13
2. Isi karya sastra, tujuan serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu
sendiri dan yang berkaitan dengan masalah sosial. 3.
Sosiologi sastra yang mempermasalahkan pembaca dan dampak sosial karya sastra.
Peneliti menganalisis karya Fatima Mernissi berjudul
ُﻡ َﻼْﺣَﺍ ِءﺎَﺴﱢﻨﻟﺍ
ِﻢﻳِﺮَﺤْﻟﺍ
a ḥlāmu an-nisāˋi al-ḥarīmi ‘Impian Perempuan-Perempuan Harem’ dengan
pendekatan sosiologi sastra dan mengunakan teori Wellek dan Warren pada nomor dua yaitu sosiologi sastra yang diteliti adalah unsur sosiologi yang
tersirat dalam sebuah karya dan apa yang menjadi tujuan yang tersirat dalam sebuah karya.
Di dukung dengan teori Burhan Nurgiyantoro yang menjelaskan unsur- unsur yang diteliti adalah unsur yang tersirat yang mempengaruhi sebuah karya
sastra, dan hal-hal yang tersirat yang menggambarkan pola-pola masyarakat meliputi pesan moral, pesan religius, dan pesan kritik sosial Nurgiyantoro
2013:429-461.
1. Pesan Moral
Moral berdasarkan Kamus Modern Bahasa Indonesia adalah pengertian ajaran yang mengajarkan agar mengetahui baik dan buruk Kamus Santoso,
2000: 457. Secara umum moral menunjuk pada pengertian ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya; akhlak, budi pekerti, susila. Istilah “bermoral”, misalnya tokoh bermoral tinggi, berarti mempunyai pertimbangan baik dan buruk yang terjaga
dengan penuh kesadaran Nurgiyantoro, 2013: 429.
Universitas Sumatera Utara
14
Moral adalah nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia dalam sebuah kebiasaan kemudian terwujud dalam pola perilaku dan
terulang dalam kurun waktu yang lama sebagai sebuah kebiasaan. Moral berasal dari bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk jamak dari
perkataan mos yang berarti adab atau kebiasaan Keraf, 2012: 14. Kenny 1996 dalam Nurgiyantoro, 2013: 430 mengemukakan bahwa
moral dalam karya sastra biasanya dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, yang dapat
diambil dan ditafsirkan, lewat cerita yang bersangkutan oleh pembaca. Ia merupakan “petunjuk” yang sengaja diberikan pengarang tentang berbagai hal
yang berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun pergaulan. Ia bersifat “praktis” sebab petunjuk nyata,
sebagaimana model yang ditampilkan dalam cerita itu lewat sikap dan tingkah laku tokoh-tokohnya.
Uraian di atas mendeskripsikan bahwa moral merupakan salah satu aktivitas perbuatan manusia dalam suatu komunitas masyarakat yang tentunya berbeda dengan
masyarakat lain. Oleh karena itu, kehadiran karya sastra yang merupakan representase kehidupan masyarakat tentunya membawa pesan-pesan moral sebagai salah satu amanat
yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca http:arnulengaku.blogspot.companalisis-pesan-moral-dalam-novel-laskar.html.
Sebagai bahan perbandingan peneliti menggambarkan pada novel “Laskar Pelangi” yang berkaitan dengan pesan moral sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
15
a. Contoh pada novel lain berjudul “Laskar Pelangi”:
Pesan moral yang mengajarkan tentang budi pekerti kemuhammadiyahan yang menjelaskan tentang karakter yang dituntut Islam dari seorang amir. Amir
dapat berarti pemimpin, seperti pada kutipan berikut: “Barang siapa yang kami tunjuk sebagai amir dan telah kami tetapkan gajinya
untuk itu,maka apapun yang ia terima selain gajinya itu adalah penipuan” Hirata,2008:71 http:arnulengaku.blogspot.companalisis-pesan-moral-
dalam-novel-laskar.html.
