6
ditujukan dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Prof.Dr. RochmatSoemitro, SH Waluyo,2011:3 Pajak adalah iuran kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan
tidak mendapat jasa timbal kontraprestasi, yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Berdasarakan pengertian di atas, maka disimpulkan bahwa pajak adalah iuran wajib pajak masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan tanpa mendapat
kontraprestasi secara langsung, dan digunakan untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan
pemerintahan.
2. Fungsi pajak
Pajak dalam suatu negara memiliki beberapa fungsi. Fungsi pajak menurut Siti Resmi dalam buku Perpajakan : Teori dan Kasus 2009:3 terdapat dua fungsi
yaitu:
2.1 Fungsi Sumber Keuangan Negara budgetair
Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Misalnya, dana yang
dikumpulkan dari hasil pajak digunakan pemerintah untuk membangun fasilitas- fasilitas umum.
Universitas Sumatera Utara
7
2.2 Fungsi Mengatur reguler
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Misalnya, pajak yang
tinggi dikenakan terhadap barang mewah untuk mengurangi gaya hidup konsumtif.
3. Sistem Pungutan Pajak
Dalam memungut pajak dikenal beberapa sistem pemungutan. Sistem pemungutan pajak menurut Siti Resmi dalam buku Perpajakan: Teori dan Kasus
2009:11 terdapat dua sistem pemungutan pajak, yaitu:
3.1 Official Assesment System OAS
OAS adalah suatu pungutan dimana besarnya pajak yang harus dilunasi oleh Wajib Pajak, ditentukan sendiri oleh fiskus atau aparatur
pajak, dalam Undang-undang Wajib Pajak bersifat pasif, justru fiskuslah yang bersifat aktif.
3.2 Self Assesment System SAS
SAS adalah suatu sistem pungutan pajak yang memeberikan wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak
yang terutang, sehingga dalam sistem ini Wajib Pajak harus lebih aktif untuk menghitung, menyetor dan melaporkan kepada aparatur pajak,
Universitas Sumatera Utara
8
sedang fiskus hanya memberi penerangan, pengawasan atau sebagai verifikator.
3.3 With Holding System WHS
WHS adalah sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk menentukan
besarnya pajak yang terutang Wajib Pajak sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Di Indonesia mulai menganut cara yang ke Self Assessment System sejak tanggal 1 Januari 1984. Sebelumnya Indonesia menganut Official Assessment System.
Hal ini sering disebut dengan istilah Reformasi Pajak Tax Reform. Namun With Holding System masih tetap berlaku di Indonesia. Dengan adanya sistem pemungutan
pajak yang jelas, diharapkan jumlah penerimaan pajak dapat meningkat seiring dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
4. Pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21