Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Final

43 9.3 Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP Besaran PTKP menurut Peraturan Menteri Keuangan No.162PMK.0112012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, yaitu: Setahun Sebulan Wajib Pajak Sendiri Rp. 24.300.000 Rp. 2.025.000 Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin Rp. 2.025.000 Rp. 168.750 Tambahan untuk setiap anggota keluarga paling banyak 3 tiga orang Rp. 2.025.000 Rp. 168.750

10. Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Final

10.1 Menurut Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2009, tarif Pajak Penghasilan Pasal PPh Pasal 21 atas uang pesangon dan uang manfaat pensiun, tunjangan jaminan hari tua yang dibayarkan sekaligus adalah: 1. Pesangon No Penghasilan Kena Pajak Tarif 1. s.d 50.000.000 2. Di atas 50.000.000 s.d 100.000.000 5 3. Di atas 100.000.000 s.d 500.000.000 15 4. Di atas 500.000.000 25 Universitas Sumatera Utara 44 2. Manfaat pensiun atau jaminan hari tua No Penghasilan Kena Pajak Tarif 1. s.d 50.000.000 2. Di atas 50.000.000 5 10.2 Menurut Peraturan Pemerintah No.80 Tahun 2010, tarif Pajak Penghasilan Pasal PPh Pasal 21 atas penghasilan berupa honorarium yang dibebankan APBNAPBD, yang diterima oleh PNS, anggota POLRI, TNI dan pensiunannya adalah: No Penerima penghasilan Tarif 1. PNS golongan I dan II TNIPOLRI golongan Tamtama dan Bintara dan pensiunannya 2. PNS golongan III TNIPOLRI berpangkat perwira pertama dan pensiunannya 5 3. PNS golongan IV TNIPOLRI berpangkat Perwira Menengah dan Perwira Tinggi dan pensiunannya 15 Universitas Sumatera Utara 45 10.3 Ketentuan tariff a. Tarif diberlakukan atas jumlah kumulatif b. Dianggap dibayar sekaligus dalam hal sebagian atau seluruh pembayarannya dibayarkan dalam kurung waktu paling lama 2 tahun kelender dan dianggap final. c. Apabila masih terdapat penghasilan yang dibayar pada tahun ke-3 dan seterusnya berlaku tariff Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat 1 huruf a dan bersifat tidak final 11. Contoh perhitungan Pemotongan PPh Pasal 21 11.1 Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 Tidak Final Pegawai Tetap Tuan Muji K2 pegawai tetap perusahaan PT. MAJU TERUS dengan memperolah gaji sebulan sebesar Rp 10.000.000.00,- perusahaan membayar premi asuransi kecelakaan kerja sebasar 3 dari gaji dan premi kematian sebesar 2.selain itu, perusahaan menanggung iuran pensiun sebesar Rp.250.000,- dan iuran THT.Sebesar Rp.200.000,-. Tuan muji membayar sendiri uang pensiun sebesar 2 dan iuran THT 1,5 Penyelesaian: Gaji sebulan Rp 10.000.000 Premi Asuransi Kecelakaan Kerja 3x Rp 10.000.000 Rp 300.000 Premi Kematian 2x Rp 10.000.000 Rp 200.000 Penghasilan Bruto Rp 10.500.000 + Universitas Sumatera Utara 46 Pengurangan = Biaya Jabatan 5 x Rp 10.500.000,00 = Rp 525.000 Rp 500.000 Iuran Pensiun 2 x Rp 10.000.000 Rp 200.000 Iuran THT 1,5x Rp 10.000.000 Penghasilan netto Sebulan Rp 9.650.000 Rp 150.000 Penghasilan netto setahun 12x Rp 9.650.00 = Rp 115.800.000 PTKP: Wajib Pajak = Rp 24.300.000 Kawin = Rp 2.025.000 2 anak = Rp 4.050.000 Penghasilan Kena Pajak PKP Rp 5.425.000 Rp 30.375.000 PPh Pasal 21 terutang = 5 x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15 x Rp 35.425.000 = Pajak terutang setahun = Rp 7.813.750 Rp 5.313.750 Pajak terutang sebulan = Rp 7.813.750 : 12 Universitas Sumatera Utara 47 = Rp 651.145 11.2 Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 final Tuan Andi pada bulan Januari 2013 berhenti bekerja dan menerima pesangon yang dibayarkan sekaligus sebesar Rp 175.000.000. Penyelesaian : Penghasilan bruto Rp 175.000.000 Pajak Pnghasilan Pasal 21 terutang: 0 x Rp 50.000.000 = 5 x Rp 50.000.000 = Rp 2.500.000 15 x Rp 75.000.000 = Rp 11.250.000 Rp 13.750.000 + Universitas Sumatera Utara 48 BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

A. Analisis Data