Uji Keseragaman Sediaan Uji Kekerasan Tablet Uji Friabilitas

Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010. kemudian dilarutkan dengan HCl 0,1 N dan dicukupkan sampai garis tanda, dikocok homogen maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 500 mcgml. Disaring dan lebih kurang 25 ml filtrat pertama dibuang dan filtrat selanjutnya ditampung. Dari larutan tersebut dipipet sebanyak 10 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 100 mcgml. Selanjutnya dipipet sebanyak 6 ml filtrat, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dan dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda, maka diperoleh larutan dengan konsentrasi 12 mcgml. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 277 nm dengan menggunakan HCl 0,1 N sebagai blanko. Persyaratan: Tablet Metronidazol mengandung Metronidazol, C 6 H 9 N 3 O 3 , tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 110,0 dari jumlah yang tertera pada etiket Ditjen POM., 1995. Data kadar tablet pada Lampiran 5 halaman 49 dan contoh perhitungan pada Lampiran 4 halaman 47.

3.6.2 Uji Keseragaman Sediaan

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV bahwa kadar zat aktif 50 mg atau lebih besar dari 50 mg yang merupakan 50 atau lebih dari bobot satuan sediaan, maka uji keseragaman sediaan dilakukan dengan cara keragaman bobot. Penetapan keragaman bobot dilakukan dengan cara: Ditimbang seksama 10 tablet, satu persatu dan dihitung bobot rata-rata. Kemudian ditentukan kadarnya secara spektrofotometri ultraviolet. Dari hasil penetapan kadar dihitung jumlah zat aktif dari masing-masing 10 tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen. Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010. Persyaratan: Keragaman bobot terletak antara 85,0 sampai 115,0 dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relatif kurang atau sama dengan 6,0 Ditjen POM., 1995. Perhitungan keragaman bobot dapat dilihat pada Lampiran 17 halaman 73 dan hasil uji keragaman bobot pada Lampiran 18 halaman 77.

3.6.3 Uji Kekerasan Tablet

Alat: Strong Cobb Hardness Tester Erweka Cara: Sebuah tablet diletakkan tegak lurus diantara anvil dan punch, tablet dijepit dengan memutar skrup pengatur hingga tanda lampu “stop” menyala, knop ditekan dan dicatat angka yang ditunjukkan jarum penunjuk skala pada saat tablet pecah. Percobaan ini dilakukan untuk 5 tablet. Ketentuan umum: Kekerasan tablet 4-8 kg Parrot, 1970. Data uji kekerasan dapat dilihat pada Lampiran 19 halaman 79.

3.6.4 Uji Friabilitas

Alat: Roche Friabilator Erweka Cara: Ditimbang 20 tablet yang telah dibersihkan dari debu, dicatat beratnya a gram. Tablet dimasukkan ke dalam alat friabilator, lalu alat dijalankan selama 4 menit 100 kali putaran. Setelah batas waktu yang ditentukan tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang beratnya b gram. Friabilitas F = a – b a x 100 Ketentuan umum: Kehilangan berat ≤ 0,8 Voight, 1994 . Winda : Perbandingan Mutu Tablet Metronidazol Generik Dengan Merek Dagang Secara In Vitro, 2010. Data uji friabilitas dan perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 20 halaman 80.

3.6.5 Uji Waktu Hancur