Kutipan di atas menunjukkan ibu mus sedang geram dengan korupsi yang meraja lelah dan beliau juga mengingatkan pentingnnya memegang
amanah sebagai pemimpin dan alqur’an mengingatkan bahwa kepemimpinan seseorang akan dipertanggung jawabkan di akhirat.
b. Contoh pada novel
ُﻡ َﻼْﺣَﺍ ِءﺎَﺴﱢﻨﻟﺍ
ِﻢﻳِﺮَﺤْﻟﺍ
a ḥlāmu an-nisāˋi al-ḥarīmi Bab3
halaman 38-39 Contoh pesan moral buruk yang ingin disampaikan secara tersirat dari
sikap pasukan Prancis yang mengakibatkan kematian dengan menembaki orang-orang yang tengah berdoa ditangga mesjid sehingga mayat-mayat
bergelimpangan. Hal ini tergambar jelas dalam penggalan novel berikut:
ﺎﻳ ﺕﺍﻭﻼﺘﺑ ﻦﻴﻁﺎﺤﻤﻟﺍﻭ ،ﺔﻗﺯﻻﺍ ﻙﺮﺸﺑ ﻦﻳﺫﻮﺧﺎﻤﻟﺍ ﻭ ،ﻦﻴﺤﻠﺴﻤﻟﺍ ﻦﻴﻴﺴﻧﺮﻔﻟﺍ ﺩﻮﻨﺠﻟﺍ ّﻦﻜﻟ ﻥﻮﻘﻠﻄﻳ ﺍﻭﺅﺪﺒﻓ ؛ﻢﻬﺑﺎﺼﻋﺃ ﺓﺩﻭﺮﺑ ﺍﻭﺪﻘﻓﻭ ،ﻉﺰﻔﻟﺍ ﻢﻬﺑﺎﺻﺃ ؛ﺔﻳﺎﻬﻧﻻﺎﻣ ﻰﻟﺇ ﺔﻠﺗﺮﻤﻟﺍ ﻒﻴﻄﻟ
. ﻦﻴّﻠﺼﻤﻟﺍ ﻉﻮﻤﺟ ﻰﻠﻋ ﺭﺎﻨﻟﺍ
ﺖﻧﺎﻛ ﻦﻴﺣ ﻲﻓ ،ﺪﺠﺴﻤﻟﺍ ﻞﺧﺪﻣ ﻲﻗﺍﺮﻣ ﻕﻮﻓ ﺚﺜﺠﻟﺍ ﺖﺳّﺪﻜﺗ ،ﻖﺋﺎﻗﺩ ﻊﻀﺑ ﻥﻮﻀﻏ ﻲﻓ ﻭ .
ﻞﺧﺍﺪﻟﺍ ﻲﻓ ﺓّﺮﻤﺘﺴﻣ ﻰﻗّﺮﻟﺍ ﺓﻭﻼﺗ
Lakinna al- junūdul alfaransiyyina al-musliḥīna, wal mākhūżīna basyaruka al-azqati,
walma ḥāṭīna bitilāwāti al yā laṭīf almurtalati ila mā lā niḥāyati; aṣābahum alfaz’a, wa
faqadū barūdata a’ṣābahum; fabidaˋu yaṭaliqūna al-nāra ‘alā jumū’i almuṣalīna. Wa fī gu
ḍūwanin biḍa’in daqāiq, takaddasat aljaśśi fauqa marāqī. Madkhalu almasjidi, fī ḥīna kānat tilāwati al-raqi mustamirratin fī addākḥili “Akan tetapi, pasukan Prancis muslim
Universitas Sumatera Utara
16
yang bersenjata itu menjadi kalap dan tidak terkontrol. Mereka menembaki orang-orang yang sedang berdoa ya latif hingga tak terbatas. Orang-orang ketakutan dan kehilangan
amarah, mereka menembaki kerumunan jama’ah. Dalam beberapa detik saja, mayat- mayat bergelimpangan saling bertindihan di dalam mesjid, sedangkan pembacaan
tilawah terus menerus di dalam mesjid”.
Moral adalah ajaran baik buruk yang diterima mengenai perbuatan, maka pesan moral tersirat yang ingin disampaikan adalah membunuh atau menembaki manusia yang
tidak berdosa adalah perbuatan buruk yang mengakibatkan kematian. Tujuan pesan moral tersebut adalah agar pasukan Prancis dapat mengendalikan diri pada saat tidak
terkontrol yang dapat menyebabkan hal-hal diluar kendali.
2. Pesan Religius