal dari pengalaman individu yang mendorongnya untuk melakukan riset historis tentang berbagai hal yang sudah mengganggu pemahaman
religiusnya. Sebagai contoh, di buku nya The Veil and Male Elite yang kemudian ia revisi kembali menjadi Women and Islam: A Historical and Theological Enquir
Wanita-Wanita Dan Islam: Suatu Enquir mengenai agama Dan histories, penyelidikan nya tentang teks Alquran yang suci dan Hadits didasarkan pada pengalaman individu
nya, perihal kejadian kasus Hadits pembenci wanita yang menyamakan posisi seorang wanita dengan anjing dan keledai itu.
Kesedihan Mernissi menjadi lebih dalam saat didengarnya tentang Hadits mengenai kepemimpinan wanita. Motivasi nya untuk menyelidiki Hadits semacam itu dengan
serius dipicu oleh Hadits yang diucapkan oleh seorang pedagang di pasar yang menafikan kepemimpinan wanita. Dikejutkan oleh pertanyaannya, pedagang itu
mengutip Hadits yang mengatakan bahwa tidak ada keselamatan di dalam masyarakat yang dipimpin oleh wanita. Baginya, hal ini menandakan bahwa Hadits-hadits di
alamatkan kepada komunitas masyarakat muslim dan oleh karena itu kepemimpinan wanita masih dapat dibantah diperdebatkan di samping kasus Benazir Buttho yang
menjadi perdana menteri Pakistan dan di samping fakta bahwa Alquran membahas kepemimpinan Ratu Bilqis.
Topik hijab telah mendominasi karier intelektualnya. Hijab, adalah sebuah instrumen pembatasan, pemisahan dan pengasingan yang digunakan untuk menjaga wanita-wanita
ke luar dari area publik. Baginya, Hijab berarti pemisahan dan digunakan sebagai suatu medium pernyataan heirarchy antara para penguasa dan masyarakat. Pemahamannya
Universitas Sumatera Utara
29
melalui penafsiran Alquran dan Hadits dan melalui riset historis dan analisa kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan sebuah penafsiran alternatif
melalui bukunya The Forgotten Queen in Islam Ratu yang terlupakan dalam Islam dan Islam and Democracy Islam dan Demokrasi. Di dalam karya-karyanya ini dia mencoba
untuk menunjukkan bahwa cacat di dalam Pemerintah Arab tidaklah inheren yang tidak bisa dipisahkan dengan pengajaran religius, tetapi ada kaitannya dengan manipulasi
pengajaran religius para penguasa untuk kepentingan mereka sendiri. Meskipun demikian, Mernissi mempertahankan Negara-Negara Arab ketika mereka difitnah oleh
pers barat lihat Islam Dan Demokrasi hal 26. Dalam kebanyakan karyanya, untuk menggambarkan bahwa pengajaran religius
dapat dengan mudah digerakkan dan untuk alasan itu, dia percaya bahwa tekanan kepada perempuan bukanlah bagian dari pengajaran Islam yang sesungguhnya. Itulah mengapa
Mernissi hati-hati untuk tidak menentang tradisi suci. Kebanyakan dari artikelnya mengenai perempuan menyatakan masalah-masalah ini. Kita dapat lihat ini, sebagai
contoh, di dalam bukunya Rebellions Women and Islamic Memory Pemberontakan para Wanita Dan Memori Islam, London New Jersey: Zed Buku, 1996.
Kesimpulannya, artikel-artikelnya kaya akan analisa sosiologi kemasyarakatan. Dalam karya-karyanya tersebut di atas dan dalam disertasinya, Beyond the Veil Di luar
Selubung, ditulisnya secara rinci tentang riset nya atas Perempuan Maroko dan tentang batas seksual yang ditujukan pada perempuan. Meskipun demikian, perjuangan
intelektual dan pengalamannya dapat dilihat sebagai contoh masalah muslim secara umum.
http:ahmadwasim.blogspot.com200904fatima-mernissi.html Fatima
Mernissi: Rebel for the Sake of Women
Universitas Sumatera Utara
30
3.2. Unsur Tersirat dalam Novel