Keseragaman Sediaan Waktu Hancur Kekerasan

Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010. 2.2 Uraian Tablet 2.2.1 Pengertian Tablet Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat pelicin, zat pembasah atau zat lain yang cocok Ditjen POM., 1979. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet- tablet dapat berbeda-beda dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancurnya, dan dalam aspek lainnya tergantung pada cara pemakaian tabet dan metode pembuatannya. Kebanyakan tablet digunakan pada pemberian obat-obat secara oral dan kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna atau zat pemberi rasa Ansel, 1989. 2.2.2 Evaluasi Tablet 2.2.2.1 Kadar Zat Berkhasiat Tablet Metronidazol mengandung Metronidazol, C 6 H 9 N 3 O 3 , tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket Ditjen POM., 1995.

2.2.2.2 Keseragaman Sediaan

Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan dua metode yaitu: − Keragaman bobot dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih atau merupakan 50 atau lebih dari bobot satuan sediaan Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010. − Keseragaman kandungan dilakukan terhadap tablet yang mengandung zat aktif kurang dari 50 mg atau kurang dari 50 dari bobot satuan sediaan Ditjen POM., 1995. Faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah keseragaman isi tablet yaitu tidak seragamnya distribusi bahan obat pada pencampuran bubuk atau granulasi, pemisahan dari campuran bubuk atau selama berbagai proses pembuatan, dan penyimpangan berat tablet Lachman, dkk., 1994.

2.2.2.3 Waktu Hancur

Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan tablet untuk hancur di bawah kondisi yang ditetapkan dan lewatnya seluruh partikel melalui saringan berukuran mesh-10. Uji ini tidak memberi jaminan bahwa partikel-partikel itu akan melepas bahan obat dalam larutan dengan kecepatan yang seharusnya Lachman, dkk., 1994. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah sifat kimia dan fisis dari granulat, kekerasan dan porositasnya. Tablet biasanya diformulasi dengan bahan pengembang atau bahan penghancur yang menyebabkan tablet hancur di dalam air atau cairan lambung. Hancurnya tablet tidak berarti sempurna larutnya bahan obat dalam tablet. Kebanyakan bahan pelicin bersifat hidrofob, bahan pelicin yang berlebihan akan memperlambat waktu hancur. Tablet dengan rongga-rongga yang besar akan mudah dimasuki air sehingga hancur lebih cepat dari pada tablet yang keras dengan rongga-rongga yang kecil Soekemi, dkk., 1987. Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010.

2.2.2.4 Kekerasan

Kekerasan diartikan sebagai kekuatan untuk menghancurkan tablet. Kekerasan tablet ditentukan oleh besarnya tenaga yang diperlukan untuk memecah tablet. Tablet harus mempunyai kekuatan atau kekerasan tertentu agar dapat bertahan terhadap berbagai guncangan mekanik pada saat pembuatan, pengepakan dan pengangkutan. Selain itu tablet juga harus dapat bertahan terhadap perlakuan berlebihan oleh konsumen Lachman, dkk., 1994. Ketahanan dari tablet terhadap goncangan pada waktu pengangkutan, pengemasan dan peredaran bergantung pada kekerasan tablet. Kekerasan dinyatakan dalam satuan kg dari tenaga yang dibutuhkan untuk memecahkan tablet. Kekerasan yang umum untuk tablet adalah 4 – 8 kg. Untuk tablet hisap dan tablet sustained release kekerasannya 10 – 20 kg. Tablet kunyah mempunyai kekerasan yang lebih kecil dari 3 kg. Walaupun kekerasan yang lebih tinggi menghasilkan tablet yang bagus, tidak rapuh tetapi ini mengakibatkan berkurangnya porositas dari tablet sehingga sukar dimasuki cairan yang menyebabkan lamanya waktu hancur. Alat-alat yang dipergunakan untuk menguji kekerasan tablet antara lain: Stokes Monsanto, Strong Cobb dan Pfizer Soekemi, dkk., 1987.

2.2.2.5 Friabilitas Kerapuhan